5 Tips Menghadapi Pasangan yang Sering Overthinking dalam Hubungan

- Penting untuk mendengarkan kecemasan pasangan tanpa menghakimi
- Bangun kebiasaan komunikasi yang transparan untuk meredakan kekhawatiran
- Berikan reassurance dan bantu pasangan membedakan kekhawatiran yang realistis
Memiliki pasangan yang sering overthinking bisa jadi tantangan tersendiri dalam hubungan. Rasa cemas berlebihan, kekhawatiran tidak berdasar, dan pikiran negatif yang muncul terus-menerus sering membuat komunikasi jadi rumit. Kadang, kamu sudah menjelaskan pun mereka masih merasa tidak yakin atau tetap curiga. Kalau dibiarkan, hal ini bisa menguras energi dan memicu konflik walau awalnya hanya kesalahpahaman kecil.
Namun, jika kamu memang sayang dan ingin mempertahankan hubungan ini, penting untuk belajar menghadapi pasangan yang overthinking dengan cara yang tepat. Bukan dengan marah atau merasa terganggu, tapi dengan memahami pola pikirnya dan membantunya merasa lebih aman. Butuh kesabaran dan empati untuk menghadapi tipe pasangan seperti ini—karena mereka juga tidak ingin merasa cemas terus-menerus.
Berikut lima tips yang bisa kamu lakukan agar hubungan tetap sehat dan saling memahami meski pasangan sering overthinking.
1. Dengarkan kecemasannya tanpa langsung menghakimi

Saat pasanganmu sedang overthinking, hal pertama yang paling mereka butuhkan adalah didengar. Meski kekhawatirannya tampak berlebihan, jangan langsung menyela atau berkata “kamu terlalu lebay”. Kalimat seperti itu justru membuat mereka merasa tidak dimengerti dan bisa semakin menutup diri.
Tunjukkan bahwa kamu bersedia mendengarkan dengan sabar dan memberi ruang bagi mereka untuk mengungkapkan apa yang bikin gelisah. Dengan begitu, mereka merasa aman dan lebih mudah terbuka tanpa takut dianggap remeh. Mendengarkan tanpa menghakimi adalah langkah awal untuk menenangkan pikiran mereka.
Setelah mereka selesai bicara, baru sampaikan sudut pandangmu dengan nada yang tenang. Jelaskan situasinya secara rasional, tapi tetap dengan empati. Ketika mereka merasa dimengerti, biasanya kekhawatiran mereka mulai turun perlahan.
2. Bangun kebiasaan komunikasi yang lebih transparan

Pasangan yang mudah overthinking biasanya dipicu oleh rasa tidak pasti. Mereka butuh kepastian tentang rencana, kejujuran, dan pembaruan kabar agar tidak merasa ditinggalkan. Karena itu, cobalah membangun kebiasaan komunikasi lebih transparan. Misalnya, memberi kabar saat akan sibuk, menjelaskan alasan bila terlambat membalas pesan, atau bercerita apa adanya tentang aktivitas harianmu.
Keterbukaan seperti ini membantu meredakan kekhawatiran pasangan secara perlahan karena mereka tidak perlu menebak-nebak. Rasa aman muncul dari konsistensi kamu memberi informasi tanpa harus ditanya dulu.
Jika dilakukan terus-menerus, pasanganmu akan pelan-pelan belajar percaya dan tidak terlalu cepat curiga. Mereka akan merasa lebih tenang karena tahu kamu bersikap jujur dan bisa diandalkan.
3. Berikan reassurance tanpa merasa terganggu

Karena sering diliputi pikiran negatif, pasangan yang overthinking biasanya membutuhkan reassurance atau kepastian emosional dari waktu ke waktu. Mungkin buatmu terasa melelahkan, tetapi sesekali memberi keyakinan bahwa kamu serius dalam hubungan ini bisa membantu mereka merasa lebih aman.
Kamu bisa mengatakan hal-hal sederhana seperti, “tenang aja, aku di sini buat kamu”, atau “aku sayang kamu dan gak pergi ke mana-mana”. Kalimat ini mungkin terdengar sepele, tapi bagi mereka bisa berarti besar.
Reassurance ini bukan berarti kamu harus meyakinkan terus 24 jam, tapi tunjukkan secara konsisten lewat sikap dan kata-kata bahwa mereka penting buatmu. Kalau dilakukan dengan tulus, lama-lama mereka akan merasa lebih stabil dan tidak mudah overthinking lagi.
4. Bantu dia membedakan mana kekhawatiran yang realistis dan yang cuma rasa takut

Salah satu cara membantu pasangan overthinking adalah dengan mengajak mereka melihat fakta. Saat mereka mulai cemas berlebihan, ajak bicara pelan-pelan untuk memisahkan mana yang benar-benar masalah nyata dan mana yang hanya dugaan negatif. Tentu bukan dengan menggurui, tapi mengajak berdiskusi logis.
Kamu bisa bilang, “emangnya sejauh ini aku pernah ngasih alasan buat kamu gak percaya?” atau tunjukkan bukti kecil yang bisa bikin dia lebih tenang. Dengan begitu, mereka bisa belajar melatih pola pikir dan tidak mudah dibawa perasaan setiap saat.
Jika dilakukan secara rutin, pasangan akan terbantu membangun filter pikiran yang lebih sehat. Perlahan, mereka bisa membedakan kecemasan yang wajar dan yang hanya berasal dari ketakutan masa lalu.
5. Dorong pasangan untuk membangun rasa percaya pada dirinya sendiri

Banyak orang overthinking karena merasa tidak cukup baik atau takut kehilangan. Jadi selain membangun kepercayaan padamu, dorong juga mereka untuk lebih percaya diri. Beri dukungan atas pencapaian kecilnya, apresiasi usaha mereka, dan yakinkan bahwa mereka punya nilai lebih.
Saat mereka merasa layak dicintai dan dihargai, rasa takutnya akan berkurang. Karena overthinking sering muncul dari perasaan tidak aman dalam diri sendiri. Semakin mereka mencintai dan percaya pada dirinya, semakin kecil kemungkinan mereka merasa kamu akan meninggalkan mereka tanpa alasan.
Hubungan pun akan terasa lebih ringan karena rasa aman tidak hanya datang dari kamu, tapi juga dari dalam diri mereka sendiri. Pada akhirnya, perasaan aman secara internal justru menjadi kunci utama hubungan yang lebih dewasa dan stabil.