5 Tips Sikapi Teman yang Baru Putus Cinta, Beri Waktu untuk Berduka

Kamu tidak tahu setiap hubungan asmara teman-temanmu. Kalau pertemanan kalian tak terlalu dekat dan pacarnya gak dikenal olehmu, kemungkinan besar dirimu tidak mengerti tentang pasang surut hubungan mereka. Atau, dirimu hanya tahu ia baru putus cinta dari orang lain yang lebih akrab dengannya.
Mengingat kalian masih di satu lingkungan pergaulan bahkan mungkin satu kos-kosan, apa yang sebaiknya dilakukan? Apakah dirimu perlu menunjukkan besarnya dukunganmu padanya atau justru pura-pura tak tahu saja? Baik kamu sudah atau belum pernah berpacaran, usahakan jangan sampai dirimu keliru menyikapinya.
Tingkat kesedihan tiap orang ketika putus cinta memang berbeda-beda. Kalau dia sudah muak sekali dengan mantannya, boleh jadi ia tampak lebih bahagia daripada sebelum putus. Akan tetapi, sekecil apa pun biasanya tetap tampak ada kesedihan. Sikapi dengan lima cara berikutnya biar dia merasa nyaman.
1. Beri waktu untuknya menyendiri

Kalau kamu memberi kesempatan orang yang baru putus untuk menyendiri, ini bukan siap yang cuek. Kebanyakan orang yang patah hati memang membutuhkannya. Temanmu perlu waktu untuk menetralkan perasaannya yang kacau. Dia ada di fase sedang malas berbicara dengan siapa pun.
Ia lelah secara fisik serta psikis setelah masa-masa sulit dalam hubungannya. Jangan langsung menghujaninya dengan perhatian yang malah akan membuatnya tidak nyaman. Keinginan buat menyendiri biasanya berlangsung dalam hitungan hari sampai seminggu. Baru setelah itu ia mulai membaur kembali dengan lingkungan.
Jika kalian kebetulan bertemu di masa-masa dia butuh menyendiri, bertegur sapa secukupnya saja. Gak usah mencoba mengajaknya mengobrol lebih panjang. Kecuali, ia yang seperti menahanmu dengan terus mengajukan bermacam-macam topik. Bila dia terlihat irit bicara, segeralah berlalu dan menjaga jarak dulu darinya.
2. Jangan ikut campur jika ia bahkan tak bercerita padamu

Contoh sikap ikut campur misalnya, menghakimi cara teman dan mantannya dalam menghadapi masalah. Atau, kamu terlalu membela kawan dan menyudutkan mantannya. Apa pun bentuk sikap terlalu turut campur ke persoalan asmara orang lain, dia bakal tidak nyaman. Apalagi kamu tak termasuk teman curhatnya.
Hindari bersikap sok tahu atas hubungan mereka. Walaupun tampaknya kamu membela kawan, belum tentu ia berkenan. Dia merasa gak butuh pembelaan dari siapa pun terkait keputusannya dan mantan untuk menyudahi kebersamaan. Didukung atau justru dicela orang, temanmu punya pertimbangannya sendiri.
Andai pun ia pernah menceritakan seputar kisah asmaranya padamu, bukan lantas dirimu boleh ikut campur. Apalagi kalian gak sedekat itu. Seheboh apa pun kabar putusnya mereka yang sampai di telingamu, ingat bahwa itu adalah masalah pribadi di antara mereka. Temanmu dapat merasa malu campur kesal apabila siapa pun termasuk kamu seperti leluasa memasuki privasinya.
3. Peduli dan berempati, tetapi tak memanjakannya

Kesedihan orang lain tentu telah sewajarnya membangkitkan kepedulian dan empatimu. Ini artinya, kamu mampu merasakan pengalaman buruknya dan gak bakal cuek saja seandainya ia membutuhkan bantuan. Namun, sikap memanjakan orang yang baru patah hati juga tak tepat.
Sebaik apa pun hubungan kalian, dirimu tidak benar-benar tahu seperti apa hubungannya dengan mantan berjalan. Ingat bahwa orang yang berkawan baik denganmu juga bisa bersikap buruk terhadap pasangannya. Jika dirimu yang gak tahu apa-apa asal memanjakan kawan, boleh jadi itu hanya memperkuat sisi lain wataknya yang negatif.
Termasuk dalam sikap memanjakan kawan ialah selalu memvalidasi perasaannya. Ini memang bukan saat yang tepat untuk kalian berdebat. Namun, dirimu gak perlu membenarkan seluruh perasaan negatifnya pada mantan. Boleh jadi mantannya tak seburuk itu. Cukup dengarkan biar dia lebih lega.
Sikap memanjakan lain seperti memenuhi kebutuhan hariannya juga tidak perlu. Kecuali, ia mengalami titik kritis sampai benar-benar gak bisa melakukan apa-apa. Ini pun bentuk pertolongan yang paling utama adalah dengan membawanya ke psikolog. Jika dia di kos-kosan saja dan kamu sampai mengurusnya setiap hari, itu cuma membuatnya menemukan kenyamanan dalam ketidakberdayaan. Dia tambah manja!
4. Ajak jalan atau main

Setelah kira-kira seminggu sejak temanmu menarik diri dari lingkungan, kamu dapat mencoba membantunya agar kembali bergaul. Tentu ini butuh proses adaptasi lagi. Dia bisa merasa gak percaya diri dan seolah-olah semua mata tertuju padanya. Perasaan kurang bahagia membuatnya merasa tersisih dari orang-orang.
Maka lebih tepat untukmu mengajaknya jalan ke tempat-tempat yang tidak terlalu ramai. Beri dia ruang yang cukup supaya merasa lebih tenang. Kerumunan cenderung bikin ia kembali lelah, stres, dan cemas orang-orang menertawakan nasibnya. Tentu saja hal semenyeramkan itu tidak benar-benar akan terjadi.
Namun, kawanmu merasa asing dengan lingkungan usai statusnya yang cukup lama berpacaran dengan seseorang berakhir. Untuk melakukan berbagai permainan bersama pun, sebaiknya cuma melibatkan kalian berdua dulu. Jangan langsung membawanya bertemu dengan lebih banyak kawan. Ia gak siap menghadapi bila sewaktu-waktu ada teman yang menyenggol kehidupan pribadinya.
5. Jangan cepat-cepat ingin menggantikan mantannya

Jika kalian lawan jenis dan diam-diam kamu sudah memendam perasaan istimewa untuknya harus lebih hati-hati. Dirimu gak boleh terkesan egois dengan mengedepankan perasaan sendiri. Jangan bersikap seakan-akan kamu hendak menjadi pahlawan dalam hidupnya dengan ingin menjadi pacar barunya.
Tidak ada jaminan bahwa bila ia bersamamu akan otomatis bahagia. Bahkan begitu dia sadar kamu mendekatinya lebih dari sekadar kawan biasa dapat langsung risi. Pengalaman patah hatinya saja bikin trauma. Ia belum siap untuk kembali dekat dengan lawan jenis, kecuali sebatas teman biasa.
Masa duka orang yang patah hati bahkan dapat mencapai lebih dari setahun. Perasaannya secara bertahap berubah dari sangat sedih menjadi netral. Namun, kerap kali hatinya netral dalam waktu yang lama. Ia tidak benci atau cinta pada siapa pun. Ini terlihat dari rasa nyamannya menjomblo. Kamu mesti sabar sekali apabila hendak berjuang untuk mendapatkan cintanya.
Tak perlu bersikap canggung saat kamu mendengar kawan baru putus cinta. Ia memang sedang sedih. Namun, bukan berarti dia menuntut semua orang buat memahami kesedihannya. Sikap santaimu dalam berinteraksi dengannya bisa membantunya lebih rileks dan siap melanjutkan hidup dengan status jomblonya.