Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Batasan Sikap Manja pada Pasangan, Jangan Hilang Kemandirian

ilustrasi pasangan (pexels.com/Kampus Production)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Kampus Production)

Manja pada pasangan tidak dilarang. Pasangan juga pasti gak keberatan, bahkan cukup senang kalau mampu memanjakanmu. Namun, tentu hanya jika sikap manjamu tidak berlebihan.

Kalau sikap manjamu tak dikontrol, bukan cuma pasangan yang kesal. Orang-orang di sekitar kalian pun dapat merasa terganggu. Batasan-batasan ini tidak untuk dilanggar, ya!

1. Ingat tempat, suasana, dan status kalian

ilustrasi pasangan (pexels.com/Ксения Пелевина)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Ксения Пелевина)

Jangan jadikan semua orang sebagai penonton aksimu bermanja-manja pada pasangan. Sekalipun dia pasangan sahmu, sikap mengumbar kemesraan di depan orang banyak tidaklah sopan. Terlebih bila kalian masih sebatas pacar.

Gak ada jaminan hubungan yang sudah diwarnai sikap bermanja-manja sepanjang waktu bakal langgeng. Kamu malah bisa malu sendiri jika ternyata hubungan kalian cuma seumur jagung. Berpacaranlah dengan tetap bersikap etis.

2. Jangan memorotinya

ilustrasi pasangan (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Apakah sikap manjamu telah menjurus pada beragam permintaan barang bahkan uang? Hanya karena kalian berpasangan, bukan berarti kamu boleh memorotinya, ya. Jika pun kalian telah menikah, bedakan tanggung jawab pasangan dalam menafkahimu dengan tindakanmu menguras hartanya.

Hargai pasangan dengan cara menghargai pula hasil kerja kerasnya. Hindari meminta terlalu banyak hal dan membuat penghasilannya ludes dalam sekejap. Dia bakal stres berat bila sikap manjamu ini membuat kalian terancam tak punya masa depan yang baik.

3. Pahami bahwa pasangan juga butuh diperhatikan

ilustrasi pasangan (pexels.com/Abbey Chapman)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Abbey Chapman)

Kalau kamu merasa senang ketika dimanjakan oleh pasangan, tentu dia pun ingin sesekali diperlakukan sama. Perhatian dalam hubungan tidak boleh hanya datang dari satu arah. Pasangan yang kurang diperhatikan olehmu akan merasa bosan.

Bukankah kamu tidak ingin ia mencari perhatian dari orang lain? Jika begitu, dirimu juga wajib mampu menyenangkan hatinya. Beri dia perhatian ekstra di saat yang tepat.

4. Hindari jadi penghambat aktivitasnya

ilustrasi pasangan (pexels.com/Kampus Production)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Kampus Production)

Boleh saja kamu ingin lebih lama di dekat pasangan. Akan tetapi, tetaplah bersikap realistis. Pasanganmu juga punya sejumlah kegiatan penting yang gak mungkin ditinggalkan, seperti bekerja yang penghasilannya juga penting untuk masa depan kalian.

Kamu gak boleh menempatkan pasangan dalam posisi serba salah. Seakan-akan ia harus memilih antara dirimu atau pekerjaannya.

5. Gak boleh berebut kasih sayang dengan anak

ilustrasi keluarga (pexels.com/Tri M. Nguyen)
ilustrasi keluarga (pexels.com/Tri M. Nguyen)

Semanja apa pun dirimu saat ini, ingat bahwa kelak kamu akan memiliki momongan. Kamu harus belajar mendewasakan diri serta merasa cukup dengan perhatian yang diberikan pasangan. Jangan dirimu kesal ketika pasangan lebih memperhatikan anak kalian.

Anak belum mampu melakukan berbagai hal seorang diri. Ia juga amat rentan terhadap berbagai ancaman bahaya. Kamu mesti bisa bersama-sama pasangan mengasuhnya dengan sebaik mungkin.

6. Dilarang marah saat pasangan gak mampu memenuhi keinginanmu

ilustrasi pasangan (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Barangkali bukan pasangan yang gak berniat memenuhi keinginanmu. Akan tetapi, keinginanmu terlalu banyak dan sukar dipenuhinya. Jangan menghukum pasangan gara-gara keinginan pribadimu yang tak terkontrol.

Dibandingkan dengannya, kamu lebih bertanggung jawab atas keinginan tersebut. Memunculkan keinginan itu mudah, tetapi pemenuhannya yang sulit. Dirimu perlu membatasi keinginan biar gak membebani pasangan, kecuali kamu hendak memenuhinya sendiri.

7. Tetap jaga kemandirianmu seperti saat masih single

ilustrasi pasangan (pexels.com/Vlada Karpovich)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Vlada Karpovich)

Apa-apa yang dahulu mampu dilakukan seorang diri seharusnya sampai kapan pun tetap begitu. Bukan seperti dalam ilustrasi, dahulu kamu bisa memakai sepatu sendiri. Namun, kini pasangan sampai harus memakaikannya saban kamu hendak pergi.

Demikian pula dalam menyiapkan berbagai kebutuhan pribadimu yang lain, seperti pakaian kerja. Setelah mencapai kedewasaan yang seharusnya, dirimu tidak boleh seperti kembali menjadi anak-anak dengan merepotkan pasangan. Kamu tentu tak ingin membuatnya kelelahan dalam mengurusmu, kan?

Memang lebih baik manja pada pasangan sendiri daripada pada pasangan orang lain. Namun, tetap kendalikan sikap manjamu karena sesungguhnya baik kamu maupun dia sama-sama pribadi dewasa. Hubungan bakal lebih nyaman dan memuaskan untuk kedua belah pihak jika tidak ada yang bersikap terlalu kolokan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us