Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Cara Menata Ruang Kerja di Rumah, Remote Worker Wajib Tahu

ilustrasi cara menata ruang kerja di rumah
ilustrasi cara menata ruang kerja di rumah (pexels.com/RDNE Stock project)
Intinya sih...
  • Temukan sudut terbaik untuk menyalakan fokus.
  • Pastikan kenyamanan ergonomis agar tubuh tak cepat lelah.
  • Maksimalkan pencahayaan agar energi dan mata tetap segar.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di zaman sekarang, banyak dari kita menghabiskan sebagian besar waktu bekerja dari rumah. Jadi, bukan lagi hal asing kalau para pekerja modern memilih bekerja di rumah. Nah, agar produktivitas tetap tinggi dan kesehatan mental terjaga, penting bagi kita untuk memahami cara mengatur ruang kerja remote di rumah dengan benar. 

Jangan salah, penataan yang kurang tepat bisa membuat rumah terasa sesak, bahkan menurunkan semangat kerja, lho. Itulah mengapa kita perlu membahas langkah-langkah inspiratif dan aplikatif untuk menciptakan ruang kerja yang fungsional, nyaman, dan berenergi positif. Yuk, simak cara praktisnya!

1. Temukan sudut terbaik untuk menyalakan fokus kita

ilustrasi cara mengatur ruang kerja remote
ilustrasi cara mengatur ruang kerja remote (pexels.com/RDNE Stock project)

Kita perlu memulai dengan menemukan area di rumah yang bisa menjadi “zona tenang”. Tak harus luas, tapi pastikan minim gangguan dari suara TV, lalu-lalang keluarga, atau aktivitas rumah tangga. Pilihan cerdas yang bisa dimanfaatkan adalah sudut kamar, sudut ruang tamu, atau area dekat jendela yang tenang.

Begitu lokasi ditentukan, kita bisa mulai menciptakan batas visual dan mental. Gunakan rak buku tipis, tirai, atau partisi ringan sebagai pemisah. Batas sederhana ini membantu otak kita tahu bahwa “ini waktu kerja”, bukan waktu bersantai.

2. Pastikan kenyamanan ergonomis agar tubuh tak cepat lelah

ilustrasi cara menata ruang kerja di rumah
ilustrasi cara menata ruang kerja di rumah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kursi empuk bukan sekadar kemewahan, tapi kebutuhan. Posisi tubuh yang salah saat duduk bisa memicu nyeri punggung atau leher yang membatasi performa kita. Gunakan kursi dengan sandaran punggung yang menopang dan meja dengan tinggi sejajar siku. Jika layar laptop terlalu rendah, gunakan laptop stand untuk posisi ideal, ya.

Selain itu, pastikan pencahayaan gak langsung mengenai layar untuk menghindari silau. Jika memungkinkan, gunakan keyboard eksternal agar tangan bisa lebih bebas bergerak. Tubuh kita adalah “alat utama kerja”, jadi jangan kompromikan kenyamanannya, lho.

3. Maksimalkan pencahayaan agar energi dan mata tetap segar

ilustrasi remote working
ilustrasi remote working (Pexels.com/Samson Katt)

Cahaya alami bisa menjadi booster mood yang luar biasa. Tempatkan meja kerja di dekat jendela agar cahaya matahari bisa masuk tanpa langsung menyorot layar. Guys, pencahayaan alami meningkatkan produktivitas dan mengurangi stres, lho. 

Saat malam hari, gunakan lampu meja dengan cahaya lembut dan hangat. Hindari lampu putih menyilaukan yang bisa membuat mata cepat lelah, ya. Dengan pencahayaan yang pas, suasana kerja akan terasa lebih hangat dan bersahabat, deh.

4. Tata ruang dan barang agar pikiran ikut rapi

ilustrasi ruang kerja dengan kabel yang tertata dengan baik
ilustrasi ruang kerja dengan kabel yang tertata dengan baik (unsplash.com/Jonathan Kemper)

Meja yang berantakan bisa “mencuri” fokus tanpa kita sadari. Gunakan wadah kecil untuk kabel, organizer untuk alat tulis, dan rak vertikal untuk menyimpan dokumen. Ruang yang tertata rapi menciptakan rasa lega dan menenangkan pikiran. 

Tambahkan sedikit sentuhan personal seperti tanaman mini, foto keluarga, atau papan visi. Elemen dekoratif kecil ini bukan hanya mempercantik ruangan, tapi juga memberi semangat emosional setiap kali kita memandangnya, lho.

5. Gunakan teknologi pendukung untuk kerja lebih efisien

ilustrasi ruang kerja monokrom yang terlihat profesional
ilustrasi ruang kerja monokrom yang terlihat profesional (pexels.com/Faizur Rehman)

Kita hidup di era digital, jadi memanfaatkan alat kerja modern adalah keharusan. Gunakan headset dengan noise cancelling, webcam berkualitas tinggi, dan koneksi internet stabil agar komunikasi virtual berjalan lancar. Pastikan pula semua kabel tersusun rapi agar gak mengganggu ruang gerak.

Selain perangkat keras, kita juga bisa memanfaatkan aplikasi produktivitas seperti Notion, Trello, atau Asana untuk mengatur tugas harian, nih. Dengan sistem kerja yang tertata digital, kita bisa fokus pada hal yang benar-benar penting.

6. Bangun rutinitas harian agar semangat tak mudah redup

ilustrasi to-do-list
ilustrasi to-do-list (pexels.com/Breakingpic)

Rutinitas yang konsisten membantu otak beradaptasi dan menjaga disiplin. Misalnya, mulai hari dengan membuat to-do list, menyeduh kopi, atau mendengarkan musik ringan. Ritual kecil ini memberi sinyal bahwa kita siap masuk ke “mode kerja”.

Setelah beberapa jam bekerja, beri diri waktu istirahat singkat, seperti berdiri, meregang, atau berjalan sebentar. Aktivitas ringan tersebut membantu sirkulasi darah dan menjaga energi tetap stabil sepanjang hari.

7. Tetapkan batas waktu kerja agar hidup tetap seimbang

ilustrasi work life balance
ilustrasi work life balance (pexels.com/Prolific People Co)

Salah satu jebakan kerja remote adalah sulitnya “berhenti bekerja”. Kita perlu menentukan jam mulai dan selesai yang konsisten. Tutup laptop saat jam kerja berakhir dan hindari memeriksa pesan kerja di waktu pribadi. Ini penting untuk menjaga work-life balance yang sehat. 

Selain itu, komunikasikan jadwal kerja kita kepada keluarga atau teman sekamar. Dengan begitu, mereka tahu kapan kita butuh fokus penuh dan kapan waktu santai bisa dimulai tanpa rasa bersalah.

8. Evaluasi dan perbarui ruang kerja sesuai kebutuhan

ilustrasi ruang kerja monokrom yang menambahkan unsur alam
ilustrasi ruang kerja monokrom yang menambahkan unsur alam (pexels.com/Sanni Sahil)

Kebutuhan kita dapat berkembang mengikuti waktu. Di awal, meja kecil mungkin cukup, tetapi seiring bertambahnya pekerjaan, kita butuh lebih banyak ruang atau perlengkapan baru. Untuk memastikan bahwa lingkungan kerja kita tetap efisien dan nyaman, lakukan evaluasi rutin setiap beberapa bulan, ya.

Jika diperlukan, tambahkan fitur baru, seperti papan tugas visual tambahan, lampu tambahan, atau kursi yang lebih nyaman untuk duduk. Ruang kerja yang terus berkembang menunjukkan keinginan kita untuk berkembang dan beradaptasi, lho.

Guys, gak hanya ruang kerja yang paling mewah, tetapi juga ruang yang paling "kita banget". Oleh karena itu, adalah penting untuk membuat ruang kerja remote di rumah menjadi tempat yang nyaman dan menumbuhkan semangat positif setiap hari. Teruslah kreatif, bereksperimen, dan menemukan cara terbaik untuk ruang kerja rumah kita.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Inspirasi Ruang Tidur dengan Warna Krem, Terlihat Hangat dan Cozy!

14 Okt 2025, 23:32 WIBLife