Narsis merupakan istilah populer untuk menandakan jika seseorang terlalu membanggakan diri sendiri secara berlebihan. Biasanya narsis itu karena dia ‘merasa’ memiliki fisik sempurna atau prestasi yang luar biasa.
Kamu bisa kok mengidentifikasi teman yang narsis dengan memperhatikan perilakunya. Bagaimana caranya, yuk simak ciri-ciri orang narsis di bawah ini.
Orang yang narsis selalu merasa dia yang paling hebat, paling benar, dan paling baik dalam segala hal. Jika kamu tidak menganggap hebat dirinya lagi, maka si narsis akan merasa tersakiti dan pertengkaran pun terjadi.
Teman yang narsis membutuhkan perhatian yang berlebihan. Jika dia merasa tidak diperhatikan, dia akan mengikutimu ke mana pun kamu pergi.
Jika masih diabaikan juga maka kamu harus siap menghadapi queen of drama. Segala hal yang dapat memicu perhatianmu, bahkan jika itu harus membuatmu marah atau sedih akan senang dilakukannya.
Segala hal yang sempurna dibutuhkan oleh teman narsis. Dia sangat percaya kalau dia dan semua yang ada di sekitarnya harus sempurna. Alhasil dia akan selalu mengeluh dan tidak merasa puas dengan apa yang terjadi dengan sekitarnya. Pasti itu sangat melelahkan, ya?
Karena narsis merasa tidak puas dan selalu kecewa akan hidup yang dirasanya tidak sempurna, akhirnya kamu akan diatur olehnya. Si narsis merasa bahwa ketidaksempurnaan itu berasal dari orang di sekitarnya, alhasil semua orang diaturnya. Bila kamu sesekali tidak mengikuti apa yang dituntutnya, dia akan merasa kesal.
Mungkin kamu pernah melihat anak kecil merengek hingga meraung jika orangtua tidak menuruti kehendaknya. Sayangnya ini juga yang akan dilakukan oleh si narsis. Ada yang menganggap jika seorang yang narsis sama halnya dengan anak berusia 2 tahun.
Dia tidak akan memahami batasan-batasan yang ada, karena dia percaya jika semua miliknya, orang di sekitarnya berpikir sama dengannya, dan menginginkan hal yang sama. Akibatnya dia akan merasa terkejut dan terhina jika kamu mengatakan tidak padanya.
Ada saatnya kamu ingin menghentikan kenarsisan temanmu dengan memaparkan fakta yang ada dan dia akan berubah. Apakah berubah? Eits, tentu tidak. Berapa pun banyaknya protes yang kamu ucapkan tentang perilakunya, dia hanya mendengar tanpa memikirkannya. Karena si narsis membuat keputusan berdasarkan perasaan.
Walaupun seorang yang narsis ingin mengontrol segalanya, dia tidak ingin bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya. Jika apa yang dilakukannya ternyata dikritik, siap-siaplah kamu untuk menjadi samsak tinjunya. Dalam artian kamu akan disalahkan oleh segala hal yang dilakukannya.
Narsistik termasuk gangguan kejiwaan, oleh sebab itu jangan jauhi dia. Terimalah dia apa adanya namun tetap memahami kalau dia butuh bantuan.
Bicaralah baik-baik padanya dan sarankan dia untuk pergi psikiater untuk mengurangi kondisi narsistik. Kalau dia mendapatkan penanganan yang baik, sifatnya akan berubah perlahan-lahan. Adakah temanmu yang narsis?