Risiko Membina Hubungan Baru tapi Belum Lupa Mantan yang Toxic

12 Apr 2020, 16:05 WIB

IDN Times/Rizka Yulita & Anjani Eka Lestari

IDN Times Community mengadakan kelas online bersama Psikolog Klinis, Sri Juwita Kusumawardhani pada Sabtu (11/4). Dalam kelas tersebut, dibuka forum tanya jawab dengan peserta.

Salah satu pertanyaan yang menarik datang dari S (19) yaitu: "Apakah akibatnya jika kita sudah memulai hubungan baru dengan orang baru, sedangkan diri kita sendiri belum 'selesai' dengan hubungan yang toxic sebelumnya?"

Kalau kamu penasaran dengan jawabannya, simak risiko membangun hubungan baru tapi belum lupa mantan yang toxic berikut ini ya!

1. Bisa mengulang pattern hubungan beracun yang sama

ilustrasi pasangan bertengkar (IDN Times/Rizka Yulita & Anjani Eka Lestari)

Menurut Wita, panggilan akrab Sri Juwita, salah satu hal yang bisa menjadi penyebab dari sulitnya melupakan mantan yang toxic adalah permasalahan trust issue. "Bisa jadi trust issues-nya belum beres, terus nanti malah jadi susah percaya sama pasangan yang baru." kata Founder komunitas Cinta Setara ini.

"Jadi, hal ini malah mengulangi toxic relationship lainnya," tambah Wita. Wah, ternyata kalau belum sepenuhnya sembuh sebelum membina hubungan yang baru, yang ada masalah yang sama bisa kembali muncul! Hati-hati, ya!

2. Hal utama yang harus dilakukan adalah evaluasi diri

IDN Times/Rizka Yulita

Wita menuturkan tips untuk cepat melupakan bayang-bayang mantan yang toxic ketika membina hubungan baru. "Minimal evaluasi diri dulu, deh!" katanya.

Menurutnya, ada dua kemungkinan seseorang menyimpan luka batin di dalam hubungan asmaranya. Yang pertama, hubungan beracun yang pernah dialaminya di masa lalu dan juga masalah keluarga.

Ia mengatakan, "Jadi berproses dulu untuk menyelesaikan luka dari hubungan sebelumnya atau masalah keluarga. Supaya bisa lebih mantap dalam menjalani hubungan yang baru."

3. Gak adil buat pasangan barumu kalau kamu terus mengingat kenangan mantan!

ilustrasi pasangan bertengkar (IDN Times/Rizka Yulita & Anjani Eka Lestari)

Dalam kelas online yang dimulai pada pukul tiga sore ini, Wita memerhatikan ada banyak curahan hati para anggota tentang pengalaman buruk mereka di masa lalu. Dari sana, ia menyimpulkan bagaimana hal itu bisa berdampak kepada hubungan mereka selanjutnya.

"Seperti curhatan beberapa teman di atas yang saya lihat. Udah punya pacar dan hubungannya lebih sehat, tapi kok malah mengingat kenangan-kenangan sama mantan yang toxic? It's not fair untuk pacar yang baru kan?" pungkas Wita.

Dari omongan Wita di atas, sepertinya kita bisa tarik kesimpulan kalau penting untuk menutup buku sebelum memulai lembaran yang baru, ya?

So, itu dia hasil rangkuman kelas online "Cara Move On Pasca Putus dari Toxic Relationship" yang dimentori oleh Sri Juwita. Gimana? Udah lebih lega belum perasaanmu setelah membacanya? Semoga menginspirasi, ya!