Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bisakah tetap Bahagia setelah Bercerai? Ini Tips Mewujudkannya!

Ilustrasi cerai. (Pinterest/Woman’s Day)
Ilustrasi cerai. (Pinterest/Woman’s Day)
Intinya sih...
  • Perempuan lebih bahagia setelah perceraian, mencari bantuan dari terapi atau teman-teman
  • Berduka setelah perceraian adalah fase normal, proses berduka membantu menemukan jati diri yang baru
  • Perceraian bisa menimbulkan trauma, namun terapi perilaku kognitif dan EMDR membantu pulih dari trauma

Perceraian pasti menjadi momen yang berat bagi siapa pun. Tak hanya menghadapi realitas baru, perceraian juga menciptakan pergulatan emosi yang mendalam, seperti rasa kehilangan, marah, kecewa, dan kesepian.

Proses perpisahan akan melalui berbagai fase, mulai dari penyangkalan, penerimaan, hingga proses penerimaan diri. Namun, kamu perlu optimis bahwa kebahagiaan setelah perceraian bukanlah mitos, melainkan perjalanan yang dapat diupayakan. Inilah pandangan ahli terkait perceraian dan tahapan yang dapat dilalui untuk mewujudkan kebahagiaan diri setelah perpisahan.

1. Apakah mungkin kembali bahagia setelah bercerai?

Ilustrasi cerai. (Pinterest/Denk Positief)
Ilustrasi cerai. (Pinterest/Denk Positief)

Riset dari Kingston University, Inggris, menemukan bahwa meskipun perceraian berdampak negatif pada finansial seorang perempuan, namun umumnya perempuan lebih bahagia daripada laki-laki setelah perceraian. Pasalnya, perempuan cenderung memilih mencari bantuan dari terapi atau support dari teman-teman.

Psikologi klinia, Ann Gold Buscho, Ph.D., menjelaskan, bahwa perceraian memang menjadi proses yang menyakitkan. Namun, membangun sifat yang positif dan merenungkan situasi serta pilihan di masa lalu demi melakukan refleksi diri akan mendorong seseorang menemukan kebahagiaan yang dicarinya.

Dalam laman Psychology Today, Ann Gold Buscho juga menyebutkan ciri orang yang lebih bahagia setelah berpisah dengan pasangan, yakni mampu melakukan kompromi demi mengakhiri konflik. Kesediaan untuk menjalani terapi, membangun support system, serta kemampuan regulasi emosi yang baik juga menjadi tanda bahwa seseorang lebih bahagia setelah bercerai dari pasangannya.

2. Berduka setelah melalui perceraian jadi fase yang wajar dialami

ilustrasi cerai (pexels.com/Ivan Samkov)
ilustrasi cerai (pexels.com/Ivan Samkov)

Melissa Porrey, Licensed Professional Counselor, menerangkan bahwa duka yang mendalam menjadi respons normal terhadap pengalaman perceraian. Fase kehilangan ini biasanya disertai dengan perasaan bersalah, menyalahkan satu sama lain, dan bahkan mengalami krisis identitas.

Akan tetapi, bagi Melissa, proses berduka ini bukan berarti tak mungkin dilalui. Berduka adalah cara yang sehat dan alami untuk merasakan kehilangan, mulai dari memproses emosi serta perubahan yang menyertainya.

Penting untuk melalui rasa kehilangan secara perlahan (tidak memaksakan diri) dan berjalan untuk menemukan jati diri yang baru. Ingatlah bahwa keputusan berpisah bukan pilihan yang mudah, memerlukan kesabaran dan waktu yang tak sebentar.

3. Perceraian bisa menimbulkan trauma, namun bantuan ahli akan sangat membantu memulihkan diri

ilustrasi cerai (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi cerai (pexels.com/cottonbro studio)

Psikoterapis Carol R. Hughes, Ph.D., dan Bruce R. Fredenburg, M.S., membenarkan bahwa perceraian dapat menimbulkan trauma. Akan tetapi, dengan pendekatan terapeutik seperti terapi perilaku kognitif (CBT), pengurangan stres berbasis mindfulness, dan EMDR (Eye Movement Desensitization and Reprocessing) terbukti menjanjikan dalam membantu anak-anak maupun orang dewasa pulih dari trauma akibat perceraian.

Langkah yang dilakukan profesional ini dapat membantu menyesuaikan ulang sistem respons stres otak dan menumbuhkan rasa aman dalam diri. Perceraian menjadi peristiwa neurobiologis yang dapat mengubah cara otak memproses stres dan emosi, namun Carol dan Burce dalam Psychology Today menegaskan bahwa ini semua mungkin disembuhkan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us