Cinta tapi Ragu, Ini 8 Tanda Bahwa Kamu Sebenarnya Takut Berkomitmen

Kamu sering jalan bareng dia. Teman-temanmu juga tahu kalau kalian dekat. Tapi saat seseorang bertanya tentang status hubungan kalian, Kamu kerap merasa tak nyaman. Jawabanmu pun terkesan samar-samar, tidak ada pengakuan secara gamblang.

Intinya, kamu menganggap bahwa publikasi hubungan itu tak perlu! Toh, segala kemungkinan bisa aja terjadi sebelum janur kuning melengkung, ya begitulah pemikiranmu.

Ketika mengobrol dengan si dia, terkadang Kamu seringkali keceplosan membahas tentang masa lalu. Perihal mantan-mantanmu.

Kamu membahas hal tersebut bukan bermaksud membuat Dia cemburu. Hanya refleks saja. Entah bercanda atau tidak. Yang jelas kamu gak merasa berdosa saat membicarakannya. Kamu bahkan tak segan untuk mengatakan betapa baiknya mantanmu, tentang bagaimana Kamu mencintainya.

Mungkin kamu tak menyadari, namun sikapmu tersebut menjadi pertanda bahwa kamu belum sepenuhnya move on dari masa lalu.

Karena masih ada rasa ragu di dalam hatimu, kamu pun jadi sulit bersifat terbuka dengan pasangan. Kamu hanya membicarakan hal-hal umum. Tidak sepenuhnya mampu berkata jujur.

Bahkan ada banyak hal yang kamu tutupi. Entah karena takut pasangan marah atau karena tak nyaman. Yang jelas kamu merasa perlu untuk menahan diri dalam bersikap terbuka.

Meskipun kamu mencintainya, namun entah kenapa kamu kerap merasa bosan dengan hubungan kalian. Rasanya begitu-begitu saja. Begitu hampa, tak hangat seperti dulu.

Kadang terbesit dalam benakmu untuk menghilang sejenak. Bukan berarti mengakhiri, hanya saja kamu bosan.

Jika dulu kamu senang banget chattingan sama si dia, lama-kelamaan kamu jadi gak semangat lagi. Bukan berarti Kamu membenci pacarmu. Hanya saja kamu merasa jika pesannya tak terlalu penting maka tak perlu dibalas. Toh, hubungan kalian juga akan baik-baik saja.

Bagimu, aktvitas chatting dengan dirinya tak lagi terlalu menyenangkan.

Saking santainya kamu menjalani hubunganmu dengan si dia, sampai-sampai kamu pun menganggap tak mengapa jika sesekali kamu melirik orang lain. Lagian bukan untuk diseriusin. Hanya sekadar main-main saja. Untuk mengisi kebosanan.

Kamu chattingan dengan orang lain, kamu jalan dengan orang lain tanpa sepengetahuan pacarmu. Ya, kamu menikmati kebebasan tersebut.

Ketika pasangamu mulai membahas perihal rencana masa depan dan kepastian kapan kamu melamarnya, kamu pun mulai merasa tak nyaman.

Ya, Kamu selalu canggung saat membicarakan tentang komitmen. Tapi kamu juga tak berani mengecewakannya. Jadi kamu lebih memilih mengalihkan pembicaraan. Menanggapi perkataannya dengan bercanda atau sekedar rayuan.

Ada saja hal yang membuatmu takut untuk melangkah ke jalan lebih serius. Entah takut kekurangan materi, takut kebebasanmu terenggut, takut sama mertua, atau alasan lainnya. Semua hal itu membuatmu cemas, sehingga Kamu jadi ragu bila harus menjalin komitmen dalam waktu singkat.

Bila disuruh memilih, rasanya kamu lebih senang menjalin pacaran daripada harus bergegas menikah. Sebab kamu berpikir bahwa pacaran itu tidak memerlukan tanggung jawab besar, jadinya kamu juga gak merasa terbebani.

Anyway, apa kamu juga merasakan tanda-tanda di atas? Jika iya, berarti kamu memang masih takut berkomitmen.

Sebaiknya sih, bila kamu masih ragu mending tak perlu menjalin hubungan. Kasihan juga bila pasanganmu terus-menerus kamu php-in. Tentukan apakah kamu mau lanjut atau berhenti, jangan menggantung hubungan terlalu lama, ya!