Kamu Mengalami Kekerasan dalam Pacaran? Jangan Diam!

Apakah ada kekerasan dalam pacaran atau KDP? Ada! Dan banyak orang mengalaminya, tapi sebagian besar dari mereka tidak sadar kalau sedang mengalami kekerasan. Kekerasan dalam pacaran memang jarang dibicarakan sampai beberapa bulan terakhir mencuat berita kasus pembunuhan akibat KDP di media.

Fenomena KDP bak gunung es karena sedikitnya korban yang melapor. Ada banyak alasan yang menyebabkan korban tidak melapor. Mayoritas karena takut dan  rasa cinta yang mendalam. Rasa cinta yang terlalu besar bisa menutup mata seseorang dari segala hal, ibarat "Tahi Ayam Rasa Coklat".

1. KDP bisa berwujud kekerasan baik fisik dan non-fisik.

Bentuk kekerasan fisik bisa berupa pukulan, tamparan, dorongan, gigitan, jambakan, paksaan seksual, sentuhan pada bagian tubuh yang membuatmu tidak nyaman, dan masih banyak lagi. Bentuk kekerasan lainnya adalah kekerasan emosional dan kekerasan verbal. Kekerasan emosional bisa berbentuk cemburu yang berlebihan, aktivitasmu dikontrol dengan ketat, penampilanmu dikritik, dijauhkan dari teman dan keluarga, dan lainnya. Sedangkan kekerasan verbal bisa berbentuk ancaman saat kita tidak menuruti perintahnya, membentak, bertindak sarkastik, menghina, mengirim pesan-pesan vulgar, dan sebagainya. 

2. Korban KDP lebih banyak dialami perempuan, terutama kekerasan seksual.

Mereka diancam jika tidak mau menuruti kemauan pelaku. Apalagi jika sebelumnya si perempuan sudah pernah melakukan hubungan seksual, ia dianggap "tidak baik-baik". Ada ungkapan, "Gembok yang paling buruk adalah yang bisa dimasuki banyak kunci, tapi kunci yang bisa membuka banyak gembok adalah kunci yang hebat". Gembok itu adalah perempuan dan laki-laki adalah kuncinya.

Ungkapan ini tentu sangat tidak adil karena membuat perempuan merasa tersudut. Di hadapan hukum perempuan selalu ditanya apa pakaian yang ia kenakan saat kekerasan seksual terjadi. Tapi laki-laki tidak pernah ditanya bagaimana bisa dia tidak mampu menahan nafsu dan bertindak seenaknya sendiri.

3. Pahami tanda-tanda KDP.

Jika kamu mengalami tanda-tanda kekerasan, perhatikan apakah kekerasan itu semakin memburuk atau terus berlangsung. Hati-hati jika pacarmu melakukan kekerasan kemudian minta maaf dan menyesali kekerasan yang ia dilakukan, kemudian mengulanginya lagi.

4. Tidak ada kekerasan yang wajar, nyawamu taruhannya.

Juni 2015 lalu seorang mahasiswi di Madiun tewas dibunuh oleh pacarnya karena cemburu buta. Di tahun yang sama pada bulan Agustus, sekretaris cantik bos perusahaan seluler juga mati dibunuh pacarnya dengan sadis. Kasus serupa juga terjadi bulan Oktober lalu di Jombang. Pastikan bukan kamu yang berikutnya.

5. Berani katakan "Tidak" dan "Berhenti Sakiti Aku".

Tanamkan dalam pikiranmu bahwa, "Dia kekasihku tapi jiwa ragaku adalah milikku". Kamulah yang memiliki hak atas tubuh dan jiwamu sendiri. Dan kamu tidak perlu takut padanya apalagi takut kehilangan dia. Di dunia ini ada masih ada banyak manusia, jangan takut kehilangan satu orang saja! 

6. Cinta dan benci berasal dari hati yang sama, jangan salah paham!

Ingat kekerasan itu bukan cinta dan cinta tidak pernah berwujud kekerasan.

7. Jangan diam dan mendiamkan! Jangan tunggu media yang berbicara!

Kamu tidak pernah sendirian jadi jangan diam! Beritahu orang yang kamu percaya kalau kamu mengalami kekerasan, entah itu sahabat atau keluargamu. Dan jika kamu melihat temanmu yang mengalami tanda-tanda kekerasan, peluklah dia dan berikan kenyamanan agar dia mau bercerita sebelum semuanya terlambat.

8. Laporkan atau tinggalkan!

Memang belum ada pasal khusus untuk KDP tapi kamu bisa berlindung di bawah Bab XX KUHP yang mengatur tentang dasar penganiayaan. Jadi jangan takut untuk melaporkan!

Jangan takut untuk mengungkapkannya, karena hanya dirimu sendiri yang dapat melindungimu.