Dalam sebuah hubungan, rasa egois dalam diri bisa mendorong seseorang untuk menuntut pasangan untuk melakukan apa yang ia mau. Padahal, sikap untuk selalu menuntut pasangan bisa membahayakan hubungan kalian nih.
Jadi, demi mencegah hal tersebut terjadi, simak cara mencintai pasangan tanpa banyak menuntut berikut ini ya!
Hal pertama yang perlu dilakukan agar dapat mencintai pasangan tanpa banyak menuntut adalah dengan mencintai diri sendiri terlebih dulu. Dengan mencintai diri sendiri, artinya kamu berusaha berdamai dengan diri sendiri, menerima plus minus yang ada dalam diri, bahkan menyadari kekuatan/potensi diri.
Mencintai diri sendiri akan melatih dirimu untuk lebih toleran terhadap diri sendiri, sehingga memudahkanmu untuk melakukan hal yang sama kepada orang lain. Khususnya pasanganmu.
Biasakan diri untuk tidak bergantung pada pasangan dan percayalah akan kemampuan diri sendiri. Jika ada masalah sepele, sebaiknya selesaikan sendiri terlebih dulu sebelum meinta bantuan pasangan.
Dengan begitu, kamu akan terbiasa menyelesaikan masalah sederhana sendiri. Alhasil, kamu tidak akan banyak menuntut pasangan untuk menyelesaikan semua masalah yang kamu punya.
Belajarlah untuk melepaskan diri dari asumsi pribadi soal alasan pasanganmu melakukan apa yang ia lakukan, karena kemungkinan asumsi itu tidak terbukti. Jika kamu terbiasa berasumsi tanpa mau berkomunikasi baik dengan pasangan, atau menanyakannya secara langsung, kamu akan lebih mudah menuntut si dia sesuai dengan asumsi yang ada di kepalamu.
Setiap orang memiliki sisi buruknya masing-masing, termasuk pula pasangan. Entah itu kebiasaan ataupun perlakuan buruk. Perlu disadari bahwa hal ini tidak selalu bisa kamu kontrol. Berdiskusi, mencari tahu penyebab sekaligus solusi bersama-sama adalah lebih baik daripada menuntut pasangan untuk mengikuti apa yang kamu mau.
Pasanganmu bukanlah milikmu sepenuhnya. Kamu tidak bisa memiliki, mengatur ulang atau diam-diam mengharapkan 'sesuatu' darinya. Semakin kita berekspektasi kepada pasangan, semakin kita membuka jurang kekecewaan pada diri kita sendiri.
Yang bisa kita lakukan adalah menghargai pasangan apa adanya, tanpa banyak berekspektasi.
Pada dasarnya menuntut dan menaruh harapan pada pasangan umumnya didasarkan pada kebutuhan. Butuh orang lain untuk menerimamu, untuk menghargaimu, untuk memujimu sebagai seorang yang baik, kuat, berharga, dsb.
Tapi, jika kamu bisa melakukan itu untuk diri sendiri, dapat memenuhi harapan dan keinginan itu sendiri, maka kamu tidak perlu orang lain untuk melakukannya, terutama pasangan. Semua tuntutan pada pasanganmu tidak diperukan lagi.