Ada semacam aturan tak tertulis di dunia asmara di mana kita dilarang untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang terlalu serius di masa PDKT, apalagi bila kita baru mengenal si dia.
Namun, jika kamu menginginkan sebuah hubungan serius, maka sah-sah saja kok untuk mengajukan lima pertanyaan ini selama masa PDKT. Tanpa buang-buang waktu, kamu bisa mengira-ngira targetmu itu orangnya seperti apa.
Pertanyaan ini kamu ajukan sesungguhnya untuk mengetahui apakah dia orang yang ekstrovert atau introvert. Selama ini mungkin kamu kira hal seperti ini tidak penting, padahal yang sering terjadi justru kebalikannya. Jika kamu tipe anak rumahan dan dia lebih suka pergi ke klub malam setiap akhir pekan, tentu lama-lama kalian akan menemui banyak masalah karena perbedaan ini. Begitu juga saat kamu berkata ingin menghabiskan waktu sendiri, dia bisa berpikir kamu sudah tidak tertarik padanya lagi.
Ini adalah pertanyaan pancingan. Hal yang perlu kamu tahu dari jawabannya adalah apa yang dia rasa penting dalam hidupnya. Jika dia menyebutkan tempat-tempat yang jauh dan dekat dengan alam, bisa jadi dia punya jiwa petualang. Namun, bila dia menyukai tempat yang berhubungan dengan dimana dia tumbuh besar, berarti dia orang yang dekat dengan keluarga dan menyukai hal-hal yang sudah familiar baginya. Tidak ada yang salah dengan masing-masing jawaban. Hanya saja kamu jadi tahu kelak apakah dia ingin selalu berkelana atau bahagia asalkan dekat dengan keluarga.
Di awal-awal PDKT sebagian besar kencanmu dan dia itu kalian rencanakan terlebih dulu. Entah untuk pergi makan atau nonton film. Sebabnya adalah kalian masih menggebu-gebu ingin membuat satu sama lain terkesan. Namun, setelah jadian untuk beberapa lama, yang terjadi adalah kalian melakukan apa saja yang sempat dilakukan karena kalian menghabiskan waktu untuk pendidikan atau pekerjaaan. Waktu senggang diantara kesibukan itulah yang kalian manfaatkan untuk berkencan. Sama seperti pertanyaan pertama. Jika kamu lebih suka tidur di rumah, sedangkan dia lebih tertarik naik gunung, mungkin kamu perlu pertimbangkan lagi apakah ingin meneruskan hubungan.
Mungkin terdengar sangat cliche, tapi kamu bisa mengetahui prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang dia pegang dari tempat dia tumbuh. Jika dia tumbuh di kota besar entah di dalam atau di luar negeri, sedangkan kamu menghabiskan masa muda di area pedesaan, kemungkinannya kalian punya perbedaan cara pandang. Misalnya, menurutnya selalu mendatangi tempat-tempat hits itu penting bagi kelangsungan hidup. Namun, kamu justru merasa sebaliknya.
Nah, ini adalah pertanyaan pamungkas. Tujuanmu sudah jelas: kamu ingin tahu apakah dia menginginkan hubungan serius atau tidak. Tentu saja kamu bebas menginterpretasikan hubungan serius seperti apa. Artinya, jika menurutmu hubungan serius itu berarti saling mengasihi dan menghormati tanpa terburu-buru menentukan tanggal pernikahan, so be it. Namun, bila kamu merasa bahwa kamu mencari seorang suami/istri, itu juga sah-sah saja. Intinya adalah sejak awal kalian sudah saling terbuka untuk menentukan ekspektasi terhadap hubungan kalian.