Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenali 10 Ciri Pelaku Guilt Trip, Perlu Kamu Hindari!

ilustrasi guilt trip (unsplash.com/jens_lindner)

Guilt trip merupakan sebuah bentuk manipulasi korban dengan selalu membuatnya merasa bersalah dan bertanggung jawab atas perbuatan yang pernah dilakukannya ataupun perbuatan yang justru tidak pernah dilakukannya sama sekali. Dengan tindakan yang seperti ini maka pelaku dapat mengontrol dan mengendalikan korban sesuai dengan keinginannya.

Perlakuan guilt trip ini sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Pernahkah kamu mendapat perkataan seperti “Kamu gak ingat? Dulu aku pernah bantuin kamu lho!” atau perkataan sejenisnya? Disadari atau tidak, perkataan seperti itu dapat menimbulkan rasa tidak enak dan bersalah sehingga akhirnya mau tidak mau kamu harus menuruti perkataan dan permintaan mereka.

Agar dapat terhindar dari orang yang bersifat manipulatif dan membuatmu selalu merasa bersalah, kamu bisa memahami ciri-ciri pelaku guilt trip di bawah ini.

1. Selalu mengungkit kesalahan yang dilakukan korbannya di masa lalu, atau bahkan kesalahan yang sama sekali tidak pernah korban lakukan

ilustrasi guilt trip (unsplash.com/albertdera)

2.Mengungkit kebaikan yang telah dilakukan sehingga korban merasa mempunyai hutang budi

ilustrasi guilt trip (unsplash.com/alessandro_bellone)

3.Melakukan silent treatment ketika ada masalah

ilustrasi silent treatment (unsplash.com/robertpiosik)

4.Menunjukan bahasa tubuh yang dapat menyudutkan korban. Seperti menghela napas, menyilangkan tangan, atau mengerutkan wajah

ilustrasi guilt trip (unsplash.com/zvandrei)

5.Memberikan komentar sarkasme terhadap korban

ilustrasi sarkastis (unsplash.com/icons8)

6.Bersikap tidak peduli dengan usaha korban dalam menyelesaikan masalah yang terjadi

ilustrasi guilt trip (unsplash.com/julienlphoto)

7.Menunjukan perilaku pasif-agresif, yakni cara yang dilakukan seseorang untuk mengekspresikan perasaan negatifnya secara tersirat atau tidak langsung

ilustrasi guilt trip (unsplash.com/3alexander)

8.Menolak untuk berbicara dengan korban, ia akan lebih menghindar dari korban agar korban terus merasa bersalah

ilustrasi guilt trip (unsplash.com/obiefernandez)

9.Memancing simpati dari korban dengan menunjukan seolah dirinya terlihat paling tersiksa

ilustrasi guilt trip (unsplash.com/leecampbell)

10.Sering kabur dari masalah demi menghindari konflik

ilustrasi menghindari masalah (unsplash.com/michalmatlon)

Dalam menjalani hidup, kamu perlu memilah orang di sekitarmu, apakah mereka mempunyai pengaruh buruk atau tidak. Hal ini dilakukan agar kamu tidak merasa diintimidasi oleh orang lain terutama mereka yang termasuk pelaku guilt trip. Yuk, mulai sikapi dengan bijak dan tegas terhadap perlakuan yang tidak baik terhadapmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
ini ume
Editorini ume
Follow Us