Kenali 4 Gaya Komunikasi dalam Hubungan Asmara, Hindari Salah Paham

Pernah tidak ketika kamu menjelaskan sesuatu kepada pasanganmu, tapi mereka tidak bisa memahami apa yang kamu maksud? Bisa jadi kamu memiliki gaya komunikasi yang berbeda dengan pasanganmu. Tidak selalu dengan kata, gaya komunikasi dapat ditunjukkan dengan mimik wajah, bahasa tubuh, bahkan metafora.
Perbedaan gaya komunikasi dalam suatu hubungan memang agak melelahkan, karena jika salah paham akan berujung pada pertengkaran. Dengan begitu, jangan hanya memahami gaya komunikasi diri sendiri. Memahami gaya komunikasi orang-orang di sekitar kita termasuk pasangan juga sangat diperlukan. Nah, berikut beberapa jenis gaya komunikasi yang perlu kamu ketahui agar tak mudah salah paham ketika berkomunikasi.
1. Gaya komunikasi asertif

Asertif berarti tegas, jadi, gaya komunikasi asertif adalah salah satu cara komunikasi di mana kita dapat menyampaikan tujuan pembicaraan secara jelas. Sejauh ini gaya komunikasi ini adalah cara yang paling sehat. Karena dengan gaya komunikasi asertif kamu bisa menyampaikan perasaan, kebutuhan serta apa yang akan kamu lakukan dengan tenang dan jelas tanpa menyinggung atau melanggar hak lawan bicaramu.
Contoh komunikasi gaya asertif misalnya, selalu mengatakan "aku merasa ..." ketika kamu merasakan sesuatu yang menurutmu mengganggu. Atau mengawali kalimat dengan "aku butuh ... " ketika kamu membutuhkan sesuatu dari pasanganmu. Kamu bisa menyampaikannya bersamaan dengan bahasa tubuh yang terbuka dan kontak mata langsung. Kamu juga perlu menunjukkan ekspresi wajah dan nada bicara yang tenang dan tidak tergesa-gesa, sehingga pasanganmu juga bisa membangun kepercayaan terhadap kamu. Karena kamu bisa mengutarakan kebutuhan kamu dan pasanganmu namun tetap menghargai keinginan masing-masing.
2. Gaya komunikasi pasif

Berbalikan dengan asertif, gaya komunikasi pasif cenderung tidak mau mengutarakan perasaan serta keinginannya, juga selalu mengiyakan dan setuju dengan apa yang orang lain katakan. Misalnya, ketika kamu menanyakan sesuatu seperti "hari ini mau makan apa?" lalu pasanganmu hanya menjawab "terserah kamu aja, aku nurut." Terkadang orang dengan gaya komunikasi seperti ini menyebabkan kita bingung apakah ini yang sebenarnya mereka mau?
Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan ketika pasanganmu memiliki gaya komunikasi seperti ini. Kamu bisa lebih berempati dengan memahami gaya tubuh serta mimik pasanganmu. Kamu juga bisa menggunakan kontak mata yang lebih intens agar pasanganmu dapat lebih terbuka.
3. Gaya komunikasi agresif

Orang dengan gaya komunikasi agresif akan selalu mempertahankan keinginan, cenderung ingin menguasai percakapan dan fokus pada siapa yang menang. Istilahnya, mereka akan mementingkan ego diri sendiri dari pada hal yang dibutuhkan atau diinginkan oleh pasangannya. Berhadapan dengan seseorang yang memiliki gaya komunikasi seperti ini memang sedikit menantang karena mereka sering kali bersifat mengintimidasi.
Jika kamu memiliki pasangan dengan gaya komunikasi yang agresif, kamu bisa mendengarkan mereka terlebih dahulu hingga selesai bicara. Karena dengan gaya komunikasi ini, mereka lebih reaktif ketika lawan bicaranya menentang keinginannya. Mengalah sangat diperlukan, kemudian ketika emosinya sudah mereda kamu bisa memvalidasi perasaan mereka dan mengutarakan keinginanmu dengan lebih tenang dan nada bicara yang rendah.
4. Gaya komunikasi pasif-agresif

Gaya komunikasi pasif agresif adalah yang paling membingungkan. Karena orang dengan gaya komunikasi ini cenderung sarkastis ketika marah namun tak mau memberitahu apa yang sebenarnya mereka butuh dan inginkan.
Mereka menuntut orang lain memahami perasaannya tanpa mau mengutarakannya secara gamblang dan membuat lawan bicara harus menebak-nebak. Beberapa orang dengan gaya komunikasi seperti ini juga memilih untuk melakukan silent treatment. Gaya komunikasi ini sebisa mungkin harus kita hindari agar hubungan bisa tetap berjalan dengan lancar.
Sebagai makhluk sosial, komunikasi adalah alat untuk menjalin hubungan. Sehingga, untuk menjaga hubungan tetap langgeng berkomunikasilah dengan pasangan agar dapat memahami satu sama lain. Bagaimana? Apakah kamu sudah mulai memahami pasanganmu?