Bagaimana Kesenjangan Ambisi Bisa Merusak Hubungan dengan Pasangan?

Kesenjangan ambisi terjadi jika satu pasangan memiliki dorongan yang kuat untuk melakukan hal besar, seperti mencapai jenjang karier, pendidikan tinggi, atau standar tertentu dalam hidup, sementara yang lain tidak memilikinya. Kesenjangan ambisi ini bisa terlihat sejak pasangan mulai dalam masa pendekatan. Namun, efeknya mungkin baru akan terasa ketika pasangan semakin serius atau memasuki jenjang pernikahan.

Dilansir Psychology Today, menurut Mark Travers, Ph.D., ambisi bersifat sangat personal. Bagi sebagian besar orang ambisi berhubungan dengan identitas dan harga diri. Selain itu, ambisi juga dapat mempengaruhi dinamika pasangan dalam banyak cara.

"Bila salah satu pasangan sangat terdorong dan pasangannya beroperasi dengan kecepatan berbeda atau memiliki serangkaian tujuan berbeda, hal itu dapat menciptakan jadwal yang tidak sesuai dan jarak emosional yang pada akhirnya memicu rasa kesepian, bahkan saat keduanya bersama," kata Travers, dikutip Psychology Today.

Kesenjangan ambisi memberi pengaruh pada hubungan romantis. Contohnya, dalam sebuah hubungan di mana satu orang punya ambisi tinggi tentang karier. Ia bekerja keras untuk waktu yang lama, fokus pada pertumbuhannya, dan berusaha mencapai target-target baru. Di sisi lain, pasangannya mungkin adalah orang yang santai dan hidup mengalir seperti air. Kesenjangan ambisi ini tanpa disadari bisa menimbulkan perubahan-perubahan kecil dalam hubungan.

"Ketika salah satu pasangan mengejar tujuan besar sementara yang lain lebih membumi atau santai, hal itu dapat menciptakan ketidakseimbangan kekuatan yang dirasakan. Pasangan yang kurang bersemangat mungkin mulai merasa tidak aman, tidak dihargai, atau tidak yakin akan posisi mereka dalam hubungan masa depan bersama," kata Travers.

Selain itu, pasangan dengan ambisi yang berbeda juga akan punya jumlah waktu luang yang berbeda. Bisa jadi, pihak dengan ambisi besar akan banyak menghabiskan waktunya untuk karier, sementara pihak lainnya lebih punya waktu luang.

Kurangnya waktu bersama tentunya juga mempengaruhi hubungan pasangan. Jika hal ini berlanjut, pasangan mungkin akan merasakan kualitas hubungan yang menurun.

Kesenjangan ambisi memang berpotensi memberikan riak dalam hubungan romantis. Namun, bukan berarti hal tersebut tidak bisa diantisipasi.

Psikolog dan terapis Tara Quinn-Cirillo mengatakan kepada HuffPost UK, bahwa pasangan tidak harus memiliki ambisi yang sama agar hubungan mereka berhasil. Menurutnya, ada faktor lain yang lebih penting, yaitu kemampuan untuk saling mendukung ambisi pasangan dan selaras dengan nilai-nilai yang mendasari ambisi tersebut.

"Kuncinya adalah komunikasi yang baik tentang nilai-nilai dan ambisimu sendiri. Ini berarti pasangan harus berbicara tentang bagaimana hal ini dapat memengaruhi hubungan dan apa yang perlu mereka lakukan untuk mempertahankannya," kata Cirillo, seperti dikutip HuffPost UK.

Di sisi lain, Travers juga memiliki beberapa saran untuk pasangan dengan ambition gap alias kesenjangan ambisi. Berikut ini beberapa usaha yang bisa dilakukan pasangan agar ambisi mereka yang berbeda tidak mengganggu hubungan romantis.

• Pasangan harus fokus menikmati momen berdua, serta jangan mengubah quality time menjadi obrolan bisnis.

• Luangkan waktu untuk membahas definisi sukses bagi masing-masing pasangan.

• Terima apa adanya dan jangan mencoba memperbaiki atau meremehkan ambisi pasangan.

Menjaga hubungan tetap romantis dengan pasangan memang membutuhkan usaha ekstra, apalagi jika ada kesenjangan ambisi di antara kalian. Meskipun demikian, komunikasi tetap menjadi kunci utama langgengnya suatu hubungan. Semoga ulasan tentang ambition gap alias kesenjangan ambisi di atas membantumu, ya!