Kita, Sepasang Merpati yang Dipisahkan Pemilik-Nya

Saat inilah, hal yang membuat ku geli tertawa sendiri. Aku tak menyangka bahwa sosokmu yang saat itu duduk berhadapan dengan ku, akan mengukir hari-hari ku menjadi lebih berwarna. kala itu deburan ombak saat kita menikmati senjapun pernah menjadi saksi indahnya jalinan kisah cinta kita.

Entah sejak kapan aku merasakan kenyamanan dengan mu, tapi rasanya bila satu hari ku tak bertemu terasa amat hampa. Mungkin aku benar-benar telah kecanduan akan dirimu. Canda tawa mu, sifat manja mu, kini hilang seketika.

Raga ku berada ditempat ini, sedangkan pikiran dan hati ku tetap tinggal disana. Berada dalam ruang hati yang lama, saat dengan mu dulu. Rindu yang kian berontak ini tak bisa ku sampaikan lagi pada mu. Tak bisa ku ucapkan di depan mata mu. Tak bisa kucurahkan dengan pelukan hangat. Aku hanya bisa berdoa semoga kau baik-baik saja.

Kita bagai sepasang merpati yang dipisahkan oleh pemiliknya. Dipertemukan lalu dipisahkan begitu saja. Tapi, yakinlah rencanaNya begitu indah. Bila kau memang sepasang merpati ku, kau akan terbang kembali menemui ku. Bila bukan, aku akan tetap mohon padaNya agar kau tetap kembali pada ku. Dan kita kembali bagai sepasang merpati.