5 Dampak saat Menilai Pasangan Hanya sebagai Orangtua Anakmu Saja

Apakah ini tandanya hubungan bisa kandas?

Apa kabar dirimu yang sempat susah memasuki kehidupan pernikahan? Apa hubunganmu dengan pasangan masih semesra seperti pacaran dulu? Mungkin ada yang hubungannya masih sangat harmonis. Namun, juga ada yang tidak mengerti, bagaimana kondisi hubunganmu dengannya. Mungkin karena sudah lama tidak mengeceknya atau memang sudah tidak seromantis dulu.

Sekarang, bagaimana jika hubungan sudah tidak seromantis dulu, tapi kalian sudah punya anak? Tentu anak akan jadi pertimbangan saat hubungan sudah tak ada rasa. Inilah lima hal yang akan menjadi dampak, saat kamu hanya menganggap pasangan sekadar orangtua dari anakmu. 

1. Memiliki nilai penghargaan walau dalam hati terasa hampa

5 Dampak saat Menilai Pasangan Hanya sebagai Orangtua Anakmu Sajailustrasi pasangan saling cuek (pixabay.com/pasja1000)

Berita baiknya kamu masih bisa menyelamatkan hubungan pernikahan ini. Walau pandanganmu bukan lagi melihat dia sebagai pasangan hidup, tetapi hanya sebatas orangtua bagi anak-anak. Setidaknya hal ini bisa menyelamatkan hubungan. Saat kamu menganggap dia demikian, maka kemungkinan nilai penghargaan masih ada dalam hubungan kalian.

Alhasil, kamu dan dia tidak saling menyakiti, namun masih saling menghargai. Setidaknya, kamu dan dia tidak akan mengatakan hal-hal yang menyakitkan satu sama lain. Maka dari itu, jangan sampai nilai penghargaan ini hilang dalam kehidupan pernikahan. Sebab, ini yang akan berbahaya. 

2. Mau mengupayakan untuk memperbaiki hubungan 

5 Dampak saat Menilai Pasangan Hanya sebagai Orangtua Anakmu Sajailustrasi memegang tangan pasangan (pixabay.com/scronfinixio)

Kalau kamu dengar, banyak orang yang mempertahankan biduk rumah tangga hanya karena alasan anak. Terlepas dari pro dan kontra keputusan tersebut, setidaknya kamu dan dia masih punya harapan untuk memperbaiki hubungan. Bisa juga kalau bukan diperbaiki, kamu dan dia hanya perlu mencari waktu bersama untuk saling membicarakan isi hati.

Sebab, biasanya alasan anak ini juga mampu membuat kamu dan dia setidaknya tidak memilih jalan perceraian. Walau niat awalnya agak keliru, setidaknya kamu dan dia bisa mencegah terjadinya hal-hal seperti cerai, KDRT, dan sebagainya. Alhasil, kamu dan dia tetap menjadi pasangan namun perlu pemeliharaan hubungan. 

Baca Juga: 5 Tips Menjelaskan kepada Pasangan Alasan Belum Siap Menikah

3. Kemesraan dan keintiman mungkin perlahan pudar

dm-player
5 Dampak saat Menilai Pasangan Hanya sebagai Orangtua Anakmu Sajailustrasi pasangan (pixabay.com/Karuvadgraphy)

Biasanya ketika kamu hanya melihat pasangan sebagai orangtua dari anakmu saja, maka otomatis kemesraan serta keintiman sebagai pasangan akan perlahan memudar. Inilah yang menjadi titik berbahaya, jika kamu mau mempertahankan hubungan. Secara manusiawi, kamu dan dia tentunya punya kebutuhan untuk dicintai.

Jika hal ini hilang atau tidak bisa didapatkan dari pasangan, kamu berpotensi untuk mencarinya di luar. Hal ini yang kemudian akan menciptakan peluang untuk selingkuh. Walau kamu memilih mempertahankan hubungan, namun juga selingkuh tidak bisa dibenarkan. Oleh sebab itu, memperbaiki hubungan adalah tugas saat ini. 

4. Komunikasi yang tercipta hanya kalau berurusan dengan masalah anak

5 Dampak saat Menilai Pasangan Hanya sebagai Orangtua Anakmu Sajailustrasi pasangan (pixabay.com/pasja1000)

Komunikasi adalah kunci dari sebuah hubungan. Sebab, dalam hubungan yang akan sering dilakukan oleh pasangan adalah ngobrol. Bayangkan suasana rumah jika orangtua tidak saling bertegur sapa. Walau tidak terjadi pertengkaran berupa adu mulut, anak pun akan merasakan suasana rumah yang dingin. 

Sehingga ketika kamu hanya menganggap dia sebagai orangtua anakmu, maka komunikasi antara kalian hanya akan berkutat seputar anak saja. Padahal sebagai pasangan, kamu dan dia seharusnya lebih banyak ngobrol mengenai perasaan masing-masing, serta tentang hubungan kalian berdua terlebih dahulu. 

5. Mati rasa terhadap pasangan

5 Dampak saat Menilai Pasangan Hanya sebagai Orangtua Anakmu Sajailustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Odonata Wellnesscent)

Terakhir dan mungkin paling sering dialami oleh banyak orang yang sudah menikah adalah mati rasa. Ketika kamu hanya memandang dirinya sebagai orangtua dari anakmu, maka wajar saja bahwa dirimu tidak lagi bisa mendeskripsikan perasaanmu yang sesungguhnya kepada pasangan.

Sebab, pada titik tersebut kamu akan lupa bagaimana awal merasakan cinta, karena sudah lama tidak berbicara secara hati ke hati bersama pasangan. Memandang pasangan hanya sebagai orangtua anak malah akan membuat dia terasa asing dan terkesan formal sekali.

Memandang dia sebagai orangtua anakmu memang tidak ada salahnya. Hal yang menjadi salah adalah ketika pandangan itu membuatmu melupakan cinta, kasih sayang, dan hubungan kalian berdua. Sebab, sejatinya kebahagiaan anak dimulai dari kebahagiaan orangtua juga. Jadi, jangan lupakan cinta asal kalian, ya. 

Baca Juga: 5 Perubahan yang Terjadi pada Diri dan Pasangan setelah Menikah 

Laurensius Aldiron Photo Verified Writer Laurensius Aldiron

Seorang pegawai kantoran pada umumnya, yang memilih menulis untuk mengeluarkan opini yang tak bisa disampaikan secara langsung..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya