Depresi bisa sangat berbahaya. Pada tingkat yang paling parah, kondisi psikologis ini dapat memicu seseorang menyakiti dirinya sendiri maupun orang lain. Untungnya, depresi dapat disembuhkan. Salah satu faktor yang berperan penting adalah dukungan dari orang-orang terdekat.
Apabila pasanganmu mengalami depresi, berikut lima hal yang bisa kamu lakukan untuk membantunya.
Semakin banyak yang kamu tahu tentang depresi, maka semakin baik kemampuanmu dalam menghadapi perubahan emosi dan perilaku pasanganmu. Kamu jadi lebih mengerti bagaimana sebaiknya berinteraksi dengannya tanpa membuat keadaan jadi lebih buruk.
Depresi bisa sangat kompleks. Gejala, faktor dan kondisi yang dialami bisa berbeda-beda pada setiap penderitanya. Dengan mempelajari hal-hal tersebut, setidaknya pasanganmu juga merasa bahwa ia memiliki seseorang yang dapat memahami kondisinya.
Pada masa-masa sulit tersebut, pastikan kamu senantiasa berada di sisi pasanganmu agar dia gak merasa sendirian. Tawarkan diri untuk mendengarkan ceritanya apabila ia bersedia terbuka denganmu.
Saat dia bercerita, penting bagi kamu untuk memvalidasi perasaannya, misalnya dengan memberi respons seperti "Aku gak bisa membayangkan betapa sulitnya kamu menghadapi itu semua" atau "Situasi yang kamu hadapi tampaknya cukup berat, namun aku di sini untuk membantumu".
Jangan sekali-kali men-judge atau meremehkan kondisi yang ia alami, sebab hal ini hanya dapat membuatnya makin tertekan dan malah menarik diri darimu. Hindari juga memberi saran dan nasehat jika tidak diminta. Pasalnya sebagian orang terkadang hanya ingin didengarkan saja tanpa butuh ditawarkan solusi.
Saat dilanda depresi, melakukan aktivitas sederhana sekalipun bisa terasa amat melelahkan. Akibatnya, pasanganmu jadi gak sanggup bekerja secara optimal, makan gak teratur, jarang merawat diri atau mengabaikan pekerjaan rumah tangga.
Dalam situasi seperti ini, bantulah dia semampumu supaya hidupnya gak makin keteteran. Misalnya, memesankannya makanan agar dia gak terlambat makan, mengingatkannya akan agenda penting atau membantu dia mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Jika kamu gak yakin apa yang sebaiknya dilakukan, cobalah tanyakan langsung padanya dengan pertanyaan seperti "Apa yang bisa kubantu hari ini?" atau "Apa yang kamu butuhkan?". Yakinkan dirinya bahwa kamu akan selalu ada di sisinya untuk membantunya.
Supaya pasanganmu gak terus tenggelam dalam suasana negatif di rumah, cobalah ajak dia untuk melakukan aktivitas menyenangkan di luar, seperti berolahraga, mengikuti kelas yoga, piknik, atau sekadar jalan-jalan di sekitar area tempat tinggalmu. Harapannya, kegiatan tersebut dapat membantunya jadi lebih refresh.
Namun jika dia gak tertarik untuk keluar, kamu bisa mencoba alternatif lain seperti mengajaknya nonton film, memasak, membaca atau aktivitas positif lainnya yang bisa kalian nikmati berdua di rumah. Apabila dia tetap menolak atau bahkan bersikeras ingin sendirian, maka kamu gak perlu memaksakan idemu dan beri dia ruang privasi untuk sementara waktu.
Meski kamu telah mengerahkan usaha terbaik untuk membantu pasanganmu, kamu juga harus mengerti bahwa kamu punya keterbatasan ilmu terhadap kondisi klinis seperti depresi. Demi mengoptimalkan penyembuhannya, pastikan dia juga mendapatkan penanganan dari tenaga profesional seperti psikolog, terutama jika gejala depresinya tampak makin parah.
Apabila pasanganmu merasa belum siap, kamu bisa menyarankan dia untuk berdiskusi terlebih dahulu dengan dokternya atau mereka yang pernah mengalami kondisi serupa. Yakinkan dirinya bahwa alasanmu melakukan hal tersebut karena kamu ingin melihat dia kembali sehat dan bahagia.
Depresi bisa terjadi pada siapa saja. Jika hal ini terjadi pada pasangan atau orang-orang terdekatmu, pastikan kamu memberikan mereka perhatian dan kasih sayang yang cukup. Jangan sampai ketidakacuhanmu membuat orang yang kamu cintai mengambil tindakan berbahaya untuk dirinya sendiri dan orang lain.