Jodoh memang gak ada yang tahu. Ada yang ketemunya semasa sekolah, saat naik transportasi umum, lewat aplikasi kencan daring, atau bahkan melalui media sosial. Benar-benar random tanpa terduga.
Namun, ada catatan penting kalau kamu menjalani PDKT dengan seseorang secara online atau daring, nih. Sebab, belum pernah bertemu langsung sebelumnya, ada banyak PR yang harus kamu lakukan. Salah satunya adalah mengenali lima red flag berikut ini sebelum memasuki hubungan yang lebih jauh.
Pernah dengar istilah love bombing? Ini terjadi kalau doi mengungkapkan perasaan dan perhatian secara berlebihan di awal pendekatan. Misalnya, mengirimkan makanan setiap hari, chat kamu setiap saat dan merajuk kalau balasnya lama, atau bilang sayang dan gak bisa hidup tanpa kamu.
Pokoknya, effort dia bikin kamu merasa spesial seolah kamu adalah satu-satunya dan akan jadi yang terakhir di hidupnya. Padahal, bisa jadi itu cuma trik manipulasi agar dia mendapat apa yang diinginkan. Setelah misinya berhasil, dia perlahan menghilang dan berakhir ghosting kamu.
Segala sesuatu yang berlebihan memang gak baik. Awal masa pendekatan sebaiknya digunakan untuk mengenal satu sama lain secara perlahan, mulai dari identitas dirinya, kelebihan dan kekurangan, hingga value yang ia pegang. Kalau sudah merasa cocok, baru deh bisa diputuskan apakah hubungan akan dilanjutkan atau tidak.
Kalau dia selalu membicarakan atau membanggakan dirinya sendiri, tanpa menggali informasi tentang kamu, bisa jadi dia adalah tipe orang yang self-centered. Orang seperti ini cenderung fokus pada dirinya sendiri karena berpikir bahwa dia adalah pusat alam semesta. Dia kesulitan berempati sehingga gak bisa memahami perasaan orang lain.
Ini pastinya terasa annoying, apalagi kalau dia juga suka flexing atau pamer pencapaian dan hal-hal yang dia punya. Untuk itu, kamu bisa pikirkan ulang apakah mau tetap dilanjutkan tapi banyak makan hati atau memutuskan untuk cut off dia dari hidupmu.
Baru juga PDKT beberapa hari, dia sudah main mengajakmu bertemu. Memang, kamu dan dia pasti penasaran terhadap satu sama lain, sehingga ingin melihat secara langsung. Namun, bukan berarti ngebet untuk bertemu juga. Apalagi kalau memaksa dan mengajak dengan sering.
Sebaiknya, take it easy kalau masih awal dekat. Alih-alih ketemu langsung, kamu dan dia bisa cari alternatif lain seperti video call. Setelah dirasa ada kecocokan, boleh atur date-nya. Untuk menghindari hal-hal yang gak diinginkan, kamu bisa ajak teman atau minta bertemu di tempat ramai.
Ini mirip dengan poin sebelumnya. Misalnya, kamu dan dia pertama kali chat lewat direct message media sosial atau aplikasi kencan daring. Lalu, dia sudah minta nomor HP dan akun media sosial kamu yang lainnya setelah beberapa hari saling chatting.
Sebab nomor HP merupakan informasi pribadi, sebaiknya tidak kamu share dengan mudah. Terlebih untuk orang yang baru kenal secara online. Kamu gak pernah tahu niat orang lain seperti apa. Jadi sebaiknya hati-hati, ya!
Kalau poin sebelum-sebelumnya dia yang ngebet ingin bertemu, kali ini kasusnya dia selalu menolak kalau diajak bertemu. Padahal kalian sudah lama dekat dan merasa benar-benar klik.
Kalau sekali dua kali menolak karena merasa belum yakin, gak masalah. Namun, kalau terus menerus menolak tanpa memberikan alasan yang jelas, lebih baik dipikirkan ulang deh sebelum dilanjut.
Jika menemukan red flag di atas saat PDKT dengan si dia, sebaiknya kamu gak langsung ghosting begitu saja. Komunikasikan terlebih dahulu bahwa kamu sepertinya gak bisa melanjutkan hubungan. Akhiri hubungannya dengan baik-baik, ya!