Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Alasan Kenapa Sisi Canggungmu Justru Bikin Pasangan Makin Cinta 

ilustrasi pasangan bahagia (freepik.com/pressfoto)

Pernah gak sih, merasa harus selalu tampil sempurna di depan pasangan? Takut kalau dia tahu kamu suka ngorok saat tidur atau ceroboh saat masak?, atau kamu masih ingat awal-awal pacaran?

Yang bikin kamu gugup cuma karena bingung mau kirim emoji apa. Atau waktu pertama kali ketemu calon mertua, dan kamu malah salah panggil nama. Yup, momen-momen canggung itu yang justru bikin hubungan jadi lebih manusiawi! Sisi-sisi tidak sempurna inilah yang bikin hubungan lebih dalam dan tahan lama.

Gak percaya? Simak empat alasan kenapa pasanganmu justru jatuh cinta sama sisi canggungmu!

1. Lepaskan topeng kesempurnaan

ilustrasi pasangan ngobrol (pexels.com/Katherina Holmes)

Siapa sih yang gak capek kalau harus terus-menerus jaga image? Bayangkan harus selalu tampil keren, selalu wangi, selalu punya jawaban pintar untuk semua pertanyaan. Mustahil banget, kan?

Faktanya, pasanganmu gak jatuh cinta sama karakter sempurna yang kamu perankan. Mereka jatuh cinta sama kamu yang asli—yang kadang kentut tanpa sengaja, yang kadang nangis nonton film romantis, atau yang tetap imut meski rambut berantakan di pagi hari.

2. Saat canggung justru jadi momen berharga

ilustrasi pasangan menikmati waktu bersama (freepik.com/freepik)

Tahu gak? Justru saat-saat canggung itu yang bakal jadi cerita favorit kalian nantinya. "Inget gak waktu kamu salah sebut namaku di depan temen-temen?" atau "Masih ingat pas kita kehujanan di kencan pertama?"

Jangan takut untuk tertawa lepas dengan snort khasmu, cerita tentang hal-hal random yang kamu suka ataupun jujur kalau kamu gak ngerti topik yang lagi dibahas. Percakapan yang sulit dan situasi yang kadang bikin salah tingkah justru adalah bagian tak terpisahkan dalam proses saling mengenal lebih dalam.

3. Menunjukkan sisi rentan itu menarik

ilustrasi pasangan saling berjanji (freepik.com/jcomp)

Keberanian untuk menunjukkan sisi rentan, termasuk rasa canggung dan ketidaksempurnaan, sebenarnya adalah bentuk ketulusan. Ketika kamu berani jujur tentang siapa dirimu sebenarnya, termasuk kelemahan dan ketidaksempurnaanmu, kamu memberikan kesempatan pada pasanganmu untuk benar-benar mengenalmu.

Ya, kamu gak salah baca! Berani menunjukkan sisi rentan itu justru menarik! Ketika kamu berani bilang "Aku sebenernya takut" atau "Aku gak PD dengan", kamu membuka pintu bagi pasanganmu untuk tahu tentang kelemahanmu dan ketika dia tetap memilihmu setelah tahu semua sisi dirimu, itulah cinta yang sejati. Bukan karena sempurna, tapi karena kamu nyata.

4. Jadi diri sendiri menciptakan rumah yang nyaman

ilustrasi pasangan duduk bersama (freepik.com/jcomp)

Bayangkan punya hubungan di mana kamu bisa jadi dirimu sendiri seutuhnya. Tempat di mana kamu bisa ngorok saat tidur, nangis saat film sedih, atau berbagi pikiran terliarmu tanpa takut dihakimi.

Saat kamu dan pasangan sama-sama berani jadi otentik, kalian menciptakan ruang aman yang memperkuat ikatan. Di sinilah kepercayaan tumbuh, dan hubungan jadi lebih dalam.

Hubungan yang langgeng dan penuh kepercayaan bukanlah tentang dua orang yang selalu tampil sempurna di depan satu sama lain. Sebaliknya, hubungan seperti itu terbentuk ketika dua orang berani untuk menjadi otentik, menerima segala sisi diri mereka sendiri dan pasangan, termasuk sisi canggung yang sering kita sembunyikan.

Jadi, mulai sekarang, peluk aja sisi canggungmu itu. Tunjukkan pada pasanganmu bahwa kamu manusia utuh dengan segala kekonyolan dan keunikanmu. Siapa tahu, justru saat kamu lagi gak kerenlah yang bikin dia makin sayang, karena cinta sejati bukan tentang menemukan seseorang yang sempurna, tapi menemukan seseorang yang melihat ketidaksempurnaanmu sebagai bagian yang sempurna dari dirimu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us