Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hati-Hati! 3 Tanda Dia Cuma Kejar Status, Bukan Kamu Seutuhnya

ilustrasi bersama pasangan (pexels.com/Eugenia Remark)

Di zaman sekarang, punya hubungan yang sehat dan tulus bisa jadi hal yang sulit. Banyak orang menginginkan pasangan hanya untuk alasan status, bukan karena benar-benar mencintai dan menghargai orang tersebut apa adanya. Kamu mungkin pernah bertanya-tanya, apakah pasanganmu benar-benar menyukaimu atau hanya menyukai gagasan punya pasangan?

Saat seseorang hanya menginginkan status, mereka lebih fokus pada penampilan hubungan di mata orang lain daripada kebahagiaan kalian berdua. Mereka ingin terlihat "punya pasangan," tapi tidak benar-benar peduli pada siapa pasangannya atau bagaimana membuatmu bahagia. Kalau kamu merasa dirimu bukan prioritas dan pasangan lebih peduli soal apa yang orang lain pikirkan, mungkin kamu sedang berada dalam hubungan yang dangkal.

Dalam kondisi ini, kamu bisa merasa dicintai saat kalian lagi di depan orang banyak, tapi kesepian saat hanya berdua. Jadi, biar nggak semakin bimbang, simak tiga tanda penting yang bisa menunjukkan kalau pasanganmu mungkin hanya menginginkan status hubungan, bukan dirimu seutuhnya.

1.Hanya peduli penampilan dan kesan di depan orang lain

ilustrasi bersama pasangan (pexels.com/Luca Istrate)

Salah satu tanda utama kalau pasanganmu hanya menginginkan status adalah ketika mereka lebih fokus pada penampilan dan apa yang orang lain pikirkan tentang hubungan kalian. Misalnya, saat kalian sedang di depan orang banyak, pasangan tiba-tiba jadi super romantis atau perhatian, padahal ketika kalian berdua saja, dia cuek atau bahkan tidak peduli. Dia mungkin sering ingin memamerkan kalian di media sosial atau di depan teman-temannya untuk menunjukkan bahwa dia "bahagia" punya pasangan, tapi perhatiannya berubah ketika tidak ada yang melihat.

Orang seperti ini biasanya lebih tertarik untuk menciptakan "image" hubungan yang sempurna daripada menjalani hubungan yang benar-benar sehat dan bermakna. Saat kalian sedang jalan bareng, dia mungkin terus sibuk foto-foto untuk diunggah, tapi saat kalian butuh bicara serius, dia malah menghindar.

Fokusnya selalu ada pada bagaimana hubungan ini terlihat dari luar, bukan pada apa yang kalian rasakan dalam hubungan itu. Ketika perhatian dia cuma ada untuk “tampil” di depan orang lain, maka ini pertanda jelas bahwa yang dia inginkan bukan dirimu seutuhnya, tapi status atau pengakuan sosial.

2.Menghindari obrolan mendalam atau masalah serius

ilustrasi pasangan yang tidak bahagia (pexels.com/RDNE Stock project)

Pasangan yang hanya menginginkan status sering kali menghindari obrolan mendalam atau membahas masalah serius dalam hubungan. Mereka mungkin merasa tidak nyaman untuk mendiskusikan perasaan, harapan, atau bahkan kekhawatiranmu. Setiap kali kamu ingin bicara soal rencana masa depan, atau mengungkapkan perasaan yang lebih dalam, dia cenderung mengalihkan topik atau bahkan menunjukkan sikap acuh tak acuh.

Orang yang benar-benar mencintaimu akan mau mendengarkan dan berdiskusi denganmu, bahkan tentang hal-hal yang sulit atau tidak nyaman. Namun kalau dia terus menghindari obrolan seperti ini, bisa jadi dia hanya ingin menjaga hubungan tetap "ringan" supaya terlihat baik di permukaan, tanpa memikirkan fondasi emosionalnya. Obrolan mendalam ini penting karena menunjukkan bahwa kalian benar-benar terkoneksi secara emosional dan memahami satu sama lain.

Kalau pasanganmu cenderung menghindari semua itu, dia mungkin hanya ingin hubungan yang terlihat sempurna, bukan yang benar-benar kuat dan stabil. Dia lebih memilih hubungan yang "aman" dan dangkal daripada sesuatu yang memiliki kedalaman dan arti. Jadi, jika kamu merasa obrolanmu selalu terbatas pada hal-hal remeh, kamu mungkin harus mulai mempertanyakan niatnya dalam hubungan ini.

3.Tidak ada usaha untuk memahami atau mendukung impianmu

ilustrasi suasana berdiskusi (pexels.com/RDNE Stock project)

Saat seseorang benar-benar mencintaimu, mereka akan peduli pada impian dan tujuan hidupmu. Mereka akan berusaha memahami apa yang kamu cita-citakan dan mendukungmu dalam meraihnya. Namun, kalau pasanganmu hanya tertarik pada status, dia mungkin tidak akan terlalu peduli atau bahkan tidak pernah menanyakan apa yang ingin kamu capai dalam hidup.

Setiap kali kamu membicarakan tentang impian atau hal yang kamu inginkan, responsnya terkesan acuh atau malah mengalihkan pembicaraan. Dia tidak berusaha memberikan dukungan atau menunjukkan bahwa dia peduli dengan perjalanan hidupmu. Orang yang hanya menginginkan status sering kali hanya fokus pada bagaimana kamu membuat mereka terlihat baik, bukan pada bagaimana mereka bisa mendukung pertumbuhan dan kebahagiaanmu.

Mereka mungkin malah merasa terancam atau tidak nyaman saat kamu menunjukkan ambisi yang besar, karena itu bisa mengganggu "kenyamanan" status yang mereka inginkan. Dalam hubungan yang sehat, seharusnya ada dukungan timbal balik, di mana masing-masing mendukung pencapaian satu sama lain. Namun jika dia cuma peduli dengan kenyamanan status tanpa memperhatikan impian dan pertumbuhanmu, ini tanda jelas kalau dia hanya tertarik pada hubungan yang dangkal.

Menjalani hubungan yang hanya didasarkan pada status bisa sangat melelahkan dan tidak memuaskan. Pada akhirnya, hubungan seperti ini hanya memberikan kebahagiaan sementara, yang lebih banyak soal penampilan dan ekspektasi sosial daripada kebahagiaan sejati. Pasangan yang benar-benar peduli akan selalu berusaha memahami dirimu lebih dalam, mendukung impianmu, dan hadir untukmu, bukan hanya ketika orang lain melihat.

Jika kamu menyadari adanya tanda-tanda di atas, mungkin ini saatnya untuk mengevaluasi hubunganmu. Jangan sampai kamu terjebak dalam hubungan yang hanya memenuhi status tanpa ada rasa cinta dan dukungan yang tulus. Mencintai dan dicintai dengan sepenuhnya berarti kamu harus dihargai apa adanya, dengan semua kelebihan dan kekuranganmu, bukan hanya sekadar menjadi "tampilan" di mata orang lain.

Kesehatan hubungan itu bukan soal seberapa "indah" kalian terlihat di mata orang, tapi seberapa bahagia dan saling menghargainya kalian saat tidak ada yang melihat. Jadi, berani untuk jujur pada dirimu sendiri, dan jangan ragu untuk mencari cinta yang sejati, cinta yang menghargaimu apa adanya, bukan hanya statusnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us