5 Alasan Kenapa Cewek Harus Menghindari Karakter Bossy

Cewek terkesan tidak tahu diri jika sikap bossy keluar di ranah yang tidak tepat. Hal itu terjadi ketika peran yang dimiliki tidak sesuai dengan urusan yang ingin diurusnya.

Misal, kamu berperan sebagai bendahara, tapi malah menjalankan fungsi ketua di dalam sebuah struktur. Padahal, ketuanya masih ada. Kamu bertindak demikian didorong atas naluri cepat mengambil keputusan. Ini tidak baik untuk keberlangsungan struktur organisasi karena bisa menyinggung perasaan orang bersangkutan.

Sebaiknya, kamu cukup menyarankan hal yang sepatutnya dilakukan oleh ketua dan biarkan dia yang beraksi. 

Dalam keseharian, mungkin kamu atau temanmu pernah bersikap bossy secara reflek. Tiba-tiba, kamu melontarkan komen atau kritik pedas hingga memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai keinginanmu.

Selain itu, kamu juga hobi meminta orang lain mengambil barang yang sejatinya bisa kamu jangkau sendiri. Hal ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman atau ilfil orang-orang di sekelilingmu. Sebab, dalam kondisi tersebut kamu bukanlah pihak yang berwenang atau punya jabatan tinggi di atas mereka. Kamu sama saja seperti mereka.

Tentu saja, sikap sok memerintah akan membuat mereka kesal lama-kelamaan. 

Mengapa kamu tidak boleh membiasakan sikap bossy di ranah yang kurang tepat? Alasannya, bisa jadi orang-orang di sekelilingmu memiliki usia yang jauh lebih tua dan pengalaman yang lebih banyak ketimbang kamu. Hal itu akan menimbulkan rasa malu untuk dirimu sendiri.

Selain itu, kamu dipandang tidak layak memimpin karena pengalamanmu tidak seberapa dibandingkan seniormu. Hal ini berlaku di ranah kerja maupun organisasi. Jadi, jika memang kamu punya kewenangan, gunakanlah bahasa yang lembut dan sopan untuk meminta kerjasama atau pertolongan. 

Biasanya, orang yang terbiasa bersikap bossy adalah orang yang tidak banyak menggunakan tenaganya. Dia lebih banyak melontarkan perintah hingga semua permintaannya terpenuhi. Dia lebih sering mengambil peran sebagai mandor ketimbang ikut turun mengerjakan tugasnya.

Sikap ini sangat tidak baik dipupuk karena sensitivitasnya terhadap perasaan orang lain sangat rendah. Efek negatif dalam jangka panjangnya adalah dia bisa diperlakukan tidak adil juga. Tentu, hal itu sangat tidak mengenakkan. 

Sikap bossy sangat dekat dengan celah kesombongan. Suka memerintah dan merasa tinggi di atas angin membuat seseorang lupa akan posisi yang sebenarnya. Itu sebabnya, karakter ini tidak baik dipertahankan.

Kesombongan tidak pernah berbuah manis. Sebaliknya akan berbalik menjadi bencana yang sulit diperkirakan waktu balasannya. Jika kamu mulai sulit menerima hal yang kamu lakukan adalah kesalahan padahal faktanya memang demikian, artinya kesombongan mulai menggerogoti hati. 

Nah, sebagai cewek yang bermimpi besar, kamu harus berhati-hati dengan virus bossy yang menyelinap di hati. Tetaplah berlaku rendah hati dan tidak sombong. Setuju gak, girls?