Benarkah Stres Menyebabkan Rambut Rontok? Ini 3 Faktanya

- Stres memicu telogen effluvium, gangguan pertumbuhan rambut yang berkaitan erat dengan stres dan hormon.
- Hormon kortisol naik akibat stres, mengganggu pertumbuhan rambut dan menyebabkan gejala lain seperti kulit kepala kering.
- Stres memengaruhi penyerapan nutrisi penting untuk rambut, menyebabkan kurangnya asupan protein, vitamin, dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan rambut.
Kerontokan rambut merupakan masalah umum yang dialami banyak orang. Sehingga memengaruhi kualitas penampilan dan tingkat kepercayaan diri seseorang. Kerontokan rambut sendiri dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Termasuk karena stres.
Stres kronis dapat memicu kerontokan rambut terus-menerus. Bukan hanya wacana semata, faktanya, stres dapat memengaruhi kualitas rambut. Berikut penjelasannya.
1. Stres memicu telogen effluvium

Telogen effluvium merupakan gangguan pertumbuhan rambut utama dan berkaitan erat dengan stres. Stres akut atau kronis maupun ketidakseimbangan hormon yang ekstrim dapat memicu hal ini. Terutama pada wanita.
Akibatnya, mengganggu pertumbuhan rambut normal. Dimana rambut yang sedang tumbuh (anagen) memasuki fase telogen (istirahat), sebelum waktunya. Sehingga memunculkan gejala berupa kerontokan rambut yang singkat dan tiba-tiba.
2. Hormon kortisol naik ganggu pertumbuhan rambut

Tingkat kortisol yang tinggi secara kronis sering disebabkan oleh stres. Studi menunjukkan bahwa kadar kortisol yang tinggi dapat memengaruhi pertumbuhan rambut. Gejalanya terlihat dari peningkatan kerontokan dan penipisan rambut di kulit kepala. Seringkali terjadi secara tiba-tiba.
Tanda atau gejala lainnya, seperti perubahan tekstur rambut, kulit kepala kering atau bersisik. Pun memengaruhi kesehatan fisik, seperti ketegangan otot, sakit kepala, dan kesulitan tidur.
3. Stres memengaruhi penyerapan nutrisi penting untuk rambut

Saat stres, hormon kortisol meningkat. Ini bisa mengakibatkan nafsu makan berkurang atau malah jadi pengen makan sembarangan, sehingga tubuh kurang asupan protein, vitamin, dan mineral penting untuk rambut.
Karena kurang nutrisi, folikel rambut kehilangan bahan bakar untuk membuat keratin (protein utama rambut). Alhasil, siklus pertumbuhan rambut terganggu, banyak rambut masuk fase istirahat (telogen) dan akhirnya rontok.
Faktanya, stres dapat memicu kerontokan rambut secara berkala. Dari tiga poin penjelasan tadi, kira-kira kamu pernah atau sedang mengalaminya atau gak?