6 Koleksi Modest Wear Desainer Lokal Ria Miranda hingga Itang Yunasz

"Ramadan itu memang tentang momen bahagia. Tapi yang paling penting adalah merayakan Raya gak hanya dengan keluarga inti, tapi dengan siapa pun," ujar ⁠CCO Designer Ria Miranda, Yaya Wulandari, pada press conference, Sabtu (22/2/2025) lalu.

Spesial jelang Lebaran 2025, Ria Miranda mengeluarkan koleksi yang didominasi oleh sarimbit. Perancang busana lulusan ESMOD Jakarta ini, identik dengan karyanya yang feminin dan elegan seperti warna-warna pastel.

"Tahun ini, kita mengeluarkan koleksi Seruna. Arti Seruna itu koleksi keseluruhannya dari ranah Minang karena Ria Miranda dari Minang, yang artinya bahagia," papar Yaya.

Nantinya, akan ada lima tipe sarimbit dengan varian warna yang berbeda. Khusus Ramadan kali ini, Ria Miranda akan mengeluarkan varian warna baru yang belum pernah ditunjukkan sebelumnya.

Nadine Gaus merupakan sosok kreatif di balik brand fashion Wearing KLAMBY. Jenama lokal ini identik dengan motif yang terinspirasi dari warisan dan budaya Indonesia. Perjalanan Nadien berawal dari kecintaannya terhadap dunia fashion saat masih menjadi mahasiswa di UGM.

Kariernya makin melejit menghadirkan KLAMBY yang khas dengan siluet modern dan memiliki motif tradisional. Di momen Lebaran 2025, KLAMBY mengeluarkan banyak series dalam beragam warna pastel dan bold.

Semuanya memiliki motif yang terinspirasi dari budaya dan elemen tradisional. Ada Seana Series yang terinspirasi dari bunga asal Sulawesi Barat dan dipadu wastra Tenun Sekomandi atau tenun tertua Sulawesi Barat.

Series lainnya adalah Senggala, Mariri, Bentalaya, Medinela, Aleris, Kalola, dan Semantik. Masing-masing varian sarimbit ini memiliki motif, desain, dan warna yang berbeda.

Itang Yunasz merupakan salah satu desainer legendaris yang sudah berkarier lebih dari 40 tahun. Itang memiliki beberapa brand, yaitu Preview dengan koleksi pria dan Kamilaa yang menawarkan busana muslim untuk perempuan.

Untuk koleksi dari Kamilaa, Itang gak hanya mengeluarkan dress dan kaftan, tetapi juga tunik. Hal ini ditujukan untuk anak muda Indonesia yang lebih menyukai look yang trendi.

"Kita main ke warna deep, sesuatu yang solid seperti mocca dengan wine atau orange deep. Kita sebut temanya The Emerald of Equator," katanya saat press conference.

Zalia merupakan inhouse fashion brand dari Zalora. Zalia menawarkan koleksi modest wear yang khas dengan gaya elegan sekaligus kontemporer. 

Untuk Zaloraya 2025, Zalia mempersembahkan koleksi bertema Etherea Raya. Koleksi ini terinspirasi oleh fantasi eterik yang diterjemahkan melalui detail rumit dan kain mewah.

Koleksi Raya dari Zalia ini menggunakan kain bertekstur dengan palet warna yang unik. Cocok untukmu yang suka dengan koleksi modest wear yang modern.

Takkan, merk alas kaki, akan ada di Zaloraya 2025. Jenama lokal ini membawa koleksi For The Loved Ones. Koleksi tersebut berasal dari filosofi classic form meets unique design. Takkan menggunakan material berkualitas tinggi dengan detail modern.

Seluruh alas kaki dari koleksi ini memiliki aksen yang khas. Terinspirasi dari pita, bunga lili, dan aster, yang menjadi lambang cinta, rasa syukur, dan kebersamaan di bulan Ramadan dan Hari Raya nanti.

INTRESSE mempersembahkan koleksi bertema Pesona Indonesia Timur. Sebagai desainer, Fanny Kurniawan menjelaskan bahwa koleksi INTRESSE menampilkan kain tenun dan motif bordir etnik Indonesia. 

Fanny menjelaskan, "Produk kita lebih mengangkat etnik Indonesia yang sangat kaya."

Bukan hanya baju koko, koleksi ini menghadirkan sarimbit yang bisa dipakai sehari-hari. Motifnya berasal dari Sumba dan Lombok yang ditenun dengan mesin sehingga menghasilkan look yang elegan dan nyaman.

"Kita menggunakan kain katun bambu yang dipadupadankan dengan motif yang sudah kita rancang. Warnanya juga lumayan banyak dari pastel, earth tone, dan hitam," sambung Fanny.

Itu dia beragam koleksi modest wear dari para desainer lokal. Kamu udah tertarik dengan baju-baju Lebaran yang seperti apa, nih?