4 Mood Booster Simpel Ini Sering Diremehkan padahal Ampuh Atasi PMS

Ini mungkin terdengar terlalu sepele, tetapi dehidrasi ringan adalah salah satu pemicu utama bad mood yang paling sering diabaikan. Saat tubuh kekurangan cairan, sirkulasi darah ke otak bisa sedikit melambat. Hal ini dapat menyebabkan sakit kepala, kelelahan, dan sulit berkonsentrasi, yang mana sering kali memperburuk perasaan jengkel saat PMS.

Ketika hormon sedang tidak stabil, tubuhmu menjadi lebih sensitif terhadap segala bentuk stres, termasuk stres fisik akibat dehidrasi. Mencukupi kebutuhan air minum dapat membantu meringankan kembung dan menjaga level energimu tetap stabil. Ini adalah langkah paling dasar namun sangat krusial dalam fondasi perawatan diri selama periode PMS.

Jadi, sebelum kamu meraih camilan manis, coba minum segelas besar air putih terlebih dahulu. Jadikan ini sebagai ritual sadar untuk menghidrasi tubuhmu sepanjang hari. Kamu mungkin akan terkejut betapa besar perbedaan yang bisa diberikan oleh kebiasaan sesederhana ini.

Saat tubuh merasa tidak nyaman, ajakan untuk berolahraga mungkin terdengar seperti siksaan. Namun, kamu tidak perlu melakukan olahraga berat, melainkan hanya jalan kaki santai selama 15 menit di luar ruangan. Aktivitas fisik ringan seperti ini dapat memicu pelepasan endorfin, yaitu zat kimia di otak yang berfungsi sebagai pereda nyeri dan peningkat suasana hati alami.

Selain manfaat dari gerakan itu sendiri, paparan sinar matahari pagi atau sore juga sangat penting. Sinar matahari membantu tubuh memproduksi vitamin D dan serotonin, neurotransmiter yang bertanggung jawab atas perasaan bahagia dan tenang. Mendapatkan dosis cahaya alami bisa menjadi penangkal ampuh untuk perasaan murung yang sering muncul saat PMS.

Anggaplah ini sebagai waktu istirahat untuk pikiranmu, bukan sebagai kewajiban olahraga. Tinggalkan ponselmu, hirup udara segar, dan perhatikan lingkungan sekitar. Kombinasi gerakan ringan dan paparan alam adalah salah satu resep mood booster paling ampuh yang sering kali kita lupakan.

Ketika merasa cemas atau marah, napas kita secara otomatis menjadi pendek dan cepat. Pola napas ini mengirimkan sinyal ke otak bahwa kita sedang dalam bahaya, yang kemudian meningkatkan produksi hormon stres kortisol. Untuk memutus siklus ini, kamu hanya butuh waktu lima menit untuk melakukan latihan pernapasan perut atau pernapasan diafragma.

Caranya sangat mudah, cukup duduk atau berbaring dengan nyaman, letakkan satu tangan di dada dan satu lagi di perut. Tarik napas perlahan melalui hidung, rasakan perutmu mengembang, lalu hembuskan napas secara perlahan melalui mulut. Latihan ini secara langsung mengaktifkan sistem saraf parasimpatis, yaitu mode istirahat dan cerna pada tubuh.

Melakukan ini beberapa kali sehari, terutama saat kamu mulai merasa emosi memuncak, adalah cara yang sangat efektif untuk menekan tombol jeda. Ini adalah alat gratis yang selalu kamu bawa ke mana pun untuk mengelola stres secara instan. Jangan remehkan kekuatan dari sebuah tarikan napas yang dalam.

Keinginan makan manis saat PMS sangatlah nyata, hal ini disebabkan oleh fluktuasi hormon yang memengaruhi kadar gula darah. Namun, mengonsumsi gula berlebih justru akan membuat mood kamu semakin seperti roller coaster. Setelah sensasi senang sesaat, kadar gula darahmu akan anjlok drastis, menyebabkan kelelahan dan perasaan yang lebih buruk dari sebelumnya.

Sebagai gantinya, cobalah camilan yang mengandung protein dan serat. Protein membantu menstabilkan kadar gula darah, mencegah lonjakan dan kejatuhan drastis yang memicu mood swing. Camilan seperti segenggam kacang almon, sebutir telur rebus, atau semangkuk kecil yogurt Yunani bisa menjadi pilihan yang jauh lebih cerdas.

Ini bukan berarti kamu tidak boleh makan cokelat sama sekali. Tujuannya adalah untuk tidak menjadikannya satu-satunya solusi. Dengan memilih camilan yang lebih seimbang, kamu akan merasa kenyang lebih lama dan suasana hatimu pun akan jauh lebih stabil sepanjang hari.

Mengelola mood swing saat PMS tidak selalu membutuhkan usaha yang rumit. Terkadang, solusi terbaik justru datang dari kebiasaan-kebiasaan kecil yang kita anggap sepele. Dengan memberikan perhatian lebih pada kebutuhan dasar tubuh, kamu bisa melewati masa-masa ini dengan lebih tenang dan nyaman.