Pesan Positif Yura Yunita x Dove tentang Perempuan dan Ketiak

Dove melakukan riset "The Underarm Confidence Survey" di tujuh negara. termasuk Indonesia. Ditemukan fakta menarik bahwa sebagian besar perempuan kerap merasa insecure dengan penampilan mereka, terlebih kondisi ketiak.

Hasilnya, 7 dari 10 perempuan merasa ada tekanan dari masyarakat terhadap suatu pakem atau standar tertentu. Dove menyebutkan bahwa 9 dari 10 perempuan memandang masyarakat terlalu membesar-besarkan versi "ideal" dari ketiak perempuan, seperti bebas bulu, gak bau, dan mulus.

Yura Yunita pun merasakan hal yang serupa. Ada rasa tidak percaya diri, resah, gak nyaman, kecewa, hingga dinilai tidak cantik yang tumbuh menjadi luka batin.

"Sampai aku ada di titik ini, juga proses. Semua pasti pernah insecure. Saat aku nutup-nutupin itu, jadi beban. Tetapi, once kita punya keberanian, rasanya beban terangkat. Itu yang namanya merayakan ketidaksempurnaan," tuturnya pada Selasa (6/6/2023) dalam acara Dove Intimate Media Gathering.

Untuk itu, Dove mengajak Yura Yunita sebagai Brand Ambassador Dove Deodorant dan bersama-sama menggaungkan kampanye #KetiakmuBerarti. Lewat kampanye ini, Yura dan Dove mengajak para perempuan agar bisa nyaman dengan diri sendiri dan terus berproses menuju versi terbaik dari diri mereka.

“Dove Deodorant memiliki brand purpose mendukung perempuan merasa percaya diri dengan seluruh tubuhnya, termasuk ketiaknya, sehingga ia bisa menjadi versi terbaik dari dirinya. Saat perempuan merasa nyaman dengan kondisi ketiak mereka apa adanya, maka mereka bisa lebih fokus pada hal-hal yang lebih penting dalam kehidupannya dan merasa lebih terbebas menjalani hidup," papar Mahnessa Siregar selaku Head of Deodorant and Baby Care Unilever Indonesia dalam rilis yang diterima IDN Times.

Studi "The Underarm Confidence Survey" juga menunjukkan bahwa sebagian besar perempuan merasa tidak nyaman dengan kondisi ketiak mereka. Hal ini lantas membuat 7 dari 10 perempuan merasa terbatasi, gak bisa nyaman beraktivitas, dan kurang percaya diri.

Yura menerangkan, “Aku dan Dove Deodorant akan mengajak perempuan Indonesia menyadari bahwa tidak ada ketiak yang sempurna. Setiap ketiak berbeda, tapi sama “sempurnanya” asalkan tetap terawat kesehatannya. Aku percaya, ketiak yang terawat akan menjadi sumber kepercayaan diri yang membantu perempuan meraih apa pun yang mereka inginkan dalam hidup!”

Yura sendiri mengaku perawatan ketiaknya cukup mudah. Ia rutin mengenakan deodoran dan waxing.

Perempuan berusia 31 tahun ini menerangkan bahwa selama ini ketiak divisualisasikan dengan mulus. Padahal, sudah menjadi hal yang normal ketika ketiak yang terawat pun tetap memiliki lipatan dan pori-pori.

Selama ini, Yura pun mengakui bahwa perempuan kerap dipandang dari fisik terlebih dulu. Padahal ada karya, pemikiran, aspirasi, prestasi yang bisa menjadi poin utama.

"Masih ada banget yang ngebandingin diri sama orang lain, ngebandingin diri sama beauty standard yang ada di lingkungan ini. Padahal yang namanya beauty standard itu semu, semu banget. Tolak ukur yang namanya standar sempurna itu mau sampai mana?" katanya.

Yura pernah mengalami masa-masa tersebut. Apalagi kariernya di dunia industri ini membuatnya dipaparkan dengan hal-hal yang disebut "ideal". Nyatanya, ketiak yang terlihat mulus saja sesungguhnya tetap memiliki pori-pori

Yura menambahkan, "Kita sebagai perempuan kalau terus mau mengejar yang namanya kesempurnaan, mau dikejar sampai ke ujung dunia pun rasanya gak akan pernah ada habisnya. Sampai akhirnya kita belajar untuk bisa menerima diri seutuhnya, apa adanya, merawat, dan berproses menjadi yang terbaik untuk diri aku sendiri."

Untuk itulah, kampanye #KetiakmuBerarti jadi langkah Yura dan Dove untuk bisa menerima ketidaksempurnaan. Terlepas dari komentar miring terhadap penampilannya, Yura menjadikan pengalaman tersebut sebagai kesempatan untuk mengajak perempuan menentang beauty standard yang semu dan menjadi versi terbaik diri sendiri.

"Yang penting buatku bukan seberapa sempurnanya kita, tetapi seberapa kita bisa mengenal diri sendiri," ucap Yura.

Nessa menjelaskan, "Kampanye ini berangkat dari fakta bahwa ketiak adalah bagian tubuh yang sering kita abaikan bahkan sembunyikan karena ketidaksempurnaannya. Padahal sebenarnya ketiak memiliki arti besar dalam kehidupan seorang perempuan, baik untuk dirinya maupun orang-orang di sekitarnya."

Tanpa disadari, ketika memiliki peran yang besar dalam hidup ini. Ketiak berperan sebagai sumber kebahagiaan, kita pasti mengangkat lengan tinggi-tinggi untuk merayakan momen kebahagiaan.

"Ketiak juga bisa jadi sumber kehangatan, kita bisa peluk orang-orang yang berarti dalam hidup kita tuh sambil mengucapkan terima kasih dan maaf. Aku juga percaya ketiak jadi sumber kekuatan, misalnya aku lagi sedih dan dipeluk sama kita sayang, dari rasanya terpuruk bisa jadi sumber kekuatan buatku. Jadi, jangan underestimate sama ketiak. Untuk aku pribadi, ketiak bisa jadi sumber kekuatan, kebahagiaan, dan kehangatan di hidupku," ungkap Yura.

"Diawali dari pemikiran diri sendiri, aku merasa cukup hari ini. Saat bangun tidur, aku merasa lebih baik. Dari hal-hal yang kita ucapkan, itu bisa bikin lebih confidence," pesannya di akhir acara.

Bagi Yura, merayakan apa adanya itu bukan cuek. Merayakan apa adanya adalah dengan merawat tubuh. Tubuh yang terawat bisa meningkatkan kepercayaan diri, lho!

Yura juga mengingatkan para perempuan, "Mari kita sama-sama support sesama perempuan. Stop underestimate bagian tubuh yang kita atau orang lain punya. Menurutku yang paling penting, apa pun bentuknya mari kita rawat dan sayang. Yang penting kan menerima diri kita seutuhnya."

Perjalanan Yura Yunita dengan kampanye #KetiakmuBerarti baru dimulai. Menariknya, kampanye ini juga akan diusung di konser Yura pada 9 dan 16 Juni 2023 nanti. Yuk, mulai cintai dirimu sendiri dengan merawatnya!