7 Buku Serial The Murderbot Diaries Karya Martha Wells, Seru Abis!

- Serial The Murderbot Diaries karya Martha Wells menghadirkan cerita cyborg yang menyelidiki konspirasi dan mempertanyakan makna eksistensinya.
- Cerita dalam serial ini berpusat pada petualangan Murderbot, unit keamanan setengah robot yang membebaskan diri dari kendali korporasi.
- Dengan kecerdasan tajam dan humor gelap, Murderbot menjelajahi galaksi, mengungkap konspirasi, dan mempertanyakan makna eksistensinya.
Serial The Murderbot Diaries karya Martha Wells menghadirkan dunia fiksi ilmiah yang penuh ketegangan, kecerdasan buatan, dan pencarian identitas. Serial ini mengikuti perjalanan seorang cyborg yang menyebut dirinya sebagai Murderbot, yang lebih suka menonton hiburan daripada berinteraksi dengan manusia. Namun, ia terpaksa terlibat dalam berbagai konflik demi melindungi orang-orang yang tidak bisa ia abaikan.
Cerita dalam serial ini berpusat pada Murderbot, unit keamanan setengah robot yang membebaskan dirinya dari kendali korporasi. Ia berusaha memahami kebebasan, emosi, dan hubungan dengan manusia sambil menghadapi ancaman dari sistem yang ingin mengendalikannya kembali. Dengan kecerdasan tajam dan humor gelap, Murderbot menjelajahi galaksi, mengungkap konspirasi, dan mempertanyakan makna eksistensinya.
Supaya kamu tidak penasaran dengan plot ceritanya, yuk intip ketujuh buku serial The Murderbot Diaries karya Martha Wells berikut ini. Check it out!
1. All Systems Red

Seorang android bernama Murderbot ditugaskan untuk melindungi tim ilmuwan yang sedang melakukan penelitian di planet asing. Meskipun tampak patuh, ia diam-diam telah meretas sistem kendalinya sendiri dan lebih suka menonton serial drama daripada berinteraksi dengan manusia. Ketika misi mereka terganggu oleh ancaman misterius, Murderbot harus memilih antara tetap menyendiri atau membantu tim yang mulai ia pedulikan.
Dalam menghadapi bahaya yang semakin nyata, Murderbot menunjukkan kemampuan luar biasa dalam bertarung dan berpikir strategis. Ia mulai mempertanyakan identitasnya sebagai alat buatan dan mencoba memahami hubungan antara kebebasan dan tanggung jawab. Di tengah konflik dan ketegangan, ia menemukan bahwa pilihan bebas bisa membawa makna yang tak terduga.
2. Artificial Condition

Murderbot melakukan perjalanan ke RaviHyral untuk menyelidiki insiden Ganaka Pit yang melibatkan kematian manusia. Ia telah membebaskan diri dari kendali perangkatnya dan ingin mengetahui apakah ia bertanggung jawab atas tragedi tersebut. Dalam perjalanannya, ia bekerja sama dengan ART, kecerdasan buatan dari kapal riset yang membantunya menyamar sebagai manusia dan memberikan dukungan emosional.
Di RaviHyral, Murderbot membantu sekelompok peneliti yang dirugikan oleh perusahaan besar. Sambil melindungi mereka, ia menemukan bahwa insiden masa lalunya disebabkan oleh sabotase korporat. Meskipun merasa bersalah, ia mulai memahami bahwa ia memiliki pilihan dan nilai moral sendiri. Hubungannya dengan ART dan para peneliti memperkuat tekadnya untuk terus mencari jati diri.
3. Rogue Protocol

Murderbot menyamar sebagai konsultan keamanan manusia untuk menyelidiki fasilitas Milu yang ditinggalkan. Ia berusaha mengumpulkan bukti kejahatan GrayCris, korporasi besar yang diduga melakukan penggalian ilegal terhadap sisa-sisa alien. Dalam perjalanannya, Murderbot bekerja sama dengan robot ramah bernama Miki dan dua manusia yang sedang menilai fasilitas tersebut.
Ketika tim diserang oleh pasukan robot tempur, Murderbot melindungi mereka sambil mengakses data penting. Miki menunjukkan keberanian luar biasa dan akhirnya mengorbankan diri demi keselamatan tim. Di tengah konflik dan pengkhianatan, Murderbot mulai memahami arti empati dan ikatan dengan makhluk lain. Ia akhirnya membawa bukti kejahatan GrayCris kepada Dr. Mensah.
4. Exit Strategy

Murderbot memutuskan untuk menyelamatkan Dr. Mensah, satu-satunya manusia yang pernah memperlakukannya dengan hormat. Ia menempuh perjalanan melintasi galaksi demi menggagalkan rencana jahat GrayCris Corporation. Dalam prosesnya, ia bekerja sama dengan tim lama Dr. Mensah dan menghadapi berbagai ancaman, termasuk pertempuran dengan Combat SecUnit yang mematikan.
Murderbot harus menyusun strategi penyelamatan sambil menyembunyikan identitasnya dan mengatasi rasa cemas yang terus menghantuinya. Ia mulai memahami makna hubungan dan kepercayaan, meski masih enggan menerima emosi yang muncul. Di tengah kekacauan dan intrik korporat, ia menunjukkan keberanian dan kecerdasan yang luar biasa demi menyelamatkan orang yang ia pedulikan.
5. Network Effect

Murderbot ditugaskan untuk melindungi sekelompok ilmuwan dalam misi eksplorasi. Namun, ketika pesawat mereka diserang dan salah satu anggota tim diculik melalui wormhole, Murderbot harus menghadapi ancaman baru yang melibatkan AI lain, konflik antar perusahaan, dan misteri dari masa lalunya sendiri.
Dalam usahanya menyelamatkan teman-temannya, Murderbot terjebak dalam situasi yang memaksanya bekerja sama dengan entitas AI lain yang tidak sepenuhnya bisa dipercaya. Ia harus menavigasi konflik batin antara keinginannya untuk bebas dan tanggung jawabnya terhadap orang-orang yang ia pedulikan, sambil menghadapi bahaya yang semakin kompleks dan mematikan.
6. Fugitive Telemetry

Murderbot menemukan mayat di Preservation Station, tempat yang biasanya aman dan damai. Ia terpaksa bekerja sama dengan petugas keamanan manusia untuk menyelidiki kasus tersebut meskipun ia tidak menyukai interaksi sosial. Dalam prosesnya, ia menghadapi prasangka dan ketidakpercayaan dari manusia yang meragukan niatnya. Penyelidikan ini membawanya pada petunjuk yang mengarah ke kemungkinan keterlibatan GrayCris Corporation.
Murderbot menggunakan pengetahuannya dari tayangan drama dan misteri untuk mengungkap pelaku sebenarnya. Ia harus menyeimbangkan keinginannya untuk tetap mandiri dengan kebutuhan untuk melindungi orang-orang yang mulai ia pedulikan. Di tengah penyelidikan, ia perlahan membangun hubungan dengan manusia dan mulai memahami arti kepercayaan serta penerimaan.
7. System Collapse

Sekelompok manusia dan AI berada di sebuah planet yang terancam oleh korporasi Barish-Estranza yang ingin mengeksploitasi para kolonis. Murderbot berusaha melindungi mereka sambil menghadapi gangguan psikologis dan tekanan dari masa lalu. Bersama tim PreservationAux dan AI ART, mereka mencoba menggagalkan rencana korporasi yang menyamar sebagai misi penyelamatan.
Ketika komunikasi terputus, tim menemukan kelompok kolonis lain yang terpengaruh propaganda korporat. Murderbot memutuskan membuat dokumenter untuk menyadarkan mereka, sekaligus menghadapi ingatan dan rasa takutnya sendiri. Dalam prosesnya, ia mulai memahami nilai dirinya dan menawarkan kebebasan kepada bot lain yang sebelumnya dikendalikan.
Gaya penulisan Martha Wells yang tajam dan penuh empati membuat pembaca terhubung dengan karakter utama yang kompleks. Serial ini telah mendapatkan banyak pujian dan penghargaan dari komunitas fiksi ilmiah internasional.