Apa Itu Celana Sirwal? Ini Sejarah, Jenis, dan Hukum Memakainya

Tahukah kamu, apa itu celana sirwal? Dalam hukum Islam, laki-laki disunnahkan memakai celana cingkrang yang panjang ujungnya menggantung di atas mata kaki. Salah satu jenis celana cingkrang adalah sirwal.
Biasanya, banyak orang beranggapan bahwa fashion muslim terlalu kuno dan terlihat sangat agamis. Namun, lain halnya setelah celana sirwal hadir. Celana ini sudah dimodifikasi secara modern dan terbuat dari bahan yang ringan, seperti katun atau linen. Selengkapnya, simak ulasan berikut ini hingga akhir untuk mengetahui apa itu celana sirwal beserta sejarah dan hukumnya dalam Islam.
Apa itu celana sirwal?

Celana sirwal adalah jenis celana pria yang lebih longgar dan tingginya di atas mata kaki. Umumnya, celana ini juga disebut sebagai celana ngatung atau celana gombrong.
Model celana sirwal memang sengaja didesain secara gombrong dan terkesan lebar agar lebih nyaman ketika dipakai. Bagi kamu yang tidak ingin menggunakan sarung saat salat, celana cingkrang bisa menjadi alternatifnya.
Menariknya, meskipun tren celana sirwal belum terlalu lama dikenal oleh kalangan anak muda di Indonesia, namun faktanya pada zaman dahulu sudah banyak yang mengenakan celana sirwal. Lantas, bagaimana awal mula celana sirwal bisa populer di Indoesia?
Sejarah celana sirwal

Menjawab pertanyaan di atas, pada awalnya celana sirwal sering digunakan oleh banyak laki-laki dari segala penjuru di negara muslim. Salah satunya, seperti Arab Saudi, Turki, serta negara Islam di Timur Tengah lainnya.
Misalnya, celana sirwal banyak digunakan oleh masyarakat di pedesaan negara Yunani, sampai tempat-tempat di Balkan yang dipengaruhi oleh Turki Ottoman sebelum Perang Dunia ke-II.
Menariknya, bahkan seragam pencak silat dan pakaian betawi memiliki celana yang hampir sama seperti celana sirwal. Bedanya, model dan cuttingannya berbeda dari celana sirwal yang bisa dikenakan laki-laki muslim.
Jenis-jenis celana sirwal
Bukan hanya sekadar celana cingkrang biasa, ternyata celana sirwal juga memiliki jenis-jenisnya tersendiri, lho. Penasaran seprti apa? Berikut beberapa di antaranya yang wajib para pria pahami. Check this out!
1. Celana sirwal biasa

Jenis celana sirwal yang pertama adalah model biasa yang sering dijumpai dan dikenakan oleh laki-laki muslim untuk salat. Secara umum, celana sirwal yang dipakai oleh remaja atau pemuda Islam berbeda dengan yang digunakan orang tua dari segi warna dan bahan.
Biasanya, celana sirwal untuk pemuda lebih kaya akan warna-warna cerah, sedangkan celana sirwal untuk orang tua berwarna lebih gelap dan netral.
2. Celana sirwal cargo

Mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan model celana cargo. Namun, kali ini celana cargonya dibuat dengan cuttingan sirwal. Pada dasarnya, sirwal cargo hampir sama dengan model celana cargo pada umumnya, yakni dengan tambahan kantong di samping kanan dan kiri.
3. Celana sirwal outdoor

Tidak hanya berfungsi untuk salat, celana sirwal juga bisa kamu pakai untuk beraktivitas sehari-hari di luar, lho. Yup, celana sirwal outdoor ini dibuat khusus sebagai pakaian untuk beraktivitas di luar. Kain yang digunakan pun memakai kain ripstop dengan tambahan kantong model zipper.
4. Celana sirwal kantor

Kamu ingin mengenakan celana sirwal di kantor agar mudah saat salat? Bisa dong! Jenis celana sirwal kantor ini telah dimodifikasi seperti celana kantor yang berbahan tebal dan halus. Desainnya juga elegan, dan tidak terkesan norak, ditambah biasanya bahannya juga nyaman. Bisa dipadu padankan dengan sepatu apa saja.
Hadis dan hukum mengenakan celana sirwal

Perlu diketahui, kebalikan dari mengenakan celana sirwal atau celana cingkrang disebut sebagai isbal atau memanjangkan kain, celana, sarung, atau jubah hingga menutup mata kaki. Menurut buku Fiqh Bersuci dan Sholat sesuai Tuntunan karya , perbuatan memakai celana isbal ketika salat dinyatakan oleh Nabi sebagai kesombongan, meski orangnya tidak meniatkan sebagai sebuah kesombongan.
Hal ini dijelaskan menurut H.R Abu Dawud yang dishahihkan Ibnu Hibban dan al-Albany yang berbunyi:
“Dan berhati-hatilah engkau dari isbal (menjulurkan kain dari atas hingga melewati mata kaki) pada sarung, karena hal itu termasuk kesombongan dan sesungguhnya Allah tidak menyukai kesombongan.”
Selain itu, ada pula hadis yang menunjukkan keumuman haramnya isbal, mengutip Muhammadiyah.or.id, yaitu:
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra., dari Nabi Saw bersabda, “(bagian) kain yang berada di bawah kedua mata kaki tempatnya adalah neraka.” (HR. Bukhari, bab kain yang berada di bawah kedua mata kaki tempatnya adalah di neraka, no. 5654).
Dari penjelasan hadis tersebut, dapat disimpulkan bahwa menggunakan celana sirwal atau celana cingkrang dianjurkan terutama ketika akan melaksanakan salat. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar pakaian yang dikenakan saat salat tetap suci dan jangan sampai menyentuh tanah hingga menjadi kotor.
Namun, memakai celana isbal pun hukumnya mubah (diperbolehkan) jika tidak ada unsur atau tujuan kesombongan, menurut Islam NU. Pernyataan ini dijelaskan melalui sebuah hadits riwayat Ibnu Umar bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam menoleh ke Abu Bakar, seraya mengatakan:
“Barangsiapa memanjangkan pakaiannya karena sombong, maka pada hari kiamat nanti Allah tidak akan melihat kepadanya”. Mendengar hal itu, Abu Bakar bertanya: “Sungguh sarungku terkadang terjulur. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Kamu bukanlah termasuk dari mereka” (HR. Ahmad dan Bukhari).
Demikian penjelasan mengenai apa itu celana sirwal beserta sejarah, jenis-jenis, dan hukum mengenakannya. Bagaimana, dari ulasan di atas, sekarang kamu tertarik untuk menggunakan celana sirwal?
Penulis: Muti'ah Nur Rahmah