Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Perbedaan Kain Batik dan Songket yang Perlu Kamu Ketahui

ilustrasi teknik pembuatan kain batik dengan cara canting (pexels.com/Nur Andi Ravsanjani Gusma)
ilustrasi teknik pembuatan kain batik dengan cara canting (pexels.com/Nur Andi Ravsanjani Gusma)
Intinya sih...
  • Teknik pembuatan kain batik dan kain songket berbeda
  • Bahan kain memiliki fungsi yang berbeda, batik lebih ringan, songket lebih berat
  • Motif dan kegunaan dari kain batik dan kain songket juga berbeda

Kain tradisional Indonesia memiliki kekayaan yang luar biasa, baik dari segi motif, teknik pembuatan, hingga nilai budayanya. Dua di antaranya yang sangat populer dan memiliki ciri khas tersendiri adalah kain batik dan kain songket. Meski sama-sama digunakan dalam berbagai acara adat maupun formal, perbedaan batik dan songket menjadi hal yang menarik untuk dikenali lebih dalam karena mencerminkan keanekaragaman budaya di berbagai daerah.

Dengan memahami perbedaan tersebut, kita tidak hanya dapat lebih menghargai warisan budaya bangsa, tetapi juga dapat memilih kain yang tepat sesuai kebutuhan dan acara. Agar kamu bisa membedakan antara jenis kain tersebut, simak penjelasan lengkapnya dalam ulasan di bawah ini.

1. Teknik pembuatan kain batik dan kain songket

ilustrasi teknik pembuatan kain (pexels.com/Anh Tuấn Lê)
ilustrasi teknik pembuatan kain (pexels.com/Anh Tuấn Lê)

Perbedaan pertama yang membedakan antara kain batik dan kain songket adalah terletak pada teknik pembuatannya. Kain batik dibuat dengan teknik pewarnaan celup yang menggunakan lilin atau malam sebagai pelindung bagian kain yang tidak ingin diwarnai. Proses ini bisa dilakukan dengan canting atau cap tembaga, lalu kain dicelupkan ke pewarna. Prosesnya bisa diulang beberapa kali untuk menghasilkan motif berlapis warna.

Sedangkan pada kain songket dibuat dengan cara menenun dan menyisipkan benang emas atau perak ke dalam kain tenun dasar. Teknik ini disebut menyongket. Motifnya biasanya terbentuk secara manual di alat tenun tradisional dan hasilnya lebih timbul serta terlihat mewah.

2. Bahan kain yang dibuat memiliki fungsi yang berbeda

ilustrasi bahan kain (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi bahan kain (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Pada kain batik umumnya menggunakan bahan katun, rayon, dan sutra. Bahan ini dipilih karena mudah menyerap dan memiliki bahan tambahan seperti lilin malam untuk membuat motif lebih struktur. Hasilnya, batik terasa lebih ringan dan nyaman sehingga cocok untuk pakaian sehari-hari maupun formal.

Sementara itu, pada kain songket dibuat dari benang tenun berkualitas tinggi seperti sutra dan katun. Apalagi ditambah dengan menggunakan bahan tambahan diantaranya ada benang emas serta perak sebagai hiasan motif. Hasilnya, bahan songket terasa lebih berat dibandingkan kain batik, serta memiliki keindahan motif mewah dengan tekstur timbul.

3. Memiliki motif dan kegunaan yang berbeda

ilustrasi sedang menenun kain (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi sedang menenun kain (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Motif batik sangat beragam dan memiliki filosofi tersendiri di setiap daerahnya. Dengan ciri khas yang berbeda-beda motifnya oleh karena itu, desain batik cenderung memiliki motif yang simetris dan repetitif, serta dibuat rata pada permukaan kain. Warna-warnanya diperoleh dari proses pewarnaan bertahap, dengan teknik tutup-buka lilin malam. Motifnya tidak menonjol secara fisik, tetapi kuat secara visual.

Sementara itu, motif songket bersifat lebih geometris dan beragam, dengan penampilannya yang mencolok. Motif-motif seperti bunga, pucuk rebung, bintang, dan garis-garis diagonal yang sering digunakan. Selain itu, banyak motif songket yang menggambarkan status sosial dan adat istiadat, terutama dalam masyarakat Melayu, Minangkabau, dan Palembang.

Yang paling khas dari desain songket adalah efek berkilau dari benang emas dan perak yang ditenun langsung ke dalam kain sehingga menghasilkan motif timbul dan terasa saat disentuh. Hal ini membuat kain songket terlihat lebih mewah dan eksklusif.

4. Fungsi dan penggunaan dari kain batik dan kain songket

ilustrasi alat pembuatan kain (pexels.com/Satyabrata Maiti)
ilustrasi alat pembuatan kain (pexels.com/Satyabrata Maiti)

Kain batik memiliki fungsi yang lebih fleksibel dan luas dalam kehidupan sehari-hari. Batik bisa dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari busana kerja, pakaian harian, seragam sekolah, acara formal, hingga upacara adat.

Batik juga lebih sering dijadikan sebagai oleh-oleh khas daerah dan bahan kerajinan tangan seperti tas, sepatu, hingga dekorasi rumah. Dengan pilihan bahan yang ringan dan nyaman seperti katun dan rayon, batik sangat cocok untuk cuaca tropis dan aktivitas sehari-hari.

Sebaliknya, jika kain songket lebih difungsikan untuk dipakai pada acara resmi dan seremonial. Kain ini sering digunakan dalam upacara adat, pernikahan tradisional, tarian budaya, dan busana kehormatan. Karena tampilannya yang glamor dan berat, songket jarang dipakai dalam aktivitas harian. Selain itu songket memiliki fungsi sebagai simbol status sosial, kebanggaan budaya, dan sering diwariskan sebagai barang pusaka dalam tradisi keluarga. Nggak heran jika nilai estetika dan makna filosofisnya membuat songket sangat dihormati dan dijaga keberadaannya di berbagai daerah.

Dengan memahami perbedaan batik dan songket di atas, kita dapat lebih bijak dalam memilih dan menggunakan kain sesuai konteks acara, sekaligus melestarikan budaya leluhur. Jadi, warisan budaya bangsa patut untuk terus dijaga dan diwariskan, ya. Semoga membantumu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us