2 Orang Meninggal Akibat Longsor di Puncak, 4 Lainnya Masih Pencarian
Jakarta, IDN Times - Bencana longsor terjadi di empat titik berbeda di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Senin (5/2) sekitar pukul 09.20 WIB.
Empat titik tersebut tersebar di Panimbangan Kecil Desa Tugu Selatan, sekitar Masjid Atta'awun Desa Tugu Selatan, Villa Pengayoman/Kehakiman Desa Cibereum, dan Kampung Babakan Desa Cibereum, Kecamatan Cisarua.
1. Dua orang meninggal dunia
Kasat Lantas Polres Bogor AKP Hasby Ristama mengatakan ada lima korban longsor di sekitar Masjid Atta'awun Desa Tugu Selatan, Puncak, Bogor.
"Sebanyak tiga selamat, dua meninggal dunia," ujar dia, saat dihubungi IDN Times, Senin (5/2).
2. Empat orang di Riung Gunung belum ditemukan
Selain itu, Hasby mengatakan, ada empat korban longsor yang masih dalam pencarian.
"Empat korban di Riung Gunung belum ditemukan atau diketahui," ujar dia.
3. Jalur Puncak ditutup sementara
Hasby mengatakan, guna menghindari penumpukan kendaraan di daerah longsor, jalur arah Puncak ditutup sementara.
"Saat ini Jalur Puncak ditutup untuk sementara karena kondisi badan jalan tertutup tanah yang turun dari gunung sepanjang 20 meter dan tiang listrik roboh menganggu lalu lintas, sehingga jalan tidak dapat dilalui," kata dia.
Hasby mengimbau kepada masyarakat untuk sementara tidak menggunakan jalur Puncak, karena jalur dari arah Jakarta menuju Puncak dialihkan melalui Sukabumi, dan dari arah Cianjur menuju Jakarta juga ditutup.
4. Tim gabungan masih menanggulangi longsor
Sementara, pemerintah daerah telah membentuk tim gabungan sebagai bentuk penanganan longsor. Hal ini penting dilakukan mengingat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi wilayah Bogor akan terus diterpa hujan bulan ini.
"Saat ini hujan masih terus turun. BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Bogor bersama aparat TNI, Polri, Basarnas, SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah), relawan, dan masyarakat terus melakukan upaya penanganan longsor," terang Kepala Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.
