Bekasi, IDN Times - Siswi SMP bernama Fitri Rahmadani (15) akhirnya berhasil ditemukan pada Jumat (9/8/2024) sore. Fitri diketahui sudah menghilang sejak Kamis (16/7/2024) lalu.
Kapolsek Rawalumbu, Kompol Sukadi mengatakan, Fitri ditemukan di wilayah Kota Tua Jakarta. Saat itu, Fitri ditemukan saat sedang mengamen di wilayah tersebut.
"Alhamdulillah polsek Rawalumbu telah berhasil menemukan anak tersebut dalam keadaan sehat walafiat," katanya kepada wartawan, Sabtu (10/8/2024).
Sukadi menjelaskan, dirinya mengakui bahwa pihaknya mengalami kesulitan mencari Fitri. Sebab, semenjak meninggalkan rumahnya, Fitri pun selalu berpindah-pindah tempat.
"Memang anak ini posisinya berpindah-pindah berawal dari Bojong Rawalumbu, pindah ke Tanah Abang dan dari Tanah Abang ke Tangerang, kemudian kembali lagi ke Jakarta. Akhirnya yang bersangkutan melakukan kegiatannya di Kota Tua yaitu mengamen untuk membiayai hidupnya," jelas Sukadi.
Selama menghilang, Fitri pun tidak memiliki tempat tinggal dan harus beristirahat di pinggir jalan atau di emper sebuah toko yang sudah tutup.
Sukadi menceritakan, pihaknya harus meminta tolong kepada teman Fitri untuk menanyakan posisinya melalui media sosial. Dari situ, polisi pun mengetahui posisi Fitri di wilayah Tanah Abang.
Namun setelah dilakukan pencarian di Tanah Abang, pihak kepolisian pun gagal menemukan Fitri. Namun, polisi berhasil menemukan seorang saksi yang merupakan teman mengamen Fitri saat berada di Tanah Abang.
"Jadi di sana ada anak kecil kelas 5 SD, itu anak yatim piatu, kebetulan si yang namanya FR ini begitu sayangnya sudah dianggap sebagai adiknya. Jadi dia berdua sempet ngamen di wilayah Tanah Abang. Dia tinggalnya juga di emperan ya. Kita menemukan petunjuk kemudian ditelusuri," katanya.
Setelah menemukan petunjuk itu, Fitri pun ditemukan sedang mengamen di sekitar Stasiun Kota atau wilayah Kota Tua, Jakarta.
Kepada polisi, Fitri mengaku memiliki masalah di rumah sehingga membuatnya tidak nyaman untuk tinggal di rumah. Hal itu yang membuat Fitri meninggalkan rumah.
"Tidak ada (tindakan pidana), karena tidak ada tanda-tanda kekerasan. Hanya yang bersangkutan bercerita tidak nyaman tinggal di rumah orangtuanya. Mungkin ada permasalahan keluarga jadi dia kabur," kata Sukadi.
Sukadi juga menambahkan, Fitri juga pernah meninggalkan rumah pada 2023. Saat itu, Fitri juga merasakan tidak nyaman saat tinggal di rumah dan memutuskan untuk berkunjung ke rumah neneknya.