5 Fakta Kasus Pencongkelan Mata di Acara Vespa Gunung Putri Bogor

Jakarta, IDN Times - Seorang pria menjadi korban pengeroyokan dan penganiayaan dalam sebuah acara komunitas motor Vespa dan punk di Lapangan Bina Marga, Gunungputri, Bogor, Sabtu, 14 September 2024 malam.
Korban mengalami penganiayaan sadis. Kedua bola matanya diduga dicongkel pelaku yang diduga lebih dari satu orang.
Dari video yang beredar di media sosial, salah satu pelaku diduga mencongkel mata korban yang sudah terkapar tak berdaya. Video berdurasi 34 detik tersebut pun viral di media sosial, salah satunya yang diunggah pemilik akun X @ScariestProject.
“Kejadian tersebut terjadi di lapangan Bina Marga, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, 15 September 2024,” tulis akun @ScariestProject.
Berikut lima fakta kasus dugaan terjadinya pencongkelan mata di Bogor.
1. Mata korban diduga dicongkel saat korban sudah tergeletak tak berdaya

Dalam video yang diunggah pemilik akun X @ScariestProject tersebut, terlihat terduga pelaku yang mengenakan topi secara sadis memasukkan jarinya ke mata korban yang sudah terbaring tak berdaya di tanah.
Korban tampak berlumuran darah. Tragisnya, tidak ada seorang pun yang tampak berupaya menghentikan pelaku atau memberikan bantuan kepada korban selama aksi brutal itu berlangsung.
2. Diduga karena motif asmara

Motif pelaku melakukan penganiayaan sadis ini diduga lantaran dipicu masalah asmara. Namun motif penganiayaan masih didalami polisi dengan memeriksa sejumlah saksi.
Saat kejadian, pelaku dan korban diduga sempat ribut karena mantan istri korban diajak pelaku ke acara tersebut.
3. Korban masih menjalani perawatan di rumah sakit

Saat ini, kondisi korban mulai pulih dan masih menjalani perawatan di rumah sakit. Sementara Kepolisian Sektor Gunung Putri masih menunggu hasil visum guna penyelidikan kasus ini.
Selain mata, korban juga mengalami sejumlah luka di tubuhnnya.
4. Polisi masih memburu pelaku

Hingga kini, polisi masih memburu pelaku yang diduga berjumlah tiga orang berinisial O, R dan N.
Kepolisian Sektor Gunung Putri masih menyelidiki kasus ini lebih lanjut.
5. Panitia penyelenggara acara membantah motif penganiayaan

Sementara, panitia membantah soal narasi motif dan kronologi kejadian yang viral. Dikutip dari akun Instagram @majeliskopi08, ada dua hal yang dibantah terkait narasi yang beredar dalam kasus ini.
Pertama, terkait soal mantan istri sebagai pemicu, dan kedua terkait soal pelecehan terhadap perempuan.