Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Pink Dolphin, Lumba-lumba Sungai Amazon

Bisa memutar leher hampir 180 derajat (newscientist.com/Jake Buehler)
Intinya sih...
  • Lumba-lumba pink hidup di sungai Amazon, bukan di laut
  • Warna pinknya berasal dari pembuluh darah dekat kulit dan bisa berubah
  • Pink dolphin memiliki otak besar, perilaku sosial kompleks, namun rentan punah

Lumba-lumba pink adalah salah satu hewan paling unik yang bisa kamu temukan di alam liar. Mereka bukan berasal dari laut, tapi hidup di sungai besar yang membelah hutan hujan Amazon. Warnanya yang mencolok membuat hewan ini terlihat sangat memesona.

Disebut juga Amazon river dolphin atau boto, hewan ini bukan hanya menarik dari segi penampilan. Pink dolphin juga punya banyak fakta mengejutkan yang membuatnya semakin istimewa. Yuk, simak keunikannya berikut ini!

1. Warna pinknya bukan karena albino

Lumba-lumba pink berenang di Sungai Amazon (a-z-animals.com/Heather Ross)

Banyak orang mengira warna pink pada lumba-lumba ini adalah hasil kelainan genetik atau albino, padahal tidak. Warna pink ini adalah hasil dari pembuluh darah yang dekat dengan permukaan kulit serta perubahan warna karena pertambahan usia dan aktivitas.

Menariknya lagi, pink dolphin bisa berubah warna tergantung suasana hati atau kondisi fisik. Saat mereka aktif atau terangsang, warnanya bisa menjadi lebih terang. Jadi, warna pink mereka memang alami dan bisa berubah-ubah!

2. Hidup di sungai, bukan di laut

Hidup di air tawar Sungai Amazon (/a-z-animals.com/Heather Ross)

Berbeda dari kebanyakan lumba-lumba yang hidup di laut, pink dolphin sepenuhnya hidup di air tawar. Mereka bisa ditemukan di Sungai Amazon dan beberapa anak sungainya di Amerika Selatan. Habitat ini penuh dengan rintangan seperti akar pohon dan sungai keruh.

Pink dolphin punya kemampuan navigasi yang luar biasa di lingkungan seperti itu. Mereka menggunakan ekolokasi untuk "melihat" dalam air keruh dan menghindari rintangan. Ukuran tubuhnya yang fleksibel juga membantu mereka bergerak lincah di sungai yang sempit.

3. Punya leher yang fleksibel

Punya otak lebih besar dari manusia (a-z-animals.com/Heather Ross)

Berbeda dari lumba-lumba laut yang lehernya kaku, pink dolphin memiliki tulang leher yang tidak menyatu. Hal ini memungkinkan mereka memutar kepala hingga hampir 180 derajat. Ini sangat berguna saat harus bermanuver di sungai yang penuh rintangan.

Leher fleksibel ini juga membantu mereka saat berburu mangsa di antara akar-akar pohon atau celah sempit. Kemampuan ini membuat mereka jauh lebih adaptif dibandingkan kerabatnya di laut. Fleksibilitas ini adalah salah satu keunggulan besar mereka.

4. Otaknya lebih besar dari manusia

Warna pink muncul karena pembuluh darah (pexels.com/ Lucia Barreiros Silva)

Pink dolphin memiliki otak yang lebih besar dibandingkan manusia, baik dari segi ukuran absolut maupun proporsi terhadap tubuh. Otak besar ini membuat mereka sangat cerdas dan mampu menunjukkan perilaku sosial yang kompleks.

Mereka dikenal suka bermain, berinteraksi dengan sesama, bahkan menjalin ikatan sosial yang kuat. Kemampuan komunikasi mereka pun sangat baik, dengan berbagai suara dan gerakan tubuh. Semua ini menandakan tingkat kecerdasan yang tinggi.

5. Terancam punah karena aktivitas manusia

Populasinya terus menurun di alam liar (pexels.com/Lucia Barreiros Silva)

Sayangnya, pink dolphin termasuk dalam daftar hewan yang rentan punah menurut IUCN. Ancaman terbesar datang dari polusi, pembangunan bendungan, dan penangkapan ikan berlebihan. Kadang, mereka juga dibunuh karena dianggap bersaing dengan nelayan.

Perubahan iklim dan kerusakan habitat juga memperburuk kondisi mereka. Karena itu, upaya konservasi sangat penting untuk melindungi lumba-lumba unik ini agar tidak punah. Kehadiran mereka sangat penting bagi ekosistem sungai Amazon.

Pink dolphin bukan hanya indah dipandang, tapi juga luar biasa dari segi biologi dan perilaku. Keberadaannya di alam adalah pengingat bahwa banyak spesies unik yang perlu kita jaga bersama. Semoga hewan langka ini terus bisa hidup damai di habitat aslinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us