5 Fakta Terkini Terkait Gempa Tuban

Jakarta, IDN Times - Gempa berkekuatan magnitudo 6,0 yang terjadi di Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024), pukul 11.22 WIB, mengakibatkan sejumlah bangunan runtuh hingga sejumlah korban terluka.
Hingga Senin (25/3/2024), pukul 06.00 WIB, BPBD Jawa Timur telah mencatat 256 kali gempa yang terjadi.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono menunjukkan hasil analisis BMKG bahwa gempa bumi tersebut terletak pada koordinat 5,79° LS ; 112,32° BT, dengan jarak 126 km dari arah Timur Laut Tuban, Jawa Timur.
Menurut analisis BMKG, kedalaman gempa tersebut mencapai 10 kilometer di bawah laut.
Berikut lima hal terkait gempa Tuban yang dirangkum oleh IDN Times.
1. Sebanyak 9.648 warga mengungsi akibat gempa Tuban

Gempa Tuban tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, ada dua korban yang mengalami luka ringan dengan nama Hasi'ah (71) asal Desa Tambak, Kabupaten Gresik. Bagian kepalanya robek akibat tertimpa robohan genting.
Selanjutnya, Mohayaroh (28), warga Tanah Kali Kedinding, Surabaya, yang mengalami luka di bagian kaki akibat tertimpa material.
Sementara itu, IDN Times dari Gresik pada Minggu (24/3/2024) melaporkan, terdapat 5.509 orang dewasa, 1.187 lansia, dan 2.952 anak yang mengungsi di posko penanganan gempa bumi di Kantor Kecamatan Sangkapuri.
Data BNPB Jawa Timur mencatat sebanyak 9.648 korban mengungsi akibat gempa Tuban.
2. Jumlah kerusakan bangunan akibat gempa mencapai 4.679 unit rumah

Pada Sabtu (23/3/2024), BPBD Jawa Timur merinci sebanyak 4.679 unit rumah di wilayah Tuban, Bawean Gresik, Surabaya, Sidoarjo, dan Pamekasan rusak.
Jumlah itu meliputi 2.573 rumah rusak ringan, 1.332 unit rusak sedang, dan 774 unit rusak berat.
Lalu, 91 bangunan sekolah rusak, 5 rumah sakit roboh, 183 tempat ibadah , dan 24 gedung kantor hancur. Kerusakan itu terjadi Bawean Gresik, Tuban Sidoarjo, Pamekasan, Bojonegoro, Lamongan, dan Surabaya.
3. Terjadi 256 kali gempa dan 150 gempa susulan

Gempa susulan berkekuatan 6,5 magnitudo terjadi pada hari yang sama, yaitu Jumat (22/3/2024), dengan kedalaman 10 km dan berjarak 130 km dari Timur Laut Tuban.
Dari 256 kali gempa, hanya tiga gempa yang paling terasa dengan rincian berikut.
- Pukul 11.22 WIB: magnitudo 6,0
- Pukul 12.31 WIB: magnitudo 5,3
- Pukul 15.52 WIB: magnitudo 6,5
BMKG juga melaporkan gempa susulan terjadi sebanyak 150 kali, pada Jumat (22/3/2024).
4. Penyebab gempa menurut BMKG

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyatakan penyebab terjadinya gempa lantaran aktivitas sesar aktif di Laut Jawa.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Jawa. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," ucap Daryono.
5. Guncangan gempa terasa hingga sejumlah daerah

Berdasarkan informasi sebelumnya, gempa bumi yang terjadi di Tuban terasa sampai beberapa daerah, seperti Bawean, Jepara, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Kudus, Blora, Pekalongan, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Maalang, Semarang, hingga Yogyakarta.
Di Pulau Bawean, getaran gempa hampir dirasakan oleh seluruh penduduk. Sementara di Blora, Madura, Gresik, Surabaya, Kabupaten Banjar kebanyakan dirasakan oleh warga yang beraktivitas di dalam rumah pada siang hari.
Getaran terasa dari dalam rumah juga terjadi di wilayah Mojokerto, Banjar Baru, Sampit, Banjarmasin, Martapura, Balikpapan, Tanah Grogot, Malang, Lumajang, Madiun, Nganjuk, Pasuruan, Jepara, Rembang, Demak, Kudus, Semarang.