Jakarta, IDN Times - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merespons wacana adanya menteri muda dalam kabinet kerja jilid II pemerintahan Joko “Jokowi” Widodo - Ma’ruf Amin.
Menurut Mega, bisa saja menteri dari kalangan anak muda. Namun sebaiknya dipastikan memang bisa bekerja. Begitu pun yang berusia tua namun berpengalaman dan bisa bekerja, tak seharusnya ditolak.
Ia mengatakan, di zaman Bung Karno, ada anggota kabinet muda, tapi memang pintar dan menguasai masalah.
"Ini yang saya lihat kelemahan kita dewasa ini. Orang disodor-sodorkan, tapi tidak mengerti secara praktis tata pemerintahan," kata Megawati melalui keterangan tertulisnya, Rabu (10/7).
Mega menjelaskan seorang menteri disarankan tahu minimal fungsi DPR. Sebab di situ lah tempat membuat undang-undang (UU), bertemu dan mengawasi mitra kerja, hingga memutuskan RUU bersama Pemerintah.
Artinya, seorang muda itu paling tidak sudah harus belajar. Megawati memberikan gambaran dirinya masuk pemerintahan sudah memiliki pengalaman di DPR dalam membuat perundangan.
"Kalau tidak tahu proses bikin perundangan, bagaimana? Dan saya suka bilang, (jadi menteri) memang mau mejeng saja? Hehe. Saya tidak akan menyebut nama. Kita lihat, mereka-mereka yang tidak punya latar belakang di dalam proses menjalankan tata pemerintahan di republik ini, dia fail (gagal) karena dia akan bingung sebenarnya dia mau bikin apa. Perundang-undangan gak hafal,” ujar Mega.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah tokoh muda digadang-gadang bakal duduk di kabinet Joko “Jokowi” Widodo-Maruf Amin. Mereka antara lain Prananda Surya Paloh, Emil Elistianto Dardak, Muhammad Arief Rosyid, Angela Herliani Tanoesoedibjo, Arwani Syaerozi, dan juga Dito Ariotedjo.