Apa Kabar Alat Pengolah Limbah Sandiaga untuk Bersihkan Kali Item?
Jakarta, IDN Times - Kali Sentiong atau kali Item yang ditutup jaring hitam tipis kini menuai sejumlah kontroversi. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyebut langkah itu sebagai rencana cadangan untuk mengurangi proses penguapan bau tidak sedap dari limbah kali item itu.
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno Sabtu (21/7) pagi meninjau Kali Item.
1. Apa kabar alat pengolah limbah Sandiaga?
23 Mei lalu, Sandiaga meresmikan alat pengolahan limbah tinja milik PD PAL Jaya. Sandiaga juga pernah mengatakan alat pengolahan limbah itu akan digunakan untuk membersihkan Kali Item dan mendapat dukungan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Bagaimana kita coba sistemnya itu masih dalam tahap uji coba. Kita sendiri mungkin kalau bisa dilakukan sebelum Asian Games. Sebagian sungai Kali Item itu bisa kita olah jadi warnanya bisa lebih jernih, bisa tidak menimbulkan aroma yang tidak sedap," kata Sandiaga 31 Mei lalu.
2. Sempat targetkan 1 bulan uji coba dan datangkan ahli
Dua bulan lalu, pada kesempatan itu Sandiaga sempat menargetkan ujicoba alat itu selesai dalam waktu satu bulan. Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini juga pernah mengatakan akan mendatangkan ahli.
"Targetnya dalam satu bulan ini kita selesaikan. Hasil uji coba mesinnya ini cukup bagus ya, dan kita coba cukup bagus. Tapi perlu ahli-ahli untuk datang memastikan apakah ini bisa diimplementasi sebelum Asian Games," ujarnya.
3. Hingga saat ini masih diuji coba
Ketika dikonfirmasi bagaimana alat pengolahan limbah itu, apakah bisa digunakan untuk Kali Item, Sandiaga beralasan alat itu masih dalam tahap uji coba.
"Saya mau coba tapi terkendala karena itu kan lagi dicoba di PAL. Kita mau pindahkan kesini tapi uji cobanya masih berlangsung di sana," kata Sandiaga, Sabtu (21/7).
4. Terkendala berbagai masalah Kali Item
Sandiaga juga menyebut ada sejumlah bahan yang mengakibatkan polusi (polutan) atau multiples sources di Kali Item.
"Dan karena multiple source kita enggak bisa jernihin karena sumbernya yang dideteksi banyak. Jadi dicoba pakai aerator di sana, dan ada beberapa konsep yang sudah dicoba, kita lihat nanti," pungkas Sandiaga.
