Jakarta, IDN Times - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan Bekasi membutuhkan dana sedikitnya Rp4,4 triliun untuk mengatasi banjir dari hulu ke hilir.
"Hitungan pertama konsultan itu Rp4,4 triliun untuk memperbaiki Kali Bekasi dari hulu sampai hilir termasuk membangun bendungan Narogong," kata Basuki dilansir dari Antara, Selasa (25/2).
Hujan deras yang mengguyur Bekasi sejak Senin malam hingga Selasa (25/2) dini hari membuat sejumlah lokasi di Kota Bekasi terendam banjir. Ketinggian air bervariasi mulai dari 20 sentimeter hingga dua meter
"Seperti yang sudah saya sampaikan kemarin, ada Sungai Cileungsi dan Cikeas dan di hulunya menjadi Kali Bekasi, lalu Bendung Bekasi dan baru kita tangani ruas per ruas, tapi kita sudah miliki desainnya secara keseluruhan," ujar Basuki.
Basuki mengungkapkan ada juga wilayah yang seharusnya direlokasi karena lokasinya berada di daerah cekungan.
"Lalu ada lagi di atasnya lagi di Perumahan Nusa Indah yang daerah cekungan tapi harus direlokasi karena itu memang daerah galian C tapi dibuat jadi perumahan. Ini menurut Bu Bupati Bogor sekarang," ungkap Basuki.
Basuki pun mendukung bila ada relokasi untuk masyarakat yang menempati perumahan tersebut.
"Saya minta Bupati dialog dengan masyarakatnya, kalau mau direlokasi kita bikinkan rusun, apartemen supaya mereka pindah supaya bisa dipakai pengendalian banjir," kata Basuki.
Menteri Basuki mengatakan dana senilai Rp4,4 triliun tersebut sudah termasuk untuk membiayai pembangunan Bendungan Narogong.
"Tahun ini akan dikerjakan menyeluruh, sekarang sudah ada 6 kilometer yang siap dikerjakan, dari Kabupaten Bogor dengan Kota Bekasi bekerja sama untuk itu, mudah-mudahan 2-3 tahun selesai," kata Basuki.
Di Bekasi, kecamatan yang terdampak banjir, yakni Bekasi Timur, Rawalumbu, Medan Satria, Bantargebang, Bekasi Barat, Pondok Gede dan Jatiasih. Lokasi yang terdampak mulai dari jalan raya hingga perumahan.