Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bantu Akses 3 Desa Terpencil di Papua, Freeport Gelontorkan Rp1,5 T

Perumahan warga yang dibangun PT Freeport Indonesia. (IDN Times/Istimewa)

Timika, IDN Times - Pembangunan infrastruktur berdampak nyata terhadap akses dan kualitas hidup masyarakat di wilayah dataran tinggi, yang memiliki tantangan geografis tersendiri. Khususnya di wilayah Papua.

Untuk itu, diperlukan usaha ekstra bagi warga beberapa kampung tersebut yang kurang mengalami pembangunan, seperti daerah lain yang fokus membangun infrastruktur transportasi darat yang merupakan pekerjaan berat dan membutuhkan biaya besar.

Untuk menjawab kebutuhan masyarakat di wilayah dataran tinggi dengan membangun lapangan terbang perintis, menjadi pilihan untuk membuka akses, seperti halnya di Kampung Aroanop, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua.

1. Sebelum ada lapangan terbang, masyarakat berjalan kaki selama dua hari

Lapangan terbang yang dibangun Freeport Indonesia. (IDN Times/Istimewa)

Melihat kontribusi PT Freeport Indonesia bagi masyarakat di dataran tinggi, khususnya yang berada di wilayah pertambangan, mendapatkan apresiasi dari Kepala Kampung Aroanop, Deteminus Beanal, yang mengapresiasi pembangunan lapangan terbang perintis oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) yang telah aktif sejak 2017.

Menurut Deteminus, masyarakat selama ini untuk sampai ke kota terdekat harus berjalan kaki selama kurang lebih dua hari dengan melewati gunung, tebing, serta sungai. Tentunya, kata dia, dari sisi keselamatan sangatlah berbahaya, begitu juga dengan efisiensi waktu.

"Masyarakat sangat terbantu dengan adanya lapangan terbang perintis, karena masyarakat sebelumnya kesulitan mengakses kebutuhan dasar seperti kesehatan, pangan dan sebagainya," ujar dia.

2. Freeport investasikan lebih dari 100 juta dolar AS untuk bangun infrastruktur

Lapangan terbang yang sudah dioperasikan sejak 2011. (IDN Times/Istimewa)

Beberapa proyek infrastruktur masyarakat telah dibangun oleh PTFI sebagai bentuk kontribusi bagi pembangunan di Kabupaten Mimika, Papua. Proyek-proyek infrastruktur masyarakat yang berasal dari kontribusi perusahaan, bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar perusahaan.

Proyek ini dilakukan di wilayah dataran tinggi dan dataran rendah sekitar area operasi perusahaan untuk mendukung kegiatan ekonomi, kesehatan, dan pendidikan bagi masyarakat sekitar.

Direktur & EVP Community Affairs PTFI, Claus Wamafma, mengatakan pembangunan lapangan terbang perintis di Kampung Aroanop merupakan bagian tidak terpisahkan dari Program Tiga Desa yang dilaksanakan sejak 2000.

Claus menjelaskan, Freeport sebelumnya telah membangun sebuah lapangan terbang di Kampung Tsinga, Distrik Tembagapura, yang sudah dioperasikan pada 2011.

“Sejak dimulainya program Tiga Desa di dataran tinggi pada 2000, PTFI telah menginvestasikan lebih dari 100 juta dolar AS (setara Rp1,5 triliun). Melalui proyek ini, PTFI menyediakan dana, peralatan, material, transportasi dan tenaga kerja untuk membangun jaringan infrastruktur yang mencakup lebih dari 300 rumah, 3 sekolah, 10 rumah guru, 3 klinik, 3 pasar tradisional, 13 gereja, 21 jembatan, hingga 2 lapangan terbang perintis," ungkap Claus.

3. Freeport dan Pemda koordinasi untuk kontribusi pada masyarakat

Beberapa anak saat berlari di atas jembatan yang dibangun Freeport Indonesia. (IDN Times/Istimewa)

Investasi bagi infrastruktur masyarakat telah memberi manfaat bagi sekitar 7.500 jiwa warga Amungme yang tinggal di daerah dataran tinggi terpencil di Kabupaten Mimika, Papua.

Pada 2021, PTFI menginvestasikan sekitar 2,5 juta dolar AS (setara Rp37,2 miliar) untuk melaksanakan Program Tiga Desa.

PTFI terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan tokoh masyarakat dalam upaya untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar, dan pemangku kepentingan melalui kontribusi ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosial budaya yang selaras, serta mendukung pemenuhan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
Riky Lodar
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us