Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepala Bapanas Arief Prasetyo.jpg
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi saat diwawancarai usai menyumbangkan mobil laboratorium keliling kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk melayani juga program MBG di Megamendung, Puncak, Kabupatan Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/6/2025). (IDN Times/Linna Susanti)

Intinya sih...

  • Arief Prasetyo Adi meminta aturan ODOL tidak menghentikan pengiriman barang untuk menjaga rantai pasok pangan.

  • Keselamatan harus jadi pertimbangan utama, lebih baik harga naik daripada korban jiwa karena ODOL.

  • Bapanas mendukung penegakan aturan Zero ODOL demi keamanan dan kelancaran distribusi pangan nasional.

  • Jangan hentikan pengiriman barang, petani bisa terdampak. Arief meminta semua pihak tidak menyikapi aturan ODOL dengan menghentikan pengiriman barang.

  • Lebih baik harga naik daripada korban jiwa karena ODOL. Keselamatan harus jadi pertimbangan utama dalam penerapan aturan ODOL.

  • Bapanas dukung penegakan aturan ODOL. Arief Prasetyo Adi menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan Zero ODOL yang sedang digodok pemerintah bersama Kementerian Perhubungan dan pihak terkait.

Bogor, IDN Times - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menegaskan aturan terkait kendaraan Over Dimension dan Over Load (ODOL) harus ditaati demi menjaga keamanan berkendara sekaligus menjamin kelancaran distribusi pangan nasional.

“Kalau satu truk kapasitasnya 10 ton, lalu over 2 ton, tentu biaya pengiriman per unit lebih murah. Tapi ada risikonya, dari sisi keamanan itu berbahaya. Jalan jadi cepat rusak dan risiko rem blong meningkat karena kapasitas truk melebihi batas,” jelas Arief di Bogor, Selasa, (24/6/2025). 

Ia menambahkan, keselamatan di jalan tidak bisa dikompromikan. “Jangan karena ingin efisiensi ongkos, kita mengorbankan nyawa dan infrastruktur. Coba cek di Cipularang, banyak truk atau bus rem blong, salah satu sebabnya ya over load dan over dimension," ungkapnya.

1. Jangan hentikan pengiriman barang, petani bisa terdampak

Pedagang cabai di Pasar Al Mahirah, Kota Banda Aceh, Aceh. (IDN Times/Mhd Saifullah)

Arief meminta semua pihak tidak menyikapi aturan ODOL dengan menghentikan pengiriman barang. Ia mengingatkan, aksi mogok atau penolakan distribusi akan berdampak langsung ke rantai pasok pangan.

“Kalau tidak kirim barang, dampaknya luas. Peternak, petani jadi susah, sopir juga tidak kerja, dan daerah konsumsi bisa kekurangan pasokan. Ini tidak boleh terjadi,” ujar Arief.

Arief mengaku terus berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk Satgas Pangan untuk memastikan suplai pangan tidak terganggu di tengah polemik penerapan aturan ODOL. 

“Ekosistem pangan kita jangan sampai terganggu, itu prioritas kita," tegasnya.

2. Lebih baik harga naik daripada timbul korban jiwa karena ODOL

Salah satu truk engkel dipasangi spanduk bernada menolak aturan ODOL. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Menanggapi kekhawatiran soal potensi kenaikan harga akibat pembatasan truk ODOL, Arief Prasetyo Adi menegaskan bahwa keselamatan harus jadi pertimbangan utama.

“Kalau naik sedikit karena penyesuaian aturan, masih bisa dimaklumi. Tapi kalau ada kecelakaan, nyawa melayang, jalan rusak, itu biayanya lebih mahal. Jadi pilihan yang rasional itu taat aturan,” ujar Arief.

Ia mengajak semua pihak melihat konteks kebijakan ini secara menyeluruh. 

“Ini bukan sekadar soal truk, tapi soal keselamatan, efisiensi jangka panjang, dan keberlanjutan sistem distribusi nasional,” tambahnya.

3. Bapanas dukung penegakan aturan ODOL

Aksi untuk rasa sopir truk ekspedisi saat memprotes aturan ODOL dengan memblokir jalan utama Pantura Krapyak Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Arief Prasetyo Adi menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan Zero ODOL yang sedang digodok pemerintah bersama Kementerian Perhubungan dan pihak terkait.

“Kalau di Singapura tidak ada truk setinggi ini (sambil mencontohkan dengan tangannya). Di sini truk goyang-goyang karena dimensinya melebihi batas," katanya. 

Menurutnya, peran Bapanas memang bukan mengatur transportasi, namun karena distribusi pangan sangat bergantung pada moda angkut darat, maka perhatian terhadap ODOL menjadi penting.

"Saya izin, seharusnya yang menjelaskan Menteri Perhubungan gitu, Menko Infrastruktur gitu ya, tapi karena saya terkait dengan pangannya, distribusi pangannya, supaya tidak terhambat," kata dia. 

Editorial Team