BMKG Prediksi Hujan Deras Masih Guyur Bogor Sepekan ke Depan
- BMKG memprediksi hujan deras di sebagian wilayah Jawa Barat, termasuk Kota Bogor, Depok, Bekasi, Sukabumi, dan Cianjur.
- Masyarakat diminta waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologis seperti banjir, tanah longsor, dan kerusakan infrastruktur akibat hujan lebat.
Bogor, IDN Times - Berdasarkan perkembangan dinamika atmosfer, BMKG memprediksi hujan dengan intensitas ringan hingga deras akan terus terjadi di sebagian wilayah Jawa Barat.
Hujan dengan intensitas sedang hingga deras bahkan sangat lebat, disertai kilat, petir, dan angin kencang, dapat terjadi dalam skala lokal dengan durasi singkat.
Wilayah-wilayah seperti Kota Bogor, Depok, Bekasi, Sukabumi, dan Cianjur berisiko tinggi terhadap cuaca ekstrem ini.
"Kami masih memprediksi hujan deras mengguyur wilayah Bogor sepekan ke depan," ujar Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Barat, Rossian Nursiddiq kepada IDN Times, Senin (10/3/2025).
1. Waspada banjir
Masyarakat di wilayah Bogor yang berpotensi terdampak, diminta tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologis.
Hujan lebat dapat berujung pada banjir, tanah longsor, pohon tumbang, hingga kerusakan infrastruktur lainnya.
BMKG mengimbau masyarakat untuk mengenali potensi bencana di sekitar mereka dan mengurangi risiko bencana dengan cara menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.
"Waspadai banjir karena curah hujan tinggi. Jangan buang sampah sembarangan, bersihkan sungai, cek kondisi bangunan sekitar," kata Rossian.
2. Faktor penyebab hujan deras di Jawa Barat
Rossian mengatakan, dalam periode 10-16 Maret 2025, cuaca di sebagian besar wilayah Jawa Barat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Di antaranya adalah suhu muka laut yang relatif hangat di wilayah perairan Indonesia serta gelombang Madden-Julian Oscillation (MJO) yang diprakirakan aktif di Jawa Barat.
Selain itu, sirkulasi siklonik di Samudera Hindia bagian barat Sumatra dan selatan Pulau Jawa dapat menyebabkan pembentukan belokan angin yang berpotensi meningkatkan hujan.
3. Tindakan preventif dan protokol evakuasi
Selain itu, kata dia, penting bagi masyarakat untuk terus memperbarui informasi terkait cuaca dan protokol evakuasi dari pemerintah daerah setempat.
Pemahaman mengenai cara mengurangi risiko bencana, seperti bergotong royong menjaga kebersihan lingkungan dan menata kawasan rawan longsor atau banjir, sangat dianjurkan untuk mengurangi dampak negatif yang bisa ditimbulkan oleh cuaca ekstrem ini.
