[BREAKING] 58 Warga Depok Berstatus ODP, di Antaranya Tetangga Kasus 1 dan 2

Depok, IDN Times - Sepekan berlalu usai temuan kasus pertama positif virus corona, Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok mengonfirmasi hingga Rabu (11/3) sore ini, puluhan orang tercatat sebagai orang dalam pemantauan (ODP).
Warga Depok yang masuk ODP itu masih dirumahkan dan dalam pemantauan puskesmas sampai turunnya hasil uji spesimen dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan pada Senin (16/3) mendatang.
“Kami masih menunggu hasil lab sesuai waktu yang ditentukan (14 hari setelah tanggal temuan kasus pertama). Kalau bisa hasil lab puluhan ODP keluar secara rentak,” kata Novarita, Kepala Dinkes Depok.
Novarita menuturkan awalnya warga Depok yang berstatus ODP ada sebanyak 69 orang. Kemudian berkurang 11 orang menyusul hasil uji spesimen yang menyatakan negatif corona, sehingga tersisa 58 orang.
Hal lain disampaikan oleh Asisten Pemerintahan bidang Kesejahteraan Sosial Kota Depok, Sri Utomo yang menyebut sedari temuan kasus pertama, pihaknya sudah menetapkan sebanyak 76 orang berstatus ODP.
Akan tetapi, setelah dicek kemudian hari, ternyata 21 orang bukan termasuk warga Depok. Utomo kemudian menyampaikan dari 55 orang warga tersebut ada tambahan lagi sebanyak 12 orang warga Depok yang berinisiatif melakukan pemeriksaan di RSPI Sulianti Saroso, sehingga warga Depok berstatus ODP genap 67 orang.
Dua sisanya, kata dia, adalah tambahan dari temuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat usai melacak kasus virus corona di seluruh wilayah Jabar.
"Jadi, kini jumlahnya mencapai 69 (ODP) warga Depok. 11 orang negatif. Sisa 58 orang," ucapnya.
Novarita menjelaskan rincian warga berstatus ODP berdasarkan umur sesuai arahan Kemenkes. Bagi perempuan, dimulai dari 6-19 tahun ada 3 orang, usia 20-29 tahun sebanyak 26 orang. Lalu, usia 30-39 tahun ada 12 orang, kemudian usia 40-49 tahun berjumlah 4 orang, dan usia 50-59 tahun terdapat 1 orang serta usia di atas dari 60 tahun ada 1 orang.
Untuk laki-laki, dimulai dari usia 6-19 tahun ada sebanyak 2 orang. Usia 20-29 tahun ada 5 orang, 30-39 tahun sebanyak 8 orang, 40-49 tahun ada empat orang, 50-59 tahun sekira dua orang, dan di atas 60 tahun terdapat satu orang.
“Dari puluhan warga berstatus ODP itu termasuk petugas kesehatan,” kata Novarita.
Sejak Pemkot Depok membuat crisis center sebagai pusat pengaduan dan informasi buat warga terkait masalah virus corona, ternyata sudah ada 10 warga yang melapor per Rabu (11/3).
Dari kesepuluh warga itu, termasuk 4 orang tetangga pasien 1 dan 2. Meski begitu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kadiskominfo) Depok, Sidik Mulyono membeberkan semua aduan dari 10 warga tersebut setelah diselidiki lebih lanjut tidak mengarah ke gejala virus corona.
Kesepuluh warga itu, kata Sidik, menghubungi crisis center 112, dan setelah ditindaklanjuti ternyata hanya didera penyakit biasa. Namun, prosedur uji spesimen tetap dilakukan terhadap mereka.
“Iya. Menunggu hasil swab itu. Kami berharap dan berdoa, uji swab ini negatif dan dalam tempo 1 minggu ke depan, masa inkubasi Kota Depok akan berakhir,” ujarnya.