CEK FAKTA: Candi Borobudur Dipasang Eskalator agar Prabowo Bisa Naik

- Candi Borobudur tidak akan dipasang eskalator untuk Presiden Prabowo Subianto yang akan berkunjung pada Kamis (29/5/2025).
- Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon menegaskan bahwa tidak ada rencana pembangunan eskalator di Candi Borobudur.
- Fadli juga menyatakan bahwa pemasangan chairlift sudah direncanakan sejak lama dan bukan hal baru di situs budaya dunia.
Jakarta, IDN Times - Beredar narasi di jejaring media sosial X yang menceritakan bahwa Candi Borobudur di Jawa Tengah akan dipasang eskalator. Adapun, pemasangan eskalator ini disebut sengaja disiapkan untuk Presiden Prabowo Subianto yang akan berkunjung ke situs itu pada Kamis (29/5/2025).
"Parah! Candi Borobudur akan dipasang ekskalator agar Prabowo bisa naik ke atas," tulis pemilik akun @murtadhaOne1 dalam unggahannya sebagaimana dikutip IDN Times, Senin (26/5/2025).
Ia pun geram karena pemerintah tidak cukup hanya menulis ulang sejarah RI, tapi juga suka-suka mau merenovasi situs warisan dunia UNESCO tersebut.
"Nggak cukup sejarah yang direvisi, bangunan sejarah sehebat candi borobudur pun juga direnovasi menuruti kemauan rezim," imbuhnya.
Unggahan tersebut telah diunggah ulang sebanyak 8,3 ribu dan disukai 18,9 ribu pengguna X. Selain itu, sebanyak 1,5 ribu pengguna membicarakan informasi tersebut.
Lantas benarkah pemerintah membangun eskalator khusus untuk Prabowo? Simak penjelasannya.
1. Menbud Fadli Zon beri penjelasan

Menteri Kebudayaan (Menbud) RI, Fadli Zon menegaskan tidak pernah ada rencana pembangunan eskalator di Candi Borobudur.
Klarifikasi ini disampaikan menyusul beredarnya video dan kabar di media sosial X, yang menyebutkan adanya pemasangan eskalator menjelang kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke situs warisan dunia tersebut.
“Itu tidak ada kan di video yang beredar bahwa itu dipasang eskavator, bukan eskalator, pemasangan eskavator istilah eskalator dan eskavator udah confusing (membingungkan), udah salah. Jadi saya tegaskan tidak ada itu pemasangan eskalator, yang ada kita memang merencanakan sudah lama, pemasangan chairlift,” ujar Fadli Zon saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (26/5/2025).
2. Sudah biasa ada di situs warisan dunia

Fadli juga menegaskan bahwa sistem seperti ini bukanlah hal baru di situs budaya dunia.
“Saya sudah tiga kali ke Angkor Wat, dan di sana ada. Di Akropolis di Atena juga ada rampway. Bahkan di Sistine Chapel di Vatikan, para kardinal senior juga memakai akses seperti itu,” katanya.
Menanggapi kabar bahwa fasilitas ini hanya disiapkan untuk kunjungan Presiden Prancis, Fadli menyebut kemungkinan hanya ramp sementara yang dipasang saat itu.
Ke depan, lanjut dia pemerintah akan tetap mengevaluasi penggunaan chairlift demi tujuan jangka panjang. Meski demikian, pemerintah memastikan pemasangan ini tak akan ganggu keberadaan situs tersebut.
“Kita akan jajaki untuk seterusnya, tentu dengan pertimbangan keamanan dan yang jelas tidak merusak sama sekali,” kata Fadli.
3. Tak ada pembangunan lift di Candi Borobudur

Ia pun mengingatkan publik agar tidak membayangkan fasilitas seperti lift atau eskalator besar yang biasa ditemukan di pusat perbelanjaan.
“Tidak ada lift. Cuma stair (tangga). Jadi jangan bayangkan elevator atau eskalator seperti itu. Harus tahu dulu barangnya, biar tidak salah membayangkan,” tutur dia.
Dengan pernyataan ini, Kementerian Kebudayaan berharap masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan tidak terjebak pada kabar-kabar menyesatkan yang dapat mencemari upaya pelestarian situs budaya nasional.