Cetak Rekor, 1.066 Pasien COVID-19 Masuk RSD Wisma Atlet dalam 24 Jam
Jakarta, IDN Times - Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, mencatat rekor penambahan pasien positif tertinggi sejak diresmikan pada 23 Maret 2020. Data Kamis ini (17/9/2020) tercatat ada penambahan 1.066 pasien terkonfirmasi positif. Penambahan ini terjadi hanya dalam waktu 24 jam.
Kepala Penerangan Kogabwilhan I, Kolonel Marinir Aris merinci akumulasi pasien rawat inap RSD Wisma Atlet, pada hari ini sampai pukul 08.00 WIB sebanyak 2.757 orang.
"Semula 1.691 orang, namun hari ini bertambah 1.066 pasien yang masuk sehingga jumlah pasien rawat inap 2.757 orang," ujarnya dalam keterangan tertulis.
1. Jumlah pasien positif melonjak tajam
Berdasarkan data rekapitulasi pasien COVID-19 di RSD Wisma Atlet, pasien terkonfirmasi positif COVID-19 paling tinggi terjadi pada Selasa 19 Mei 2020 dengan 127 pasien.
Dalam sepekan ini, sebelumnya, angka terbanyak pasien masuk pada Rabu 16 September 2020 sebanyak 122 pasien. Namun hari ini pasien yang masuk RSD Wisma Atlet melonjak tajam sebanyak 1.066 pasien.
2. Satu tower masih kosong
Koordinator Rumah Sakit Darurat COVID-19, Mayor Jenderal TNI Tugas Ratmono dalam diskusi “Update Perkembangan RS Darurat COVID-19 dan Kebutuhan Dokter Relawan” dipantau secara daring, Kamis ini menegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan ketersediaan tempat tidur di RSD Wisma Atlet di tengah kasus penularan COVID-19 semakin meningkat.
Pasalnya, RSD Wisma Atlet masih bisa menampung pasien COVID-19 baik untuk isolasi mandiri maupun bergejala ringan.
"Saya kira, kita tidak perlu khawatir saat ini karena ketersediaan masih cukup, kami juga masih punya satu tower lagi yang belum terisi ya. Jika memang dibutuhkan ini akan segera siapkan, " ujarnya.
3. RSD Wisma Atlet masih cukup menampung pasien COVID-19
Tugas mengakui dalam beberapa hari ini jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di RS Darurat Wisma Atlet meningkat. Namun, Tugas mengatakan ketersediaan tempat tidur di RS Wisma Atlet cukup. Hal ini bisa dilihat dari hunian di tower 5 untuk pasien tanpa gejala, dan tower 6 dan 7 untuk pasien gejala ringan.
“Jadi memang dibanding hari-hari sebelumnya, jumlah yang masuk ke perawatan tower 6 dan 7 dan 5 yang kita siapkan untuk isolasi mandiri ini memang meningkat dibanding sebelumnya. Namun ketersediaan kamar kita masih cukup,” katanya.
