Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Massa buruh melakukan demo menuntut kenaikan UMP 2022 pada Rabu (8/12/2021). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Jakarta, IDN Times - Puluhan ribu buruh kembali gelar aksi serentak di berbagai wilayah di Indonesia pada Rabu (15/6/2022). Aksi serupa juga dilakukan di kota-kota industri seperti Bandung, Makasar, Banjamasin, Banda Aceh, Medan, Batam, Semarang, Surabaya, Ternate, Ambon, dan beberapa kota industri lain.

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal mengatakan, untuk Jakarta, pihaknya akan menggelar aksi di depan gedung DPR RI.

"Untuk Jakarta, aksi 15 Juni akan dipusatkan di DPRI RI dengan melibatkan hampir 10 ribu buruh," ujar Iqbal lewat keterangan tertulisnya.

1. Ini lima tuntutan buruh

Ilustrasi buruh atau pekerja saat demonstrasi. (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Iqbal menjelaskan, aksi ini akan mengangkat lima isu, yaitu menolak revisi UU PPP, menolak omnibus law UU Cipta Kerja, menolak masa kampanye 75 hari tetapi harus sembilan bulan sesuai Undang-Undang, sahkan RUU PPRT, dan tolak liberalisasi pertanian melalui WTO.

"Ada beberapa alasan mengapa Partai Buruh menolak revisi UU PPP," kata Iqbal.

Pertama, pembahasannya kejar tayang dan tidak melihatnya partisipasi publik secara luas.

"Kami mendapat informasi, revisi UU PPP hanya dibahas 10 hari di Baleg. Padahal UU PPP adalah ibu dari Undang-Undang dan kelahiran semua Undang-Undang harus mengacu secara formil kepadanya. Bayangkan, undang-undang sedemikian penting hanya dibuat dalam waktu 10 hari," ujar Said Iqbal.

2. Buruh sebut UU PPP cacat hukum

Editorial Team

Tonton lebih seru di