Diisukan Merapat ke TPN Ganjar Presiden, Ini Respons Jusuf Kalla
Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Jusuf Kalla atau JK, Husain Abdullah, merespons pernyataan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto soal Wakil Presiden periode 2004-2009 dan 2014-2019 itu akan bergabung dengan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden.
Husain mengatakan, posisi JK sudah pas sebagai tempat curhat berbagai kalangan lintas etnis, partai dan golongan. Tentu menjadi hak apabila JK memiliki pilihan politik.
"Bahwa Pak JK punya pilihan politik, itu tentu haknya sebagai warga negara. Dan saya yakin Pak JK punya pilihan," kata dia dalam pernyataan tertulis, Kamis (5/10/2023).
1. JK disebut sudah sangat sibuk sebagai ketua DMI dan PMI
Dia menyebut, Jusuf kalla sudah sangat sibuk sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI).
"Keduanya urusan kemanusiaan dan keumatan yang butuh porsi perhatian lebih," ujar Husain.
2. Pernyataan Hasto dianggap sebagai hal positif
Menurut dia, apabila Hasto memiliki harapan sebagaimana sinyal yang diutarakannya, bahwa JK akan merapat ke TPN Ganjar, itu juga sesuatu yang positif. Sebab, itu mengindikasikan hubungan baik PDIP dengan tokoh nasional.
"Harapan Pak Hasto ini sebenarnya sangat simbolik. Pak Hasto mungkin saja ingin mengatakan Pak JK dalam kapasitas sebagai negarawan pikiran dan aksinya masih dibutuhkan bangsa ini," tambah Husain.
3. Hasto beri sinyal seiring pertemuan Puan dan JK
Sebelumnya, Hasto memberikan sinyal bahwa JK akan bergabung dengan TPN Ganjar Presiden. Itu seiring dengan Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, yang mengunjungi kediaman JK di Jalan Brawijaya Raya Nomor VI, Jakarta Selatan, Rabu (4/10/2023).
"Ya, tentu saja yang dilakukan Mbak Puan adalah komunikasi politik terlebih dulu," ujar Hasto dikutip dari ANTARA.
Dia tak menampik jika pertemuan Puan dengan JK menyinggung hal tersebut. Bahkan, Hasto menyebutkan Puan menerima banyak arahan dari politikus senior tersebut.
"(JK) memiliki pengalaman begitu banyak ya di dalam pemerintahan di dalam mengatasi krisis," tambah Hasto.
