DPKP Depok Evakuasi Balita Terperosok Lubang Tiang Bulu Tangkis

Depok, IDN Times - Seorang balita berusia 3,5 tahun menangis saat kakinya terperosok ke dalam lubang tiang bulu tangkis di wilayah Sukmajaya, Kota Depok. Kaki dia tidak bisa keluar sehingga harus dievakuasi oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok.
Kabid Pengendalian Operasional dan Penyelamatan DPKP Kota Depok, Welman Naipospos, mengatakan, pihaknya mengevakuasi balita tersebut dengan menggunakan alat bor hingga memberikan dongeng.
Kejadian tersebut terjadi pada pukul 08.30 WIB, saat warga mengadakan perlombaan untuk memeriahkan HUT ke-78 Republik Indonesia.
“Lombanya itu di lapangan bulu tangkis, ada warga yang membawa balita. Nah satu balita berusia 3,5 tahun kakinya terperosok ke dalam lubang tiang," ujar Welman kepada IDN Times, Rabu (23/8/2023).
1. Lubang berdiameter 10 cm

Welman menuturkan, Kaki balita tersebut terperosok ke lubang berdiameter 10 cm. Sebelum DPKP Kota Depok datang hingga saat akan dilakukan evakuasi, kata dia, balita tersebut terus menangis.
“Kami langsung ke lokasi setelah mendapatkan laporan warga dan membantu balita keluar dari dalam lubang,” tutur Welman.
Balita tersebut juga terus ditenangkan dan dipeluk ibunya. Petugas yang mengevekuasi bahkan memberikan dongeng untuk balita itu.
“Petugas kami membantu menenangkan balita dengan cara memberikan dongeng," ucap Welman.
2. Evakuasi dengan cara mengebor area sekitar lubang

Welman menjelaskan, evakuasi tersebut membutuhkan ketelitian dan kewaspadaan untuk menghindari risiko fatal. DPKP Kota Depok melakukan pengeboran area coran dan sekitar lubang tempat terperosok balita itu.
“Petugas mengebor di sekitar lubang agar bisa dievakuasi anaknya. Itu kan diameter lubangnya kecil, jadi balitanya tersangkut kakinya,” jelas Welman.
"Jadi ya harus hati-hati, jangan sampai terkena kaki balita," terang Welman.
3. Diduga akibat minimnya pengawasan orangtua

Proses evakuasi berlangsung sekitar 30 menit. Banyaknya warga yang membawa balita pada kegiatan lomba tersebut pun menyebabkan kurangnya pengawasan sehingga muncul kejadian itu.
“Mungkin anaknya ini mondar-mandir dan gak ngeh ada lubang jadi terperosok, tidak ada luka berat pada kaki korban,” ucap Welman.