Jakarta, IDN Times - Sidang perdana Peninjauan Kembali (PK) kasus penodaan agama yang menjerat mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, Senin (26/2).
Untuk mengamankan sidang tersebut, ribuan personel polisi bersama aparat gabungan lain bersiaga di depan PN Jakarta Utara.
Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol. Roma Hutajulu, menjelaskan aparat gabungan tersebut terdiri dari pasukan Kodam V Jaya dan Pemda DKI.
"Kita sudah menyiapkan ribuan personel dari Polda Metro Jaya, Kodam V Jaya dan Pemda DKI untuk bersama-sama bersinergi mengamankan sidang," ujar Kombes Pol. Roma Hutajulu, di PN Jakut, Senin (26/02).
Pengamanan tersebut terkait dengan adanya massa yang pro dan kontra dari pihak Ahok sehingga dibutuhkan penjagaan yang ketat.
"Pertama dari teman-teman LPI (Laskar Pembela Islam) kemudian dari Forum Indonesia Bersatu. Kami mengimbau pada teman-teman untuk melaksanakan aksinya dengan tertib aman dan kondusif," katanya.
Sekitar puluhan orang dari LPI dan Forum Indonesia Bersatu menggelar orasi di depan PN Jakarta Utara. Pihak Kepolisian memisahkan kedua massa tersebut agar tidak terjadi bentrok.
"Kita sudah menyiapkan tempat buat mereka menyampaikan pendapat di muka umum secara terpisah dan kita berharap semua dapat berjalan aman dan kondusif dan tidak mengganggu kelancaran lalu lintas," katanya.
Sekitar 7 kendaraan taktis yang terdiri dari 3 Barakuda dan 4 Water Canon terpantau berjaga di dalam dan di luar Pengadilan.
Hingga pukul 09.15 WIB, arus lalu lintas dari arah Harmoni menuju kawasan Kota terpantau masih dalam kondisi lancar, namun sedikit tersendat di depan PN Jakarta Utara karena aksi massa pro dan kontra Ahok tersebut.