Semakin tinggi sebuah pohon maka semakin kencang godaan. Itulah pepatah yang tepat menggambarkan kondisi Ahok saat ini. Semakin besar nama Teman Ahok (pendukung Ahok) semakin besar pula rintangan yang mereka hadapi.
Teman Ahok harus berusaha semaksimal mungkin untuk mengumpulkan KTP agar Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bisa melaju sebagai calon gubernur jalur independen dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Ternyata banyak serangan-serangan dari pihak yang tidak suka dengan gerakan tersebu.
Salah seorang relawan Teman Ahok mengungkapkan bahwa serangan yang sering mereka terima adalah melalui media sosial. Bahkan Facebook Teman Ahok pernah diretas pihak yang tidak bertanggung jawab. Akibatnya, nama grup ini sempat menjadi "Haram Kumpulkan KTP untuk Orang Kafir".
Bahkan ada serangan-serangan lainnya yang menyinggung isu SARA. Sala satunya adalah cibiran terhadap relawan Teman Ahok yang berkerudung namun membantu Ahok kembali maju Pilkada.
Komentar miring mengenai gerakan ini sering mereka terima di Twitter dan Facebook. Bahkan yang paling bikin miris adalah stempel Teman Ahok juga sering dipalsukan oleh orang tidak bertanggung jawab.
Terkait serangan di dunia nyata, sebenarnya masih belum terlalu agresif. Akan tetapi, serangan tersebut cukup mengganggu kinerja mereka. Misalnya saja, ada seorang relawan yang tiap hari meminta spanduk baru.
Usai mendapatkan spanduk tersebut, relawan itu akan kembali lagi meminta spanduk pada pekan berikutnya. Namun ketika KTP diminta, mereka malah memberi kartu anggota partai politik tertentu. Ini jelas-jelas adalah penipuan terselubung.
Namun, tim Teman Ahok punya cara khusus untuk orang-orang yang berulah di booth. Biasanya mereka akan merekam aksi orang tersebut. Orang iseng ini dengan sendirinya akan takut ketika aksi mereka direkam. Biasanya mereka akan pergi begitu saja.
Meski diserang badai bertubi-tubi, para relawan Teman Ahok ini bukannya bersedih, tapi malah makin bersemangat. Pasalnya masih banyak orang yang memberikan dukungan kepada mereka. Bukan hanya masyarakat biasa, bahkan public figure pun ikut membantu mereka
Selain itu juga ada pensiunan karyawan perusahaan besar yang ingin membantu Teman Ahok mengumpulkan KTP. Bahkan ada sebagian yang memberikan uang pensiunannya untuk operasional Teman Ahok. Akan tetapi, para relawan Teman Ahok menolak karena mereka memang tidak menerima donasi dalam bentuk uang.
Akhirnya, dia pun membantu Teman Ahok mengumpulkan KTP. Bahkan dengan usahanya sendiri dia mampu mengumpulkan 10.000 KTP .
Pada dua bulan ke depan, Teman Ahok akan bekerja sangat keras. Pasalnya 77.000 KTP yang terkumpul sebelum pengumuman nama Heru sebagai cawagub harus diverifikasi ulang lagi. Pada formulir sebelumnya, nama cawagub dikosongkan. Verifikasi ulang ini akan dilakukan dengan menurunkan 300 hingga 500 relawan untuk mendatangi 77.000 pemilik KTP tersebut.