Jakarta, IDN Times - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyambut baik usulan Presiden Prabowo Subianto, untuk mengevakuasi warga Palestina dari Gaza ke Indonesia.
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menilai langkah tersebut sebagai pemicu untuk membuka perbincangan lebih lanjut guna mencari solusi permasalahan kemanusiaan di Palestina.
Gus Yahya menilai usulan Presiden Prabowo terkait permasalahan di Gaza bukanlah keputusan akhir, melainkan awal dari percakapan penting dengan berbagai negara untuk mencari solusi. Menurut dia dalam isu sebesar ini, Indonesia tentu tidak bisa bekerja sendiri.
"Saya kira ini membuat pernyataan untuk memulai sesuatu, itu belum hasil akhir. Karena gimana coba caranya bawa warga Gaza ke sini? Tidak mungkin Indonesia bertindak sendiri. Jadi butuh berbagai kesepakatan stakeholder yang terlibat," ujarnya.
“Prabowo memanfaatkan momentum dari gaung Presiden AS Donald Trump, supaya ada sesuatu yang memulai dan berbicara dengan berbagai pihak," sambung Gus Yahya.
Gus Yahya juga memandang pernyataan Presiden Prabowo mengenai isu Palestina sebagai langkah yang cerdas. Menurutnya, semua isu saling berkaitan, dari siapa yang menjamin keberadaan Tanah Air Palestina, kondisi rakyat yang tidak boleh terus dibiarkan menderita, hingga hubungan Palestina dengan negara lain.
"Semua isu terkait di situ, di dalam pernyataan relokasi itu. Saya kira pernyataan Presiden Prabowo cerdik," kata dia.
Gus Yahya menegaskan perubahan kondisi di Palestina tidak akan terjadi, bila sebatas kecaman semata. Isu ini harus terus diproses dan dikawal, demi nasib masa depan Palestina yang lebih baik.
"Bicara soal Palestina, ada bahan untuk negosiasi. Siapa yang jamin tanah airnya tidak hilang, maka prosesnya akan bergulir karena ada sesuatu yang memulai. Mohon jangan berhenti, harus diproses terus," kata dia.