Fakta-Fakta Pegawai Kemkomdigi Terlibat Lindungi Situs Judi Online

- Polda Metro Jaya mengungkap keterlibatan pegawai Komdigi dalam kasus perlindungan situs judi online.
- Para tersangka menjaga 1.000 situs judi agar tetap beroperasi di kantor satelit yang terpisah dari kantor Komdigi.
- Kementerian akan bertindak tegas terhadap pelanggaran ASN terkait perang terhadap judi online.
Jakarta, IDN Times - Polda Metro Jaya mengungkap keterlibatan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam kasus perlindungan situs judi online. Sebanyak 10 dari 11 tersangka yang ditangkap merupakan pegawai dan staf ahli Komdigi yang seharusnya bertugas memblokir situs-situs ilegal tersebut.
Dalam penggerebekan yang dilakukan di sebuah ruko di kawasan Grand Galaxy, Bekasi, polisi menemukan fakta bahwa para tersangka justru menjaga sekitar 1.000 situs judi online agar tetap beroperasi. Berikut adalah rangkaian fakta lengkap kasus tersebut.
1. Polisi geledah kantor satelit di ruko Bekasi, tempat operator lindungi ribuan situs judi online

Para tersangka menyewa ruko tiga lantai di kawasan Grand Galaxy, Bekasi, yang dijadikan sebagai kantor satelit. Di lokasi ini, delapan orang operator bekerja selama 12 jam sehari untuk menginventarisasi dan menyortir situs-situs judi online. Mereka menggunakan fasilitas akses satelit untuk melakukan pemantauan terhadap ribuan situs judi.
Lokasi ini sengaja dipilih terpisah dari kantor Komdigi untuk menghindari kecurigaan. Para operator di kantor satelit ini digaji Rp5 juta per bulan untuk melakukan pekerjaan penyortiran situs judi online.
2. Setiap situs yang dilindungi membayar Rp8,5 juta kepada para tersangka

Dari sekitar 5.000 situs yang dipantau, para tersangka memblokir sekitar 4.000 situs dan "membina" 1.000 situs lainnya. Istilah "pembinaan" yang mereka gunakan adalah euphemisme untuk melindungi situs-situs tersebut agar tidak diblokir. Setiap situs yang dilindungi memberikan pembayaran sebesar Rp8,5 juta kepada para tersangka.
Para pelaku memanfaatkan kewenangan mereka untuk memilih situs mana yang akan diblokir dan mana yang akan dilindungi. Sistem ini berjalan secara sistematis dengan pembagian tugas yang jelas antara operator dan koordinator.
3. Penyalahgunaan wewenang secara terorganisir dan sistematis

Kesepuluh pegawai Komdigi yang ditangkap merupakan orang-orang yang diberi kewenangan penuh untuk melakukan pemblokiran situs judi online. Namun, mereka justru menyalahgunakan wewenang tersebut untuk kepentingan pribadi dengan menerima imbalan dari para bandar judi online.
Mereka menggunakan akses dan pengetahuan teknis mereka untuk memastikan situs-situs yang telah membayar dapat terus beroperasi tanpa gangguan. Penyalahgunaan wewenang ini berlangsung secara terorganisir dan sistematis.
4. Respons tegas Menteri Komdigi Meutya Hafid

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Viada Hafid merespons kasus ini dengan tegas. Ia menegaskan seluruh ASN di lingkungan Komdigi telah menandatangani pakta integritas khusus terkait perang terhadap judi online, dan kementerian akan bertindak tegas terhadap pelanggarnya.
“Penegakan hukum akan dilakukan secara tegas dan tanpa pandang bulu terhadap siapa pun yang terlibat, termasuk dan terkhusus jika itu adalah pejabat di lingkungan kementerian kami,” kata Meutya.
Kementerian juga berkomitmen untuk mendukung penuh arahan Presiden Prabowo Subianto dalam memberantas segala bentuk aktivitas ilegal, termasuk judi online. Mereka menjanjikan tidak akan ada toleransi bagi pegawai yang terlibat dalam kegiatan ilegal.
5. Proses penyidikan berkelanjutan

Bareskrim Polri masih melakukan pemeriksaan mendalam terhadap para tersangka. Penyidik terus melakukan pengembangan kasus untuk mengungkap kemungkinan keterlibatan pihak-pihak lain dalam jaringan ini.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memberikan instruksi khusus kepada seluruh jajaran untuk mendukung program pemerintah dalam memberantas perjudian online. Polisi akan terus melakukan penelusuran hingga kasus ini tuntas.



















