Pratikno: 54 Sekolah di Sumatra Bakal Mulai Kegiatan Belajar di Pengungsian

- Pembersihan ratusan sekolah di Sumatra terus dikebut
- Sebanyak 22 kabupaten atau kota memperpanjang status tanggap darurat
- Seluruh rumah sakit umum milik pemerintah kembali beroperasi
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, mengatakan ada sekitar 54 sekolah di tiga provinsi di Sumatra bakal menggelar kegiatan belajar mengajar pada tahun ajaran baru 5 Januari 2026 di tenda pengungsian.
Puluhan sekolah tersebut mengalami kerusakan parah akibat bencana dan belum bisa direnovasi dalam waktu dekat. Meski begitu, kegiatan belajar mengajar, kata Pratikno, tetap akan berjalan sesuai jadwal.
"Pelaksanaannya (kegiatan belajar mengajar) berbeda antar daerah dan dampaknya," ujar Pratikno di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (29/12/2025).
Mantan Menteri Sekretaris Negara itu kemudian memaparkan keadaan lokasi sekolah di tiga provinsi. Di Aceh, kata dia, ada 14 sekolah yang dalam kondisi benar-benar rusak berat, 21 sekolah rusak berat di Sumatra Barat, dan 19 sekolah di Sumatra Utara masih belum bisa dibersihkan.
"Jadi, pembelajaran tetap jalan, tapi model pembelajaran berbeda-beda. Kemendikdasmen sudah turun ke lapangan dan menjamin (meski pengajaran) di tenda darurat, proses pembelajaran akan berjalan semaksimal mungkin," katanya.
Selain tenda, Pratikno menyebut, sekolah darurat bakal digelar di puskesmas. Ia memberikan contoh sebuah puskesmas di Sumatra Barat yang berukuran cukup besar.
"Sehingga pelayanan kesehatan berbagi dengan pendidikan," tutur dia.
1. Pembersihan ratusan sekolah terus dikebut

Lantaran mengejar waktu pembelajaran tahun ajaran baru, kata Pratikno, pemerintah terus mempercepat pembersihan sekolah. Pemerintah menyiapkan dana bantuan untuk pembersihan sekolah hingga Rp20 juta. Proses pembersihan sekolah di tiga provinsi ditargetkan hingga 4 Januari 2026.
"(Sebanyak) 587 pembersihan sekolah dipercepat ditargetkan 4 Januari selesai. Namun, memang masih ada proses belajar mengajar di tenda yaitu sebanyak 54 sekolah," ujarnya.
2. Sebanyak 22 kabupaten atau kota memperpanjang status tanggap darurat

Lebih lanjut, Pratikno mengatakan, ada 22 kabupaten atau kota di tiga provinsi yang memperpanjang status tanggap darurat. Ke-22 kabupaten itu meliput 11 kabupaten di Aceh, 8 kabupaten atau kota di Sumatra Barat, dan 3 kabupaten atau kota di Sumatra Utara.
"Perpanjangan status tanggap darurat itu dimaksudkan agar daerah benar-benar siap masuk ke fase rehabilitasi dan rekonstruksi," kata dia.
Sementara, telekomunikasi telah kembali normal di 14 kabupaten atau kota, dan masih ada sekitar 34 kabupaten atau kota yang sulit berkomunikasi ke luar wilayah bencana.
"Saat ini kami sudah mengirimkan 280 unit Starlink dan bersamaan dengan pemulihan jaringan telekomunikasi terus dilakukan," tutur dia.
3. Seluruh rumah sakit umum milik pemerintah kembali beroperasi

Sementara, terkait layanan kesehatan, Pratikno mengatakan, seluruh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat yang sebelumnya rusak terdampak bencana banjir dan longsor, kini telah kembali beroperasi untuk melayani masyarakat.
"Seluruh RSUD kini telah beroperasi, meski masih ada sebagian yang belum (melayani secara penuh)," katanya.
Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menjelaskan pemerintah terus melakukan pengiriman, memfasilitasi relawan, para dokter spesialis dan dokter umum. Pemerintah turut mengirimkan dokter magang untuk menjadi relawan kesehatan di daerah terisolasi dengan fokus pada layanan kesehatan dasar, bedah minor, dan pemulihan trauma.
"Puskesmas dari 867 yang terdampak, saat ini tinggal delapan yang masih dalam tahap pemulihan dan kami terus mempercepat," tutur dia.


















